Showing posts with label #PillowTalk. Show all posts
Showing posts with label #PillowTalk. Show all posts

Pillow Talk : Buka Usaha Baru

Monday, July 31, 2017
Udah seabad ngga ada nulis Pillow Talk.

Pillow Talk itu tulisan penting ngga penting bersama masteg.

Kali ini tentang mau buka usaha.



Saya dan Mas Teguh sebenernya sudah lama banget ngomongin pengen buka usaha, karena jujur aja kami berdua memang tidak punya cita-cita kerja sampai pensiun. Cita-cita kami itu, kerja maksimal 10 tahun lagi, udah gitu pensiun ke Kutaorajo dan menikmati masa sebelum tua disana.

Kedengerannya indah banget ya. Duduk berdua di depan rumah Joglonya masteg sambil ngeliatin ayam-ayam wara wiri disana, wahahahaha.

Tapi.... ternyata juga, kami ini adalah orang yang banyak mimpi sampai lupa bangun, xixixi. dari kapan tau pengen punya usaha, tapi ya ngga jalan-jalan juga, terlalu banyak pertimbangan. Yang takut rugilah, yang ngga ada yang jalaninlah, sampe ya modalnya ngga cukup, huuuuuu.

( Baca : Pengen Resign aja )

Hingga akhirnya beberapa waktu lalu sempet jugalah saya memberanikan diri buka usaha jual batik bersama sohib saya Deby. Kebetulan Deby saat itu dinasnya di Pekalongan, jadi kloplah. Doi mensuply batik dai Pekalongan, saya jual di Medan. Batiknya ngga mahal-mahal yang biasa buat kerja doang. Saya juga jualannya ya di kantor, sekalian buka online juga di IG.

Lumayan sih hasilnya, sempet 3 kali order balik. Tapi kemudian kepotong lebaran, libur, lalalalalala akhirnya mandek, berhenti. Saya serahin barangnya ke temen saya di kota lain, dia yang jualin.

Ini sempet banget diledekin masteg , " Bunda.... mana nih hasil jualan batiknya, untung apa rugi"

Minta disambit banget deh beliau.

Nah, semingguan ini kembali wacana mau buka usaha kami obrolin. Triggernya gegara saya galau pengen berhenti kerja kemarin. Biasa, tiap abis lebaran pasti drama resign kembali melanda. Begitulah kalau punya istri yang kadar realistis dan kadar kebaperannya hampir sama, suka bingung sendiri maunya apa.

( Baca : Tim Realistis )

" Dek, kita harus buka usaha, pokoknya harus, biar ade kalau mau resign ngga stress di rumah. Mana bisa adek diem di rumah ngga kerja samsek"

" Usahanya apa mas"

" Ntar mas pikirin dulu"

krik krik krik

Jawabannya gitu doang.

Sampe beberapa hari lalu tiap ditanya " Jadi ngga buka usahanya?"

" Jadilah"

" Apa mas"

" Apa yaaaa????"

T_______________T

Hingga akhirnya kemarin saya kasih blio pencerahan

" Mas, mas ade tau mas itu usahanya apa kalau mau pensiun"

" Apa?"

" Jadi youtuber"
Jawab saya mantap

" Haaah, trus mas ngapain?"

" Ya mas memvideokan segalanyalah. Bikin video unboxing mainan Tara, pokoke Tara sama Divya kalau beli mainan mas harus videoin. Makanya mas perlu beli kamera yang bagusan dan belajar video editing dari sekarang"

Kayaknya doi mulai tertarik.

" Trus mainannya mana, siapa yang mau nawarin mas mainan baru buat direview"

Pembicaraan berakhir, saya melengos, males ngelanjutin , cih, doi pikir selama ini saya ngereview produk di blog or instagram itu jatuh dari langit sekonyong-konyong kali ya. Malesin. I'm done


Sumpah ini ngga penting banget tulisannya. But i just have a little time to writing but i need to share something. halah.

#PillowTalk : Hal-Hal Yang Tidak Dimengerti dari Pasangan

Sunday, September 25, 2016

Jadi, kemarin saya diantar mas Teguh ke kantor. Di perjalanan seperti biasa kami ngobrol lah, ini inu. 

Dan seperti biasa pulalah, istrinya yang cerewet ini nanya-nanya ngga penting gitu.

" Mas, apa hal yang ada pada ade, yang ngga bisa mas mengerti", tanya saya

" Haaaah, maksudnya"

#PillowTalk: Istri Cerewet

Wednesday, August 24, 2016
Halooo, seri #PillowTalk muncul lagiii. Bagi yang belum tahu, sekarang di blog windiland ada label baru, namanya Pillowtalk. Isinya seputar pembicaraan penting ngga penting saya dan suami. Biasanya kami itu suka ngobrol di dapur sambil ngupi-ngupi saat anak-anak udah tidur, atau malah ngobrol sambil boboin anak. Kalau ngga sempat, ngobrolnya bisa juga dilakukan sambil ngantar saya ke kantor. Pokoke bagi saya, ngobrol intim sama pasangan itu penting pake banget, biar tetap menjaga keromantisan dan semakin mempererat perasaan dan kasing sayag, halah. Pokoke, jangan abaikan ngobrol ringan sama pasangan yah, mau nomongin kerjaan, anak, atau masa depan, suka-suka deh.

Kemarin udah sempet posting yang pertama 

#PILLOWTALK : TENTANG SENTIMENTIL DAN KPR RUMAH YANG TAK KUNJUNG LUNAS

#PillowTalk : Tentang Sentimentil dan KPR Rumah Yang Tak Kunjung Lunas

Friday, August 19, 2016


Saya itu kan orangnya hobiii banget cerita. Apa-apa diceritain. Dan korban pendengar semua cerita saya adalah suami dong tentunya wahahaha.  

Kalau ngga cerita sehari aja bisa pusinglah pala nikita. Makanya gimana pun sibuknya,kami pasti nyempetin diri buat ngobrol. Ngobrol apaa aja,bisa soal kantor,soal anak, atau soal masa depan tsaaah.

Malu-Malu

Saturday, June 27, 2015
Suami lagi asik mainan hape .

Diam-diam saya datangi, melihat saya datang dia buru-buru menekan tombol back-back di hapenya. Hap cepat saya rebut hape dari tangannya, curiga dia lagi baca apaan.

Ternyata dia lagi baca blog akyuuuu………….

Dan dia malu malu

Dan yang dibacanya tentang dirinya…..


Hahaha, ah pak suami kok pakai sembunyi-sembunyi sih baca tulisan istri sendiri.

Aku Tanpamu

Thursday, April 25, 2013

Entah bagaimana mulanya, tiba-tiba aku berpikiran bahwa suamiku tidak terlalu peduli dengan kegemaranku.


Beberapa waktu lalu aku pernah tergila-gila dengan barang pecah belah, tepatnya satu set perlengkapan untuk jamuan makan , mungkin pesta kecil atau hanya sekedar arisan komplek. Aku membelinya karena dengan memiliki barang-barang tersebut aku merasa tenang. Tenang jika tiba-tiba ada acara disaat aku sedang tidak berada di rumah, setidaknya ada jejak ke- ibu rumahtanggaan-ku disana. Alasan yang sama absurdnya dengan harga barang-barang tersebut.

Cinta Itu Kamu

Thursday, February 28, 2013




Hari ini aku bangun lebih pagi dari biasanya. 
Setelah kata Alhamdulillah, namamu adalah yang pertama kusebut. 
Seperti tetes embun di ujung rerumputan perasaanku pagi ini, segar dan sejuk. Matahari pun seolah-olah bersinar hanya untukku. 

Aku sedang jatuh cinta.

Positif

Sunday, October 21, 2012

Terkadang saya masih sering dikejutkan oleh hal-hal yang tidak pernah saya bayangkan sebelumnya. Saya adalah orang yang sangat percaya adanya sebab akibat. Sesuatu tidak akan terjadi kalau tidak ada alasannya. Apapun itu. Pun kalau ternyata alasan itu adalah takdir, sesuatu yang masih banyak orang tidak mau menjadikannya sebagai alasan. Seperti saat saya mendapat  kabar mutasi dari kantor. Jantung ini rasanya mau copot kala melihat nama saya tertera di selembar kertas yang bernama SK. Padahal itu adalah berita yang saya tunggu-tunggu selama dua tahun terakhir. Toh tetap saja, saat itu menjadi kenyataan, saya pikir saya bakal teriak kegirangan, tapi ternyata reaksi saya adalah menangis. Sungguh diluar dugaan.

Sebelumnya juga saat saya menerima SK penempatan setelah pendidikan setahun di pusdiklat BRI. Saya shock melihat tulisan KANTOR PUSAT tercetak disana, oh My God, bukan itu keinginan saya, bukan itu doa saya, begitu kata hati ini. Lagi-lagi saya meresponnya dengan menangis. Ya, memang kelenjar glandula lacrimalis saya sangat tipis, sehingga begitu mudah mengeluarkan cairan.

Seperti kejadian beberapa minggu yang lalu. Seperti biasa saya menghabiskan akhir pekan di Medan bersama suami. Siang itu biasa saja, tidak ada yang istimewa. Suami mengajak saya makan mie ayam, satu-satunya makanan yang sama-sama kami suka ( kami memiliki selera makan bagai langit dan bumi ). Setelah ngider kesana kemari, akhirnya kami makan di warung mie ayam di ring road. Siang bolong makan mie ayam ternyata memang bukan ide yang baik. Saya langsung sakit perut, buru-buru kami pulang. Di tengah jalan, saat melewati apotik, suami tiba-tiba menghentikan kendaraan.

“ Sana dek, beli test pack”
“ Heh, buat apaan”
“ Ya buat ngetest, udah dua minggu kan adek telat “

Jiaah, beneran saya memang sudah dua minggu ngga didatengin si bulan. Kemarin –kemarin saya udah inget mau beli, tapi kelupaan terus. Dan lagian karena udah empat tahun berlalu, saya dan suami sudah menganggap biasa saja kejadian seperti itu. Setahun yang lalu juga saya pernah telat 10 hari saat saya lagi dinas ke Bengkulu. Sudah harap-harap cemas, bahkan hampir membatalkan keberangkatan, eh ternyata ngga terjadi apa-apa. Hopeless?, ngga sih, hanya takut kecewa saja.

Di rumah saya segera ke kamar mandi. Sedangkan suami goler-goler di depan Tivi. Saat saya keluar dari kamar mandi, suami udah senyum-senyum. Seperti kejadian yang dulu-dulu, biasanya saya akan bersungut-sungut, bibir saya akan mengerucut, misuh-misuh. Trus suami akan tertawa melihat wajah jelek saya sambil bilang, sabar…. Sabar ….. Maka kali itu pun suami sudah menyiapkan banyolan yang sekiranya bakal menghibur saya.

Tapi kali ini, wajah suami saya tegang, soalnya dia melihat kali ini saya yang terseyum-senyum.

“ Negatif ya dek”
Saya ngga menjawab, sambil berjalan ke arahnya, saya serahkan si test pack murahan seharga 5 ribu itu “
“ Lihat mas, ada dua garis merahnya”
“ HAH” ,
“ Iya, positif mas”

Hwaaaa, suami langsung memeluk saya. Seperti tidak percaya , kami baca lagi kemasan test pack itu, mencermati penjelasan yang tertera di sana. Satu garis negative, dua garis positif, ngga ada garis invalid.


Berpuluh kali sudah saya membayangkan hal ini terjadi pada kami. Dalam bayangan saya, akan ada adengan saya jingkrak-jingkrak kegirangan. Suami juga. Atau yang semacam itu. Ternyata itu tidak terjadi sama sekali. Setelah yakin itu beneran positif, kami terdiam, saling memandang, Sambil bergumam saya mendengar suami berkata :

“ Padahal kita lagi ngga berobat ke dokter ya dek, padahal kita lagi ngga terapi apa-apa ya ?”

Suami kembali memeluk saya. Saya??? Kalau yang ini sudah bisa diduga, saya menangis haru. Ya Allah, ternyata begini rasanya. Rasanya seperti ………….. saya ngga tahu. Yang pasti saat itu saya tahu, saya begitu kegeeran, merasa Allah sayang banget sama saya dan suami. Baru sebulan saya pindah ke tempat baru. Hanya dalam sebulan, doa-doa panjang kami selama empat setengah tahun ini diijabah. Kun, maka kun, ngga ada yang bisa menghalangi.

Segera suami mengajak saya berwudhu, saya menjadi makmumnya. Jujur selain rasa syukur saya ngga tahu apa yang harus saya katakan lagi. Saya hanya mengamini doa imam di depan saya. Agar saya dan si calon bayi kami sehat. Agar semua pasangan lain yang masih dengan ikhlas menunggu anugerah ini segera diberi nikmat seperti yang kami rasakan.

“ Semua akan indah pada waktunya”
“ Allah tahu yang terbaik untuk hambanya”
“ Rezeki tidak akan pernah tertukar, baik waktunya maupun takarannya“

Jangan pernah setitik pun meragukan kalimat-kalimat di atas. Karena bagi saya, rezeki ini InsyaAllah benar tepat waktunya datang di keluarga kami. Bukan kemarin, bukan setahun yang lalu, atau dua tahun yang lalu. Tapi saat ini. Allah maha tahu.

Saat ini, ada yang menemani hari-hari saya. Ia selau bersama saya, melekat erat di tubuh saya. Bukti kebesaran Ilahi. Walau ada terselip takut,khawatir di hati saya dan suami. Namun, apapun yang terjadi, kami hanya berharap semoga semua baik-baik saja. Saya sehat, si dedek sehat. Saya yakin dengan keyakinan absolute, Allah lah satu-satunya yang tahu apa yang terbaik buat hambanya.

Doakan kami yah teman-temanku tercinta.c


Baca juga my head voice yang ini




Custom Post Signature