tag:blogger.com,1999:blog-8210393150345454782.post4497092201895375704..comments2024-03-28T14:20:41.734+07:00Comments on Windiland I Parenting Blogger Indonesia I Parenting Blogger Medan I Blogger Medan: Dear Rekan Kerja,Maafkan Kami Para Working Momwinditeguhhttp://www.blogger.com/profile/12112683653756583647noreply@blogger.comBlogger95125tag:blogger.com,1999:blog-8210393150345454782.post-35848029994154814962017-02-16T11:35:46.107+07:002017-02-16T11:35:46.107+07:00Halo mbaaaa, hai hai, aih senangnya ketemu orang B...Halo mbaaaa, hai hai, aih senangnya ketemu orang BRI disini. Aku bisa di email ke windi.widiastuty@yahoo.com atau ke WA 081260456163 mbaaa.winditeguhhttps://www.blogger.com/profile/12112683653756583647noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-8210393150345454782.post-33259477642277303032017-02-16T11:28:08.845+07:002017-02-16T11:28:08.845+07:00Hai windy...salam kenal.baca beberapa tulisan di b...Hai windy...salam kenal.baca beberapa tulisan di blogmu kyknya kita 1 perusahaan deh..hehe. kemana bs kontak kamu ya? -Kurni-Kurnihttp://scratchesofmind.comnoreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-8210393150345454782.post-71203970969217114732016-10-02T01:33:44.825+07:002016-10-02T01:33:44.825+07:00Mungkin alasan ini hingga suami ga tega lihat aku ...Mungkin alasan ini hingga suami ga tega lihat aku kerja lagi. Takut saya galau yg bakalan nangis terus jika sdh diphadapkan dg masalah serupa. <br /><br />Mmg gak mudah jadi mom yg bekerja. Sama halnya jd full mom. Semua sudah punya "kadar masalahnya" masing2Rahmahhttp://chemistrahmah.comnoreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-8210393150345454782.post-18362219577209630812016-10-01T12:16:16.373+07:002016-10-01T12:16:16.373+07:00udah bisa dijadiin satu postingan sendiri nih kome...udah bisa dijadiin satu postingan sendiri nih komennya .<br /><br />very well said mba, saya ngga akan menyanggahnya.<br /><br />makasih ya udah menyuarakan jg isi hati para single worker.setuju bgt kita hrs bersinergi dan makasi jg mba nya udah baca lanjutannya jd ga miss persepsi. <br /><br />semoga para single segera ketemu jodohnya. dan kayaknya aku kepikiran mau jadiin komen mbanya ini jd postingan lanjutan den. ijin ya mba. makasi :)winditeguhhttps://www.blogger.com/profile/12112683653756583647noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-8210393150345454782.post-30016511552822313362016-10-01T11:55:38.945+07:002016-10-01T11:55:38.945+07:00Pada intinya saya yakin semua orang memiliki alasa...Pada intinya saya yakin semua orang memiliki alasannya masing-masing dalam memilih jalan hidup termasuk pilihan seorang ibu untuk bekerja. Yang harus diingat adalah dalam memilih jalan hidup ada konsekuensi yang harus diterima. <br />Menurut saya, menurunkan performa saat bekerja itu bukan konsekuensi dari sebuah pilihan apalagi memaksa semua orang untuk harus mengerti kondisi tersebut dan dihakimi sebagai orang yang tidak memiliki perasaan jika tidak mengerti dan tidak memaklumi dengan sendirinya.<br />Mom memiliki suami, anak dan keluarga yang bahagia merupakan sebuah anugrah. Kami yang single memiki harapan dan berdoa setiap malam untuk bisa merasakan hal yang serupa. Tapi bekerja juga merupakan sebuah komitmen dimana ada kewajiban yang harus dijalani dan hak yang kita terima. <br />Menurut saya, para single hanya ingin semua orang termasuk working mom bekerja dengan professional bukan menjadikan suami, anak, orang tua, adik, kakak, mertua, pacar atau aspek apapun menjadi pembenaran atas kekurangan dan kesalahan yang dilakukan. Kalau memang kita salah atau performa kita kurang, akui dengan gentle, terima semua saran dan kritik, intropeksi diri, dan mencoba berubah menjadi lebih baik. <br />Mom, kami para single juga akan mudah memahami kondisi dan kesulitan yang dihadapi kok selama kami diberikan penjelasan dengan baik, karena kami juga berpikir akan ada di posisi mom saat tiba waktunya. Kami juga takut akan karma. Tapi kalau mom memaksa kami untuk mengerti dan posisi mom saat ini tanpa ada penjelasan akan sangat sulit bagi kami karena kami belum pernah berada di posisi itu. Yang lebih mudah adalah mom yang mengerti posisi kami karena sebelum menikah pun mom seorang single. Intinya adalah komunikasi.<br />Saya juga berterima kasih kepada working mom karena saya dapat belajar banyak hal sebelum saya memutuskan untuk berkomitmen membuat sebuah keluarga. Mudah-mudahan para working mom dapat memahami apa yang menjadi pemikiran saya sebagai single worker dan doakan saya segera menyusul dan bergabung dengan komunitas working mom. <br />Anonymousnoreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-8210393150345454782.post-68094612106504751822016-10-01T11:54:36.641+07:002016-10-01T11:54:36.641+07:005."Tiba-Tiba Ngga Masuk Kantor Tanpa Kabar Te...5."Tiba-Tiba Ngga Masuk Kantor Tanpa Kabar Terlebih Dahulu, Bully kami, bully kami kalau kalian anggap kami ngga profesional".<br /><br />Mom tidak semua single punya hobi untuk membully atau menjudge seseorang tanpa ada alasan yang jelas. Kalau sampai ada seseorang yang mencap kita tidak professional menurut saya yang pertama harus kita lakukan adalah berkaca, apa sih yang kita sudah lakukan sampai kita dibilang ga professional? <br />Kami para single tidak memandang semua working mom tidak professional kok. Ada working mom yang kami anggap bekerja dengan sangat professional bahkan kadang melebihi para single. <br /><br />6."Di Jam-jam Tertentu, Kami Menghilang ,Bukaaan, kami ngga kemana-mana kok, kami cuma menghilang sebentar untuk mengeluarkan ASI yang sudah memenuhi payudara kami. Sakit tauk kalau ngga segera di pompa. Lagian kalau ada apa-apa, kami masih bisa ditelfon kan?, kan kami pumping sambil main hape"<br /><br />Kalau saya pribadi, saya ga masalah di jam-jam tertentu para working mom tiba-tiba hilang untuk pumping. Tapi yang mesti diingat adalah jam tertentu yang digunakan untuk pumping itu adalah jam kerja kecuali waktu pumping bukan main hape, bukan ngobrol hal di luar kerjaan, bukan nonton tv (karena dibeberapa ruang laktasi disediakan fasilitas tv) dan bukan jualan tapi pegang laptop atau telpon koordinasi masalah kerjaan maka secara otomatis waktu pumping = waktu kerja. Jangan sampai kita korupsi waktu. <br />Yuk kita hitung-hitungan. Kalau dalam sehari minimal 2 kali waktu yang digunakan untuk pumping dan sekali pumping menghabiskan waktu minimal 15 menit maka minimal ada 30 menit jam kerja yang digunakan tidak pada tempatnya. Yang menjadi concern saya adalah, seberapa banyak working mom yang sadar dan melakukan sesuatu untuk memperbaiki hal tersebut? <br /> “Yang penting kan kerjaan saya selesai”, pasti banyak yang mikir gitu. Setuju mom. Saya juga termasuk salah satu yang berpikir gitu. Yang bikin kita para single gemes itu kalau waktu kerja dipake pumping, kerjaan ga beres, ga mau disuruh lembur, kerjaannya akhirnya dikasih ke kita para single yang selama 8 jam kerja dengan sungguh-sungguh.<br /><br />Anonymousnoreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-8210393150345454782.post-36310864095558691192016-10-01T11:52:58.485+07:002016-10-01T11:52:58.485+07:003."Ngomel Kalau Disuruh Lembur atau Kerja saa...3."Ngomel Kalau Disuruh Lembur atau Kerja saat Weekend, So kalau tiba-tiba manajemen meminta kami masuk kantor saat weekend, mohon maaf lahir batin, kami bakal ngomel dari pagi sampai sore, lanjut besoknya lagi. Ngga hanya ngomel, sangat sangat kecil kemungkinan kami akan menunjukkan batang hidung kami di Sabtu atau Minggu yang cerah ceria".<br /><br />Yang ngomel kalau disuruh lembur atau kerja saat weekend bukan para working Mom aja kok, kami para single juga kebanyakan akan ngomel kalau disuruh lembur. Mom mohon diingat ya menjadi single bukan berarti kami ga ada masalah, ga ada aktifitas dan ga ada prioritas lain selain kerja. <br />Kalau memang manajemen minta seluruh team untuk lembur atau masuk kerja saat weekend dan ada anggota team yang tidak bisa hadir (baik working Mom ataupun single) dengan alasan apapun, menurut saya dia harus meminta izin dan meminta maaf terlebih dulu dengan seluruh anggota team plus menawarkan alternative lain misalnya dikerjakan di rumah. Kalau dia tidak memberikan penjelasan apapun, tidak meminta maaf sebelumnya, tidak datang, tidak dapat dihubungi dan tidak membantu apa-apa siapa si Mom yang ga jengkel? <br /><br />"Bukaaan... bukan karena kami ingin membiarkan kalian bekerja sendiri, atau tega ngga masuk dalam team work, tapi... tapi....biarlah kalian saja yang hepi-hepi ya, karena kerja saat single itu kan emang hepi banget"<br /><br />Bekerja dengan hepi itu, menurut saya tidak ada kaitannya dengan status seseorang apa dia single atau tidak. Kaitannya dengan passion seseorang. Pertanyaannya apakah orang yang memang hepi bekerja, secara otomatis tanggung jawab pekerjaannya menjadi bertambah? Atau kebalikannya, orang yang bekerja karena sekedar kewajiban dan tidak hepi menjalaninya secara otomatis tanggung jawabnya menjadi berkurang? <br />Kalau Mom dulu bekerja dengan hepi banget saat single dulu itu merupakan anugrah karena mungkin Mom bekerja sesuai dengan passion, tapi mohon untuk tidak menyamaratakan kondisinya untuk seluruh single yang bekerja saat ini, karena ada banyak single yang bekerja tidak sesuai dengan passionnya. <br /><br />4."Di Kantor Kami Terlihat Tidak Konsen, Ngantuk dan Sibuk Nelfon Pengasuh. Jadi saat kalian melihat kami tiba-tiba tertidur di meja, atau bolak-balik nelfon ke rumah, jangan sebal pada kami. Karena kalau boleh memilih, kami inginnya di rumah saja saat itu. Lagian toh itu ngga terjadi setiap saat".<br /><br />Mom perlu diingat kami para single bukan orang yang bisa membaca pikiran seseorang.. Kalau kami sebal melihat orang yang tertidur di meja atau bolak balik nelfon tanpa ada penjelasan yang kami terima apalagi sampai mengabaikan pekerjaan yang menjadi tanggung jawabnya, yang kami lihat adalah seorang pekerja yang tidak professional. <br />Mudah-mudahan memang tidak terjadi setiap saat. Kami tidak bisa membaca pikiran, tapi kami juga punya perasaan. Kalau memang Mom sehari-harinya bekerja dengan professional dan hal ini hanya terjadi sekali, dua kali kami para single mungkin akan memaklumi dengan berfikir ada masalah yang terjadi sehingga mengganggu konsentrasi saat bekerja. Kami para single juga sangat perhatian dan meiliki empati yang besar kok Mom. <br />Anonymousnoreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-8210393150345454782.post-10290004956636870472016-10-01T11:51:26.399+07:002016-10-01T11:51:26.399+07:00Dear Para Working Mom,
Perkenalkan saya adalah s...Dear Para Working Mom, <br /><br />Perkenalkan saya adalah salah satu seorang anak gadis (single) yang juga pengen ngasih tau para working Mom, bagaimana isi hati saya sebagai seorang single melihat para working Mom terutama setelah saya baca artikel ini. Sekali lagi ini hanya pendapat saya jadi mohon maaf sebelumnya jika pendapat saya menyinggung perasaan seseorang. <br /><br />"Berfikir bahwa seharusnya rekan kerja yang belum berkeluarga, semestinya performa kerjanya lebih ces plang, karena kan doi ngga punya keterbatasan waktu".<br /><br />Seluruh pekerja memiliki keterbatasan waktu termasuk para single dan working Mom. Kewajiban kita sebagai pekerja hanya sebatas yang diatur dalam kontrak (umumnya 8 jam/hari) dan dalam waktu kerja tersebut seluruh pekerja (baik single maupun working Mom) kerjanya harus ces pleng dan produktif. Sisa waktu dalam sehari digunakan pekerja untuk menjalani hidup. Working Mom dengan pekerjaan rumah tangganya dan single dengan aktifitasmya. Jadi pemikiran bahwa single tidak memiliki keterbatasan waktu dalam bekerja adalah pemikirian yang salah (yang sudah dijelaskan di artikel selanjutnya). Kalau waktu kerja para single ga ada batasnya kapan kami bisa mencari jodoh, pergi kencan dan mengembangkan diri biar cepet nyusul juga jadi working Mom juga?<br /><br />1."Pulang Always Teng Go, So gaes, jangan bilang kami ngga asik dan egois karena selalu hilang begitu jam menunjukkan pukul 5 WIB lebih lebih dikit. Tapi kalaupun kalian bilang kami ngga asik, kami ngga peduli, karena asik ngga asik versi kita memang sudah berbeda".<br /><br />Saya sebagai single tidak pernah merasa bahwa working Mom yang pulang pada waktunya tidak asik dan egois selama pekerjaan yang menjadi tanggung jawabnya masing-masing selesai. Kalau memang kami para single pernah bilang Mom ga asik dan egois karena ga bisa ikut kongkow dan ngupi-ngupi cantik (bukan karena pekerjaan ya Mom) mungkin karena kami para single merasa cemburu. Cemburu karena merasa kehilangan seorang teman, cemburu dengan status seorang istri dan ibu dari anak-anak yang unyu-unyu . kami juga para single sering galau loh Mom. Diem-diem sering nangis sendirian mohon doa sama sang Maha untuk segera diberikan jodoh. Dulu waktu masih sama-sama single galaunya juga bareng-bareng. Sekarang begitu salah satu diberikan jodoh duluan, single yang ditinggalkan merasa sendirian. <br /><br />2."Begitu Selesai Jam Kantor Kami Seperti Lenyap Ditelan Bumi, Saat kalian telfon, hape kami berdering tapi ngga diangkat. Kalian SMS, kami ngga bales. Chat di Group WA pun cuma centang doang".<br /><br />Memang benar kewajiban sebagai pekerja selesai setelah kaki kita keluar dari kantor. Tapi alangkah bijaksananya jika kita saling membantu dengan rekan kerja jika memang kita ada waktu luang. Kebayang kan kalau yang lembur harus cari 1 data waktu lembur akan habis hanya untuk mencari data tersebut. Ini ga berlaku untuk working Mom aja kok, tapi seluruh rekan kerja. Namanya aja rekan kerja, sepatutnya saling bantu membantu kan kalau memang memungkinkan. Anonymousnoreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-8210393150345454782.post-33198297940066593502016-09-29T18:55:54.266+07:002016-09-29T18:55:54.266+07:00iyes working mom emang begituh ya mb gampang bange...iyes working mom emang begituh ya mb gampang banget ilang fokus kalau udah soal anak,.,beda banget ketika dulu masih single aku cuma fokus sm kerjaan,.,setelah jadi working mom harus bisa multitasking,.,tapi tetap harus saling memahami ajah baik yang masih single ataupun working mom karena buat yang single suatu saat kalian akan sampai pada titik working mom (akan tau ketika sudah ada di posisi itu), buat working mom (karena sudah pernah ada di posisi single harus lebih bijak menyikapi situasi) *self reminder juga Yhttps://www.blogger.com/profile/12818073121023036207noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-8210393150345454782.post-60309929894648046142016-09-29T09:17:04.101+07:002016-09-29T09:17:04.101+07:00Wah ada yg senasib ternyata...alhamdulillah teman2...Wah ada yg senasib ternyata...alhamdulillah teman2 saya cowok semua, jadi pengertian sekali...kalau bolos ya ga jauh2 pasti karena anak-anak..selama kita bisa,ya jalani saja.Tiehttps://www.blogger.com/profile/05890024828306683642noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-8210393150345454782.post-40549917382065320302016-09-28T16:48:29.930+07:002016-09-28T16:48:29.930+07:00sip mak.
baca postingan lanjutannya yaaa.
oya men...sip mak.<br />baca postingan lanjutannya yaaa.<br /><br />oya mengenai soal resign,byk bgt yg sebenernya pengen resign tp terhalang bbrp hal. semua ada waktunyawinditeguhhttps://www.blogger.com/profile/12112683653756583647noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-8210393150345454782.post-1688107823514562382016-09-28T16:44:11.120+07:002016-09-28T16:44:11.120+07:00Saya ibu bekerja dengan 2 anak kecil. Menurut saya...Saya ibu bekerja dengan 2 anak kecil. Menurut saya, sebagai ibu bekerja kita memang perlu meningkatkan kapasitas diri kita agar bisa menghandle karir dan keluarga dengan baik, misal dengan manajemen waktu yg lebih baik,manajemen anak,dsb.Terkadang meminta org lain paham posisi kita,hanya alasan supaya kita ga perlu berubah, supaya kita tetap bisa nyaman kerja dgn kemampuan segitu aza. Saya setuju dgn comment yg mengatakan kantor bayar kita sebagai pekerja, bukan sebagai emak. Jika memang kita sudah all out kembangin diri dan terpaksa dalam situasi tertentu melakukan 1 atau 2 hal dalam artikel ini, kurasa kita juga siap dengan resiko diomongin orang, ga perlu minta mereka paham juga. Sebab yg bikin kita ga siap diomongin adalah sebenarnya dalam hati terkecil kita, kita tahu bahwa sebenarnya kita bisa melakukan lebih baik dari itu. Karena jujur ngomong, banyak yg menggunakan alasan di artikel hanya untuk menutupi keengganan diri sendiri dengan mengatasnamakan anak dan keluarga.Balik ke kita sendiri, kita mau jadi working mom, kita juga butuh berubah, butuh skill lebih. Kalo memang ga kehandle lagi, ya resign aza, cari kerjaan lain yg lebih dalam kapasitas kita. Apapun pilihannya, jangan jadi beban bagi lingkungan kita. Ini menurut saya :) thanks for sharing Mbak Windi. Artikel yang bagus untuk direnungkan :)Anonymousnoreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-8210393150345454782.post-79251752501243612732016-09-27T18:57:50.882+07:002016-09-27T18:57:50.882+07:00Lanjutkan !!
Momi tatntik. Bikin lagi lanjutannya ...Lanjutkan !!<br />Momi tatntik. Bikin lagi lanjutannya ya.. bantu bgt pola pikir sudut pandang dilema saat ini..nice love hugHaimomihttps://www.blogger.com/profile/11451981896257889878noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-8210393150345454782.post-58674294255476687402016-09-27T16:26:22.100+07:002016-09-27T16:26:22.100+07:00Good share mbak... menghibur diri aku sendiri baca...Good share mbak... menghibur diri aku sendiri bacanya.. ��<br />Banyak keputusan2 sulit yg sebenernya harus kita ambil saat jd Working Mom.. <br />Tetep semangat yaa mbak dan buat ibu2 lainnya yg bekerja.. semoga apa yg kita lakuin berguna dan selalu indah pada waktunya.. ��DhizIsMehttps://www.blogger.com/profile/03428954340360252489noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-8210393150345454782.post-68786433571105548762016-09-26T18:09:47.626+07:002016-09-26T18:09:47.626+07:00aku full time mother tapi ikut mbrebes mili bacany...aku full time mother tapi ikut mbrebes mili bacanya. Alasan ini juga yg mungkin bikin suami request wanti2 saya sejak awal hamil untuk fokus jadi FTM aja. kebetulan untuk urusan menejemen waktu aku masih kacauAnonymousnoreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-8210393150345454782.post-6170766325618095942016-09-26T13:48:24.263+07:002016-09-26T13:48:24.263+07:00Ngerti banget, secara di kantor saya dikelilingi o...Ngerti banget, secara di kantor saya dikelilingi oleh para working mom yang menurut saya adalah the real wonder women. Ngurus suami, anak, rumah dan kerjaan kantoran, wow!! Saya tidak masalah, kalau ada yang mendadak cuti karena anak sakit, atau ada yang terpaksa bawa anak ke kantor karena tidak ada yang jaga. Saya salut!!<br />Tapi ada beberapa pihak yang memang kalau bicara agak sembarangan.. seperti soal pelimpahan kerjaan di luar jam kantor, seringkali ada ucapan " kasih ke dia aja, dia kan single, banyak waktu kosong, ga banyak kerjaan dan pikiran kayak kita emak-emak"... Jujur, kami perempuan single juga banyak yang dipikirin, kalau ortu kami sudah tua, semua hal dari urusan rumah, bayar tagihan dan lain-lainnya juga kami yang urus; belum lagi kalau kami sedang melanjutkan kuliah, atau punya pekerjaan sambilan dan sebagainya, harap dimengerti bahwa tiap individu punya porsi masalahnya masing-masing.<br />Jadi lebih baik jangan menghakimi si A lebih sibuk atau si B lebih santai. Kita sudah memilih jalan hidup hingga bisa sampai di titik sekarang ini, baik menjadi ibu bekerja, ibu RT, wanita single, dsb, sehingga apa yang kita jalani sekarang adalah konsekuensi dari pilihan kita sendiri. God bless :)Anonymoushttps://www.blogger.com/profile/09356408973479929115noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-8210393150345454782.post-23428687173959441552016-09-26T11:04:15.330+07:002016-09-26T11:04:15.330+07:00Hihi salam kenall mbak windi...rame memang ya mbak...Hihi salam kenall mbak windi...rame memang ya mbak kalau bahas ginian. Dulu aku juga ngelihat ibu2 bekerja yang akhirnya keteteran dua duanya suka mikir, "ya resign aja kali... kasian juga anak di rumah kangen dan kadang bikin orang kantor keki..."<br /><br />Namun lambat laun aku kenal makin banyak working mom termasuk iparku sendiri aku jadi mengerti kondisi2 / alasan2 yang bikin mereka ga bisa resign... plus kagum sama keteguhan dan kekuatan mereka sebagai ibu bekerja... dan pas hamil aku makin kagum lagi karena berasa pasti pengen banget bisa ada di rumah terus dampingin anak, tapi kan ga semua perempuan punya kemewahan untuk resign. Kadang keadaan ga mengizinkan.<br /><br />Sooo... semangatttt ya para working mom. Semoga selalu dikasih kekuatan dan mudah2an ada kelapangan jalan jika suatu saat ingin jadi IRT.putyhttp://told.byputy.com/noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-8210393150345454782.post-12556775639562732802016-09-26T10:42:04.890+07:002016-09-26T10:42:04.890+07:00Ijin share ya mbak...Ijin share ya mbak...Anonymoushttps://www.blogger.com/profile/18417740149912773539noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-8210393150345454782.post-70180303657052769972016-09-26T05:55:23.071+07:002016-09-26T05:55:23.071+07:00bgs mbak klo tetep bs jaga profesionalisme krj, re...bgs mbak klo tetep bs jaga profesionalisme krj, rekan krj sy yg working mom deskripsiny persis yg di komentar sy T.TAnonymoushttps://www.blogger.com/profile/01723161067648934127noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-8210393150345454782.post-32425887661603525532016-09-25T08:51:03.725+07:002016-09-25T08:51:03.725+07:00Setuju bgt mbak sm tulisannya..
Apalagi aq sempet ...Setuju bgt mbak sm tulisannya..<br />Apalagi aq sempet ngelead team & kerjaannya bisa menyita bgt waktu..sering lembur, ga jarang sampe jam 2-3 pagi..weekend dikasih kerjaan dadakan yg mesti beres sblm senin..<br />Pas masih single sih hayuuk aja..seneng kerja & dikasih tanggung jawab lebih..<br />Tapi pas udah punya anak, udah susah ngatur ritme kerjaan, dan malah jadi ngerasa ga bertanggung jawab di kerjaan & di keluarga..padahal temen2 satu tim yg masih single dan sering backup kerjaan jg pengertian bgt, ga pernah nyinyir, malah ingetin pulang klo uda 1-2jam lewat jam pulang masih d kantor..<br />Akhirnya setelah beberapa bulan maju mundur, resign juga deh..udah ga pusing lg ga enak hati ke temen2 dan ke anak..hihi<br />Ya intinya saling pengertian & berusaha ga repotin orang lain..setuju jg sama tulisan lanjutannya..<br />Jadi curcol panjang..hehe..makasih tulisannya ya mbak..Anonymousnoreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-8210393150345454782.post-91224468181568375362016-09-24T16:52:19.826+07:002016-09-24T16:52:19.826+07:00Sudah pernah merasakan kerja semasa single sebelum...Sudah pernah merasakan kerja semasa single sebelum jd working mom. Kerja lembur yaa asalkan gak sendirian ok2 aja dlu mah. <br />saya sebisa mungkin gak mau nyusahin partner kerja. Gak masuk kerja krna anak sakit aja kepikiran kerjaan. <br />Cm butuh toleransi waktu aja. Apalagi saya tinggal cm sama anak umur 1 tahun d rmh. Masih LDM sama suami. Mau aktivitas rumah sebelum kerja direngekin anak. Alhasil telat ngantor. <br />Deket2 mau berangkat kerja tau2 si baby mpup. So, ketunda berangkatnya. <br />gak semua yg single ngerti posisi kami ini. Yg working mom dengan kondisi lebih baik pun mungkin ada yg gak ngerti. Ada aja yg nyinyir.<br />Kebetulan saat ini saya kerja di lapangan. Kalo di lapangan belom beres.. blm bisa pulang. Sering ngerasa gak enak sama bude tempat titip anak saya kalo jemput anak lewat 2-3 jam dr jam kerja. Semoga bude selalu diberi kesehatan do'a saya.<br />Kalo kamu nanti berada di posisi kami juga.. baru deh berasa. <br /><br />Bismillah aja.. kadang resep mindsetnya kerja adalah ibadah. <br />Mau itu single.. double.. berusahalah. Kamun yg paling tau kesanggupanmu. Anonymoushttps://www.blogger.com/profile/11733652003337359966noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-8210393150345454782.post-12976235984092063232016-09-24T13:25:39.560+07:002016-09-24T13:25:39.560+07:00Yang salah bosnya sih ya mak, harusnya dalam bagi ...Yang salah bosnya sih ya mak, harusnya dalam bagi kerjaan jangan gak proporsional gitu. Yang single lebih banyak yg working mom dikasih lebih dikit. Gini deh jadinya. Jd ada iklim kerja yg jomplang antara yg single sama Working mom. Sah2 aja pulang teng go, ijin gak masuk atau apalah. Yg penting kerjaan kelar. Yg single jangan dibuat kerja 24/7 juga. Kasian ntr bisa single kapan bisa cari belahan jiwa, gak bisa begaol. :)Anonymousnoreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-8210393150345454782.post-776835662950347642016-09-24T10:08:57.594+07:002016-09-24T10:08:57.594+07:00wahahahaha. kalo udah selesai kerjaan, kenapa ngga...wahahahaha. kalo udah selesai kerjaan, kenapa ngga ya mbaawinditeguhhttps://www.blogger.com/profile/12112683653756583647noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-8210393150345454782.post-25125927255253429412016-09-24T10:07:46.665+07:002016-09-24T10:07:46.665+07:00nah iya mak. masa gara2 ga dtg krn anak sakit dibi...nah iya mak. masa gara2 ga dtg krn anak sakit dibilang ngga profesional ya mak. sepanjang kerjaan beres, anak ga mungkin kita abaikan ya mak kalau kondisi daruratwinditeguhhttps://www.blogger.com/profile/12112683653756583647noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-8210393150345454782.post-28714299738272219942016-09-24T10:05:37.192+07:002016-09-24T10:05:37.192+07:00hahaha wajar aja kesel manusiawi. tp saat kita uda...hahaha wajar aja kesel manusiawi. tp saat kita udah ngalami sendiri btar kd lbh maklumwinditeguhhttps://www.blogger.com/profile/12112683653756583647noreply@blogger.com