Saat Kau dan Ibumu Tak Saling Mengucap Kata I Love You

Friday, December 22, 2017


Hubungan saya dan ibu itu agak susah dideskripsikan.

Kata bapak , kami terlalu mirip. Sama-sama si pekerja keras, sama-sama di pembelajar dan sama-sama gigih kalau udah punya keinginan. Kalau mau dipanjangin lagi masih banyak kesamaannya.

Sama-sama wanita karir.
Sama-sama suka ikut ajang lomba-lombaan.
Sama-sama suka bicara, sama-sama suka tampil.
Sama-sama to the point kalau bicara

Mungkin sangkin miripnya, malah jadi sering bergesekan. Saya si anak blak-blakan dibesarkan ibu yang berkarakter keras. Bisa dibayangkan gimana jadinya kan?

Ngga sekali dua kali saya dan ibu beradu mulut, mulai dari masalah sepele sampai masalah maha penting. Ibu yang begitu peduli detail, saya yang apa-apa maunya simple. 

Kayak saat saya nikah dulu. Saya pengennya pesta pernikahan yang ngga ribet. Kalau bisa acara adat yang sederhana , ngga usah komplit, kalau bisa yang kasih-kasih nasehat keluarga inti aja biar cepet. Ibu maunya kebalikannya. Makanya acara adat nikahan saya lama sekali rasanya, yang nasehatin juga banyak, padahal saya ngga ngerti apa yang diucapkan.

Ibu yang begitu peduli omongan orang, saya yang berprinsip “ Memuaskan orang ngga akan ada habisnya”.

Masih saat nikah, saat acara tepung tawar biasanya memang para pengantin akan menangis. Menangis haru karena akan meninggalkan keluarga. Saya saat itu entah terlalu gembira atau gimana, malah senyum-senyum. Bukan karena saya ngga sedih, tapi karena toh saya ngga kemana-mana, masih di Medan juga, jadi saat itu belum kepikiran bahwa saya akan jauh meninggalkan rumah, ditambah kenyataan ya emang sejak SMA saya toh udah ngga di rumah.

Wah ibu marah sama saya. Blio bilang ngga enak dilihat orang, karena kesannya saya kok ngga ada haru birunya. Duh.

Sering banget saya berfikir “ Aku ngga akan seperti ibu kelak” kalo lagi di puncak kesebalan pada blio. 

Ngga akan kayak ibu yang kadang ngga mau ngerti maunya saya. Ngga mau kayak ibu yang kadang ribet banget untuk masalah sepele.

Iya, kadang kekesalan itu membuat kalimat di atas berulang-ulang saya ucapkan dalam hati.

Mungkin hubungan saya dan ibu memang sedikit unik. Kami terlalu mirip sekaligus terlalu berbeda. 

Entahlah.

Karena seberapa seringnya pun kami saling teriak, saling banting telpon, nyatanya ibu tetap menjadi perempuan idola saya. Saya mengagumi semangat beliau yang seperti tidak ada matinya. Masih mau belaja di usia senja, begitu peduli sama orang lain, mudah menolong. Ah ngga tau lagi mau bilang apa, karena di luar ketidakcocokan beberapa sifat kami, ibu adalah orang yang akan saya ceritakan ke anak-anak saya tentang kebaikan-kebaikan dalam hidup.

Semua hal-hal baik di diri saya diturunkan dari dirinya.

Seberapa seringnya saya menahan kata maaf di mulut, dengan mudahnya keesokan hari ibu akan siap membantu saat saya butuhkan. Tak peduli, malamnya saya habis bersitegang dengannya.

Begitulah saya dan ibu.

Hubungan ibu dan anak mungkin tidak selalu seperti gambaran di status-status yang berseliweran di timeline. Tidak selalu mengharu biru, penuh kasih, dan penuh kelembutan. Ada keluarga-keluarga dengan berbagai latar belakang yang membentuk pola-pola yang mungkin berbeda dari kebanyakan orang.

Jika kalian terlalu susah mengumbar kata sayang, cinta, maaf ke orangtua. Percayalah kalian tidak sendiri. Ada banyak anak yang seperti itu. Ada banyak anak yang bahkan tidak pernah mengucapkan i love you pada ibunya.

Sebanyak ibu yang mungkin tidak pandai berlemah lembut penuh peluk dan cium.

Apakah karena tidak sayang?

Hmm terlalu naif kalau menyimpulkan seperti itu.

Saya percaya, bagaimanapun hubungan seorang ibu dan anak, tentunya jauh lebih istimewa dari sekedar kata cinta.


Happy mother’s day mom. I Love you to the moon and back.
4 comments on "Saat Kau dan Ibumu Tak Saling Mengucap Kata I Love You"
  1. Aku juga...gak saling bilang i love u, krna gak dibiasain sih terus keluarga aku itu emang gk romantis, kalau ada yg ultah aja gak pernah tuh ngucapin hbd tapi bukan berarti gk sayang tapi jadi awkward kalau malah sayang sayangan biasa cuman ngomong makan diluar yuk ditraktir.tapi aku pernah baca emang org asia itu kurang bisa mengucapkan i love u jarang keluar kata-kata kayak gitu.

    ReplyDelete
  2. Karena setiap ibu punya caranya tersendiri mengungkapkan cinta. Tapi si anak boleh duluan inisiatif ngucapin. Haha. Kalau saya sih beraninya cuma lewat WA :D

    ReplyDelete
  3. Aku termasuk yg ga bisa bilang yg gitu2 ke mama, bakal meleleh krn ga sanggup, banyak dosa, huaaa. Tapi memang dlm keluarga kami kurang mengungkapkan isi hati sih ya, ultah ga pernah sekalipun diucapkan apalagi dirayakan, hihi...jadi ga ngucapin i love u ke mama biasa aja, yg penting bagiku sikap langsung ke beliau, apalagi udah jadi ibu ini kerasa bangett feelnya ke mama

    ReplyDelete

Terima kasih sudah berkunjung. Semoga senang yah main kesini :)

Custom Post Signature