Catatan Dari Film Untuk Angeline

Friday, July 22, 2016


Masih ingat dengan kasus kekerasan anak yang terjadi pada bocah kecil bernama Angeline beberapa waktu yang lalu?

Kasus kematian Angeline menyedot perhatian kita selama berminggu-minggu. Kasus ini juga menjadi perhatian serius Komisi perlindungan Anak Indonesia (KPAI). Hal ini membuat sutradara Jito Bayu dan produser film Duke Rahmat dan Niken Septikasari berinisiatif untuk memvisualisasikan kisahnya dalam sebuah film. Tapi catatannya yah, film ini bukan menceritakan kronologis pembunuhan Angeline, tapi memang terinspirasi dari kisah Angeline.

Walau diangkat dari kisah nyata yang sudah banyak kita tahu ceritanya,ada hal baru yang diangkat di film ini yang selama ini tidak terekspos. Yaitu cerita dari sudut pandang ibu kandung Angeline.





Nah kemarin tanggal 21 Juli  film Untuk Angeline perdana tayang di bioskop tanah air. Saya dan Kopiers Medan kemarin siang nonton bareng pemutaran film ini di Hermes Polonia Medan.

FYI KOPI itu adalah singkatan dari Koalisi Online Pesona Indonesia, yaitu sebuah koalisi yang bertujuan untuk menyebarkan hal-hal baik tentang karya anak bangsa. Lengkapnya pernah saya tulis di bog ini.

( Baca : Sinergi Cinta Antara Blogger dan KOPI )





Kopiers Medan


Balik lagi ke filmnya. Film dibuka dengan persidangan kasus kematian Angeline, menghadirkan Samidah ibu kandung Angeline yang dibintangi oleh Kinoryasih.



Diceritakan bahwa Angeline terpaksa diserahkan Santo ayah kandung Angeline kepada pasangan Terry (Roweina Umboh) dan John seorang bule asal Amerika dengan kompensasi tebusan uang rumah sakit.

Pada adegan ini saya nyesek banget. Nyesek membayangkan ada orangtua yang tega menjual anaknya dengan uang yang tak seberapa. Tapi memang seperti itulah kenyataan yang terjadi di sekitar kita.


Angeline yang diperankan oleh artis cilik Naomi Ivoe awalnya dilimpahi kasih sayang oleh ayah tirinya. Hal ini menyebabkan kecemburuan kakak Tirinya Kevin dan menerbitkan ketidaksukaan Terry ibu tirinya. Namun semua berakhir saat jhon terkena serangan jantung. Mimpi buruk Angeline pun dimulai. Siksaan demi siksaan diterimanya setiap hari.

Sepanjang film yang saya rasakan itu deg-degan, geram bercampur sedih, marah, terharu. Nano- nanolah rasanya.

Geram melihat ayah kandung Angeline yang lebih memilih menjual anaknya ke orang asing dibanding hatus menjual sepeda motornya.

Marah melihat perlakuan ibu angkat Angelina yang kejam dan ngga punya hati.

Sedih saat adegan Angeline kecil disiksa dan tak bisa melawan.

Dan terharu biru saat ibu kandung Angeline melihat untuk pertama kalinya setelah terpisah bertahun-tahun jasad anaknya yang telah membeku.

Tapi tenang aja, film ini ga yang berdarah-darah gitu kok. Tapi yang pasti ini bukan film anak-anak ya. Film ini memang ditujukan untuk kita para orangtua biar lebih aware terhadap lingkungan. Sekaligus menampol para orangtua agar bagaimanapun kondisi ekonomi kita,anak tetaplah harta yang paling berharga.

Pokoknya di film ini potret kehidupan sehari-hari masyarakat kelas bawah terpampang nyata dari kehidupan Samidah. Gimana ngga ya, saya pengen banget tuh nampol si Santo suaminya Midah, saat si Midah bersusah payah nyari duit jadi pembantu untuk melanjutkan hidup mereka. Eh si Santo malah kawin lagi, dan tinggal di rumah hasil jerih payah Samidah. Pengen ditabok banget ngga sih suami macam gini. 

Disamping adegan-aegan yang bikin nyesek itu, film ini sarat dengan pesan moral yang bisa kita renungkan

1. Bahwa Kekerasan Pada Anak Bisa Terjadi Dimana Saja

Kalau selama ini kita berfikir, kekerasan pada anak terjadi di golongan ekonomi sulit, salah banget. Film Angeline ini menyadarkan bahwa kekerasan bisa terjadi bahkan di lingkungan keluarga yang sangat berkecukupan dan dilakukan oleh orang berpendidikan.

2. Bahwa Kekerasan Pada Anak itu Bisa Terdeteksi

Iya harusnya bisa banget terdeteksi. Tindak-tanduk Angeline di sekolah. Kalau di film itu digambarkan saat ia tidak pernah membawa bekal, dan menangis tersedu-sedu saat acara hari ibu di sekolahnya, harusnya guru sebagai orangtua kedua mampu mengendus ada yang tidak beres dengan anak didiknya.

3. Anak adalah harta paling berharga

Walau kalimat ini sudah sering didengar tapi pada prakteknya masih banyak orangtua yang abai. Film ini menyentil para orangtua bahwa tempat terbaik bagi seorang anak adalah dalam pengasuhan orangtua kandungnya.

4. Kritik terhadap Pemerintah dan Masyarakat kita

Film ini juga merupakan gambaran nyata bahwa di luar sana masih banyak keluarga yang kesulitan menebus biaya persalinan. Semoga ini menjadi perhatian pemerintah. Dan sekaligus kritikan juga buat kita, jangan-jangan selama ini kita ngga aware ada tetangga yang kesulitan yang sangat butuh bantuan. Kita kadang lebih cepat membantu saudara kita di belahan bumi lain padahal selemparan batu dari rumah kita ada keluarga yang berjuang hidup mati mempertahankan buah hatinya. Wallahualam.

( Baca : Angeline, Kakak Mia dan Kepedulian Kita )


Oya, kalau kamu nonton film ini, berarti juga turut berdonasi untuk aktivitas perlindungan anak yang dikelola oleh Koalisi Anak Madani Indonesia KAMI dan LPAI kak Seto.

Pada akhirnya, fim Untuk Angeline ini bukanlah sekedar visualisasi dari kasus kematian Angeline. Bukan pula untuk mengorek luka keluarga yang ditinggalkan. Dari film ini kita diajak untuk menjadi sahabat anak. Untuk lebih dekat dengan anak kita,agar kitalah orang pertama tempat dia berbagi. Dan mengetuk kesadaran kita akan besarnya tanggung jawab menjadi orangtua.

Karena anak tidak pernah bisa memilih dari orangtua mana dia dilahirkan.


13 comments on "Catatan Dari Film Untuk Angeline"
  1. buat pelajaran juga buat yang belum menikah atau hendak menikah ya kak, agar mempersiapkan diri baik mental dan materi untuk bertanggungjawab ketika menjadi ortu kelak. agar tidak ada lagi Angeline Angeline yang lain.

    ReplyDelete
  2. Angeline, akan tetap hidup di hati kita. Meskipun sudah tiada ya kak :")

    ReplyDelete
  3. Angeline, akan tetap hidup di hati kita. Meskipun sudah tiada ya kak :")

    ReplyDelete
  4. Liat anak kecil dimrahin di depan umum aja aku ga tega (meski salah ga mesti digituin juga, kan?). Semoga ga ada lagi kasus lainnya kayak Angeline di Indonesia atau belahan dunia lainnya ya, Win. Meski yang namanya kejahatan mah ada aja tiap hari -_-

    ReplyDelete
  5. Kok ada yang bilang angeline anak dari hubungan gelap jhon dan samidah mbak? mana yg bener ya? bingung -_-

    ReplyDelete
  6. Mantab Filmnya , cocok jadi rekomendasi nonton saat ada waktu luang tuh
    Hipnoterapi Semarang

    ReplyDelete
  7. Kasus kekerasan terhadap anak banyak sekali Mak. Dalam waktu dekat ini, ada balita yang diperkosa tetangganya, trus dibakar dan di buang. #sadis. Di tempat lain ada balita yang diperkosa oleh tetangga juga, parahnya, pelakunya adalah seorang pria dan anak lelakinya :(. Terakhir dapat kabar bahwa ada seorang ibu yang membunuh bayi anaknya setelah tahu anaknya hamil karena diperkosa oleh suaminya sendiri. #gilak ya Mak. Naudzubillah. :(. Untuk film ini sendiri saya belum nonton.

    ReplyDelete
  8. Aku pengen nonton iniiiiii >.<

    ReplyDelete
  9. pengen nonton, meski jalan ceritanya kayak udah bsia ketebak.... :(
    apalagi udah dengar tuh kasak kusuk angelin anaknya midah sama john... wuaaa. jadi mau tahu kebenarannya deh

    ReplyDelete
  10. suka dengan quote ini Karena anak tidak pernah bisa memilih dari orangtua mana dia dilahirkan.

    ReplyDelete
  11. Jujur ya mbak, aku ga pengen nonton filmnya :( . Takut ga bisa nahan airmata sih sebenernya. Pas beritanya kemarin msh hangat aja, aku ga bisa ga nangis bayangin angeline di siksa, kebangun dr tidurnya krn kesakitan, ngebayangin dia mohon2 supaya stop dipukuli.. walo bukan ibunya, tapi ngebayangin anak sendiri di begituin, duuuh...ga abis pikir kok ada yg tega sampe segitunya nyiksa anak kecil yaa :(

    ReplyDelete
  12. Aku nonton trailernya aja udah nangis :'))))
    Nggak kebayang ya orang tua tega njual anak. Ngapain sih punya anak kalau akhirnya dijual *nyeseeekk*

    Btw Mak Windi nggak pake moderasi komen ya? Banyak iklannya XD

    ReplyDelete
  13. Waktu peluncuran film ini ada di kota saya, saya nggak sempat nonton. Padahal pesan moralnya buanyak banget dari film angeline.

    ReplyDelete

Terima kasih sudah berkunjung. Semoga senang yah main kesini :)

Custom Post Signature