Steve Harvey, Jokowi dan Tere Liye

Wednesday, March 2, 2016


Wajah Miss Kolombia, Ariadna Gutierrez bersinar bak purnama saat namanya ditasbihkan oleh MC menjadi Miss Universe 2015. Mahkota disematkan, gelar diselempangkan, buket bunga diserahkan.

Sesaat  kemudian, belum hilang euforia kebahagiannya,  sang MC Steve Harvey tiba-tiba meminta permohonan maaf. Yup, baru pertama terjadi di ajang paling penting bagi wanita-wanita cantik seluruh dunia, MC salah mengumumkan pemenang.


Sontak panggung bergemuruh. 

Jangan tanya keriuhan di tekape, tapi keriuhan disana tetap tak bisa mengalahkan keriuhan di dunia maya. Steve Harvey yang malang pun jadi sasaran bully para netizen.

Bagaimana mungkin seorang MC kenamaan  dengan jam terbang yang ngalahin si singa udara bisa salah baca. MC itu kan kerjanya membawakan acara sehingga bisa berjalan sukses, masa bisa sih keselip baca kartu gitu?. " Dasar G*b**k"

****

Mungkin sudah nasib presiden Jokowi, setiap tindak tanduknya, siap dimangsa para haters yang selalu mengintai. Di peringatan hari Pancasila 1 Juni silam, pidatato blio yang mana menyebut tempat kelahiran bung Karno di Blitar, langsung jadi santapan para netizen.

Bagaimana mungkin seorang Presiden, tidak mengetahui sejarah pendiri bangsa ini, si presiden pertama. Bukankah hal itu harusnya tidak boleh salah, bukankah seharusnya blio mengecek dulu teks pidato yang diberikan sebelum membacanya. " Dasar Presiden G*b**k".



***

Aaaaah Tere Liye.......lagi-lagi kamu tergelincir dan siap dimangsa di belantara dunia maya yang kejam.

Kemarin, dunia perfesbukan diguncang oleh status si penulis serial anak mamak ini

"Indonesia itu merdeka, karena jasa-jasa tiada tara para pahlawan--yang sebagian besar diantara mereka adalah ulama-ulama besar, juga tokoh2 agama lain. Orang-orang religius, beragama.
Apakah ada orang komunis, pemikir sosialis, aktivis HAM, pendukung liberal, yang pernah bertarung hidup mati melawan serdadu Belanda, Inggris atau Jepang? Silahkan cari.
Anak muda, bacalah sejarah bangsa ini dengan baik. Jangan terlalu terpesona dengan paham-paham luar, seolah itu keren sekali; sementara sejarah dan kearifan bangsa sendiri dilupakan."
Kalau yang membaca adalah orang-orang kayak saya, mungkin status ini bakal dibaca sambil lalu sambil mengangguk-ngangguk. Tapi sayang bang, penghuni fesbuk adalah orang-orang dengan kecerdasan dewa,

Bagaimana mungkin seorang penulis yang notabene buku seharusnya menjadi sahabat sejatinya bisa salah dalam memahami sejarah." Dasar G*b**k.



***

Steve Harvey, Presiden Jokowi, Tere Liye, adalah beberapa pesohor yang bernasib sial di dunia bayangan ini. Kesalahan yang mereka lakukan memang tak bisa dibilang remeh. Sesuatu yang seharusnya menjadi hal yang teramat dikuasainya tapi malah bisa-bisanya mereka melakukan kesalahan disitu. 

Dunyaaa... oh dunya.....

Sebagai pengamat dunia perfesbukan, saya menikmati dagelan yang disajikan seharian kemarin.

Iya, saya sebut dagelan, karena sontak, sama seperti kejadian " Blitar Jokowi", tiba-tiba bermunculan ahli sejarah yang merasa berhak menggoblok-goblokkan orang. Yah, harus kita akui, Tere Liye blunder bener, tapi ngga lah ya langsung menempatkannya di jurang nista dengan menyumpahi, mengatai dan memakinya.  

Perhatikan beberapa komentator yang parah-parah menurut saya

" Kayak gitu kok bisa jadi penulis, untung aku ga pernah baca bukunya"
" Dasar penulis oon, boikot aja buku-bukunya, bisa-bisanya meniadakan jasa pihak tertentu"
Dan komentar-komentar bernada serupa. Anehnya para komentator kebanyakan mengaku tidak pernah membaca karyanya, tapi bisa langsung menyimpulkan bahwa karya-karya blio tidak berkualitas.

Yeeee, makanya baca dulu atuh buku-bukunya. Memang benar tidak semua buku best seller itu bagus, dan tidak semua buku bagus juga best seller. Tapi, hey yang kita bicarakan ini Tere Liye lho. Penulis puluhan buku terbitan si penerbit raksasa tanah air, yang buku-bukunya hampir selalu masuk rak best seller, yang bukunya berulang kali dicetak ulang, yang bukunya udah difilmkan.

Janganlah gara-gara ketidaktahuannya di satu hal tertentu, trus langsung menafikan kepiawaiannya meramu kata. Akuilah kalau buku-bukunya memang bagus. Kalau belum pernah baca bukunya, ya mbok jangan ikut-ikut menilai bagaimana kualitas dia sebagai penulis.

Ada lagi komen yang makjleb banget menurut saya

" Kenapa ya, orang yang dagangannya sentimen agama/moralitas laku di Indonesia"

Astagaaaaa..... sumprit deh, saya ternganga membacanya.Fixed yang komen ini pasti belum pernah baca satu pun buku Tere Liye. Jamaaah oh jamaah, saya penggemar buku Tere Liye, hampir semua bukunya saya punya, dan seingat saya, tak satu pun bukunya yang berisi sentimen keagamaan. ah panjang ceritanya kalau mau membahas isi buku blio. 

Bagaimanapun, Tere Liye adalah satu dari sekian banyak penulis tanah air yang menurut saya ikut menyebarkan semangat, menyebarkan kebaikan bagi para generasi muda di negeri ini. Iyaaaa, yang namanya penulis memang kata-katanya semerdu nyanyian alam, belum tentu orangnya  se-wise tulisannya. Tapi memang itu toh tugas mereka, melakukan perubahan melalui tulisan. Janganlah langsung buru-buru mendeskreditkan seseorang saat ia melakukan kesalahan. 

Tapi, walau bagaimanapun, saya merasa beruntung dengan kejadian-kejadian seperti ini di fesbuk. Sumpah deh, fesbuk itu memang sosmed paling yahud menurut saya. Dinamikanya ngga bisa disamain oleh sosmed lainnya. 

Gara-gara kesalahan yang dibuat Steve Harvey, saya jadi tahu bentuk kartu yang berisi nama pemenang Miss Universe , ternyata isinya cuma sebaris kalimat doang.

Kartu Miss Universe 2015


Gara-gara Jokowi salah nyebut tempat kelahiran bung Karno, saya jadi tahu buku-buku sejarah itu harus dikaji ulang oleh fesbuker tanah air, xixixi.

Dan gara-gara status bang Tere ini, saya jadi tahu sejarah bangsa yang ternyata luar biasa bikin pala senut-senut. 

Gara-gara status si abang, para ahli sejarah berkeluaran, sebuah reaksi spontan yang harus diapresiasi saya kira, karena bangsa yang besar kan bangsa yang menghargai para pahlawannya. Jadi tau deh, gimana-gimananya, karena banyak banget yang membahas. Trus jadi tahu juga buku-buku sejarah yang ajib-ajib..

Bukankah memang setiap kesalahan, sejatinya membawa pelajaran dibaliknya.

Namanya juga manusia, tempatnya salah dan lupa

Kalau benar terus namanya Jo**ru. Kalau salah terus namanya Jo**wi.

Dunyaaaa...... oh Dunyaaaa.

Puk Puk bang Tere.  


NB:

Bang Tere, Ke depan, baiknya abang bahas novel aja deh. 


15 comments on "Steve Harvey, Jokowi dan Tere Liye"
  1. Lagi rame banget ya Tere Liye sekarang. Hehehe

    ReplyDelete
  2. enggak ngikutin berita bang Tere & pak Jokowi sih..
    tapi zaman sekarang, apa2 gampang ngebully-nya.
    tinggal tulis, langsung enter, enggak pake mikir.
    kalo orang loversnya banyak, pasti hatersnya juga banyak.

    ReplyDelete
  3. setuju, aneh juga ada yang 'bersyukur' belum pernah baca bukunya terus ngejudge perkara silap sikit. Terakhir liat bang Tere nya dah ngasi penjelasan lewat fbnya :D

    ReplyDelete
  4. Namanya juga manusia mbak, ya wajar lah kalau punya kesalahan wkwk

    Tapi emang Tuhan kalo udah ngerencanain semuanya ya kita ga bisa ngerubah gitu aja, jalani aja semuanya :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Lhsaaa memang iya. Pan aku juga bilang gitu xixici

      Delete
    2. Lhsaaa memang iya. Pan aku juga bilang gitu xixici

      Delete
  5. Yg kasus bang tere itu, penggemar bukunya pun kena bully juga. Banyak orang bodoh juga Wind di fesbuk. Masa penggemar buku disangkut pautkan, duuuhhh

    ReplyDelete
  6. Duh itu yg komen TL blm bc bukunya blio ya, setuju mak buku dia mnyebarkan kebaikan tambahannya tanpa sekat agama. Baru tahu berita heboh ini *kudet*, tp pernyataan beliau memang keliru, ada Tan Malaka, PAT *walaupun dia ga mati sm belanda* tp klo bc tulisannya nasionalis banget walaupun d cap kiri

    ReplyDelete
  7. Yang namanya haters, seujung kuku aja melakukan kesalahan akan di bully habis2an ya mak.

    Tapi ada hikmahnya juga ya

    ReplyDelete
  8. Asik banget deh, baca tulisan mak Windi :))) Ngaliiirrrr, dirimu bakal jadi calon novelis best seller berikutnya, euy!

    Pan kapan hari udah ikut workshop bareng ibu suri Dee yak? Wihiii, eikeh tungguin dah novelnya :)

    ReplyDelete
  9. saya sukaaa karya Tere Liye jd bisa memaklumi kalau tiap orang tak ada yg sempurna

    ReplyDelete
  10. Cuma krn khilaf bgitu mah, GA akan bikin aku jd anti AMA buku2 Tere Liye. Tetep suka AMA karyanya, ;). Org2 yg hobi ngejelek2in ini antara memang dengki hatinya, brasa paling bener ato memang hidupnya GA bahagia kalo GA goblok2in org mbak :D kasian yaaa

    ReplyDelete
  11. Akhir-akhir ini memang Tere Liye lagi di-skak. FACEBOOK itu memang bisa bikin orang senyum, kadang bikin mengkerutkan kening. Jadi buat aku sendiri... hati-hati nulis status haha

    ReplyDelete

Terima kasih sudah berkunjung. Semoga senang yah main kesini :)

Custom Post Signature