Book Addicts is The New Sexy?
Siapa yang ngga setuju kalau saya bilang kecanduan buku itu salah satu gaya sexy yang baru.
Haaah, kamu ngga percaya?
Baiklah saya perjelas dulu dengan gambar berikut
Belum setuju juga. Hmmmm mungkin perlu dibantu dengan gambar ini
Yup, Jangan bayangkan sexy yang berhubungan dengan betis, paha, cleavage aja dong. Tapi coba bayangkan Nicholas Saputra atau Lee Min Ho pas lagi asyik baca buku, uwooo
Kalau saya bilang sih perempuan atau lelaki itu lebih sexy yang gemar baca buku ketimbang yang pamer-pamer anggota tubuh.
Karena isi celana bisa ditebak, tapi isi kepala bikin pensaran. Dan segala sesuatu yang membuat penasaran itu sexy. Ya ngga? ini teori ngawur sih hahahaha
Iyaa, kecanduan buku atau hobi membaca itu memang seksi lho, tapi bukan karena semata orang yang lagi membaca itu terlihat misterius. Ngga lah, tidak seperti itu.
Karena isi celana bisa ditebak, tapi isi kepala bikin pensaran. Dan segala sesuatu yang membuat penasaran itu sexy. Ya ngga? ini teori ngawur sih hahahaha
Iyaa, kecanduan buku atau hobi membaca itu memang seksi lho, tapi bukan karena semata orang yang lagi membaca itu terlihat misterius. Ngga lah, tidak seperti itu.
Tapi karena ini nih.
Reading increases your empathy and social skills. That increases confidence. Confidence is sexy.
Jadi, udah setuju kan kan kalau book addicts is the new sexy.
Iya, hobi membaca itu banyak banget manfaatnya. Bukan hanya menambah pengetahuan atau meningkatkan rasa percaya diri, tapi masih banyak sekali keuntungan dan hal-hal positif yang bisa kita lakukan dari hobi membaca.
Saya suka membaca dari orok, hahaha lebay yah. Iya lah kalau ngga mau dibilang dari lahir sudah membaca. Mungkin karena dulunya pas hamil ibu saya suka membaca. Gitu saya lahir, ari-ari saya juga ditanam bersamaan dengan buku. Iyes, ngga percaya kan?.
Kalau orang jaman dulu kan gitu, ari-ari bayi biasa ditanam bersama sesuatu sesuai dengan harapan ortunya. Ada yang ditanam bersama dengan peralatan kosmetik, ada yang bersama bunga-bunga, nah ibu saya agak beda, semua ari-ari anaknya ditanam bersama buku dan pensil, ngga heranlah kalo saya suka banget membaca dan addict sama buku. Percaya ngga percaya sih ya.
Buku pertama yang saya baca?
Masih inget sampai saat ini, buku 1001 malam. Kisah aladin, abu Nawas, sampai saat ini selalu menjadi bank dongeng untuk saya ceritakan kembali ke anak saya.
Manfaat Membaca
Dari pengalaman saya membaca dari kecil sampe gaek gini, ada keuntungan yang gga disangka-sangka lho dari kegemaran membaca itu.
1. Mudah masuk ke lingkungan baru
Saat kuliah saya sempat jadi relawan untuk mengajar anak-anakdi mushola Kampus setiap Kamis sore. Sejujurnya saya kurang suka anak kecil, dan saya juga tidak terlalu pintar mengajar. Tapi gara-gara saya punya segambreng koleksi cerita dari buku 1001 malam, saya selalu memulai sesi mengajar dengan mendongeng. Wah anak-anak itu senang sekali dan langsung jinak sama saya. Bahkan hari Kamis menjadi hari favorit mereka karena akan ada dongeng yang mereka dengar.
Tuh kan, anak-anak aja bisa jinak apalagi kalau cuma masuk ke lingkungan kantor atau pertemanan baru.
2. Membuat Gampang Dapat Pekerjaan
Saat wawancara kerja pertama kali, si pewawancara bertanya ke saya apa hobi saya. Saya bilang saja kalau hobi saya membaca. Trus si bapak tanya, buku apa yang saya baca. Karena kemarin saya baru baca buku Dale Carnegie " How to Influence People", saya ceritakan isi buku itu yang berisi bagaimana cara mempengaruhi orang dan cara mudah masuk ke lingkungan baru. Itu buku yang sangat bagus, bahkan saya mengutip quote-quote yang ada di buku.
Selesai menjawab itu, wawancara langsung selesai, saya tidak ditanya apa-apa lagi, langsung lanjut pertanyaan pamungkas.
" Jadi, kalau kamu diterima di perusahaan kami, kamu mau gaji berapa?"
Hwaaa, siapa sangka gara-gara buku , saya bisa dengan mudah mendapat pekerjaan.
3. Melatih Berbagai Keterampilan dan Memperluas Pengetahuan
Iya lho, banyak banget keterampilan yang bisa di dapat dari kegemaran membaca buku.
Buku detektif semacam Agatha Cristie, Sidney Sheldon, Sherlock Holmes, mengasah kemampuan analisa dan berfikir kreatif. bahkan semacam komik Conan, Kindaichi pun bisa mengasah kemampuan analisa anak.
Buku Sidney Sheld |
Buku dengan tema profesi semacam Jhon Grisham yang selalu mengangkat kisah pengacara, atau Ika Natassa yang mengangkat profesi banker, Mira W yang mengangkat profesi dokter, membuat kita mengetahui profesi-profesi lain di luar kita melalui kisah di buku tersebut.
Buku Ika Natassa |
Membaca buku para putri dunia seperti Mehrunnisa, Cleopatra, Nefertiti, membuat kita tahu bagaimana budaya India, budaya mesir yang telah berlalu berabad silam.
Seri Puteri Dunia |
Semakin beragam bacaan kita semakin kaya pengetahuan kita.
4.
Melatih untuk menulis dengan baik
Ribuan
kosa kata yang kita baca, diksi yang dipilih si pengarang buku, pemilihan angle
cerita, konflik yang ada, mau tak mau menjadi bekal kita untuk bisa menulis
dengan baik.
Ngga
heran ya dulu nilai saya si pelajaran bahasa Indonesia terutama tugas mengarang
selalu bagus, soalnya banyak banget sih cerita yang berseliweran di kepala. Dan
ngga heran juga, kalau sekrang saat nulis di blog jadi terbiasa aja bertutur.
Buku Leyla Hana, penulis yg juga blogger |
Yup
kebanyak para penulis adalah seorang book addict, dari buku-buku yang pernah
dibaca si penulis jadi tahu kekurangan yang ada di sebuah karya, sampai bisa
menulis buku yang ngga bisa ditemuinya di buku-buku yang ada.
Eh saya
juga suka menulis karena hobi membaca. Jadi blogger juga kan bisa dibilang
penulis yah. Rasanya jadi gampang menuliskan sesuatu karena saya punya bank
data dari berbagai buku
5. Bisa
Menghasilkan Uang Tambahan
Lhaaa
iya dong. Kalau gara-gara membaca trus jadi penulis, karyanya diterbitkan, jelas
banget bakal dapat royalti dari situ. Tapi ngga itu saja. Dulu waktu kecil,
sankin banyaknya buku dan majalah yang saya miliki, akhirnya saya sewa-sewakan
ke teman. Lumayan buat nambahin uang jajan, xixixi.
6.
Membuat jadi Lebih Wise dan ngga gegabah Menilai Orang
Di
buku-buku itu kan sering dipaparkan apa, mengapa dan bagaimana seseorang
bertindak. Bahkan si peran antagonis pun masih memiliki sisi positif. Kegemaran
membaca baik fiksi maupun non fiksi, membuat kita terbiasa melihat suatu
persoalan dari berbagai sisi. Jadi ngga gegabah juga kalau menilai orang. Kalau
ada masalah juga kita jadi lebih bijaksana menyikapinya, karena udah banyak
dapat segala macam kisah dan cerita dari buku-buku yang kita baca. Kalau
dikaitkan dengan era sosmed sekarang, dengan banyak membaca kita bakal
terhindar dari yang namanya berita hoax, mitos, dan "katanya katanya"
yang lain.
7.
Menumbuhkan Harapan
Membaca
buku fiksi seperti Laskar Pelangi, Negeri 5 Menara, dan novel-novel fiksi
realita sejenis, setidaknya bisa menumbuhkan harapan bahwa banyak sekali
orang-orang yang masa kecilnya penuh rintangan, kesusahan, ekonomi pas-pasan
namun dengan semangat pantang menyerah bisa juga berhasil di kehidupannya dan
menggapai cita-citanya.
Setelah
membaca buku-buku mereka, saya pribadi langsung punya semangat berkobar-kobar,
xixixi tru langsung pengen sekolah lagi biar bisa ngikutin jejak si ikal di
Laskar pelangi atau si Alif di Negeri 5 menara, hahaha
.
Buku Andrea Hirata |
Ngga
cuma novel sejenis, membaca buku biografi orang-orang sukses seperti Mery
Riana, Dahlan Iskan, hampir sama, mereka juga berasal dari keluarga biasa-biasa
saja, hidup dalam kekurangan, namun bisa menjadi seseorang sesuai impian
mereka.
Membaca
buku membuat kita tak pernah kehilangan harapan.
8.
Menumbuhkan Empati
Pernah
baca buku Helen Kellar?
Di buku
itu, saya jadi tahu bahwa ada orang yang mengalami difabel borongan. Dia buta,
dia tuli, dia bisu dalam waktu bersamaan.
Membaca
Marrying Aids, membuat saya tahu bagaimana perasaan orang yang divonis AIds.
Membaca
membuat saya berempati terhadap penderitaan orang lain, karena saat membaca
buku, seolah kita ikut mengalami apa yang dialami tokoh dalam buku tersebut.
9. Buku
Jendela Dunia
Kalau
ini sudah sering dengar lah ya. Buku itu jendela dunia. Membaca buku membuat
kita bisa berkeliling dunia bahkan tanpa beranjak dari tempat tidur.
Baca
saja buku Trinity, kamu sudah bisa menikmati berendam di laut mati, diving di
perairan Raja Ampat sampai menikmati aneka kuliner China.
Seri Traveler |
Baca
saja buku JVK, kamu bisa tahu bagaimana rasanya sekolah di luar negeri, jatuh
cinta, dan bersahabat di negeri orang.
10.
Membuat Hubungan Suami Istri Minim Konflik
Hahaha
kalau ini sih cuma berdasar pengalaman pribadi. Dulu saya sempat LDR-an dengan
suami, saya di Jakarta, suami di Medan. Karena hobi saya membaca,ya palin kalau
senggang atau wiken saya mainnya ke Gramedia. Pulang kantor juga ngga gatal
pengen melalak kesana-kesini, karena lebih suka baca buku di kos. Jadi suami
saya aman tentram dan bahagia, karena tahu istrinya ngga macam-macam walau lagi
berjauhan. Coba kalau kegemaran saya dugem, kan bikin suami was-was.
Buku Dewi Lestari |
Buku Clara Ng |
Kalau
mau dijembrengin lagi, masih banyak sekali manfaat dari kegemaran membaca. Dari
yang mainstream kayak meningkatkan kepercayaan diri, bikin pintar, mencegah
pikun, sampai sebagai pengisi waktu luang.
Namun,
walau orang-orang juga sudah familiar dan sudah tahu bahwa membaca itu banyak
sekali keuntungannya, tetap saja minat membaca masyarakat Indonesia masih
rendah.
Rendahnya
Minat Membaca
Berdasarkan
data UNESCO, minat baca masyarakat Indonesia hanya sebesar 0.01 persen. Atau
dengan kata lain dari 10.000 orang Indonesia hanya 1 orang yang memiliki minat
membaca. Bahkan menurut data juga, bahwa orang Indonesia rata-rata hanya
membaca 1 judul buku per tahun. Bandingkan dengan negara lain seperti Malaysia
yang sudah membaca 3 judul buku per orang per tahun. Bahkan negara maju seperti
Jepang, rata-rata orang membaca 5 sampai 10 judul buku per orang per tahun.
Indonesia masih jauh tertinggal.
Tentu
saja hal ini sangat memprihatinkan, karena untuk membangun sebuah negara tentu
dibutuhkan sumber daya manusia yang unggul. Dan generasi unggul salah satunya
didapat dari generasi yang memeiliki kegemaran membaca. Karena buku adaah
sumber ilmu, sumber pengetahuan dan penanda peradaban.
Banyak
hal yang menjadi penyebab rendahnya minat membaca masyarakat Indonesia:
- Maraknya gadget, sehingga orang lebih suka berinteraksi dengan gadget dibanding dengan buku, apalagi sekarang orangtua pun lebih dulu mengenalkan gadget ke anak dibandingkan buku
- Toko-toko buku lebih banyak berada di kota, sehingga yang tersentuh distribusi buku-buku berkualitas hanya yang berada di kota, padahal masyarakat di daerah pun seharusnya mudah untuk mendapatkan akses untuk memperoleh buku
- Masih banyak yang beranggapan bahwa kegemaran membaca bukan sesuatu yang membanggakan. Masih lebih keren hobi bermusik, ngeband, balet atau photografi.
- Pada tahun 2014, penerbit di Indonesia yang hanya berjumlah 700-800 penerbit saja, hanya menerbitkan 30 ribu judul buku. Bandingkan dengan jumlah penduduk Indonesia yang berkisar 250 juta orang.
- Penetrasi teknologi yang merambah juga ke dunia literasi. Banyaknya e-book atau buku digital dan udahnya informasi diperoleh hanya melalui internet membuat orang merasa tidak perlu lagi membeli dan membaca buku, karena semua informasi bisa didapat melalui internet.
Masih
banyak lagi yang menyebabkan minat membaca orang Indonesia masih rendah.
Makanya
sebagai book addict saya sedih melihat kenyataan ini. Rasanya pengen banget
menularkan semangat dan minat membaca kepada semua orang. Syukurnya kalau di
keluarga saya minat bacanya sangat tinggi. Jadi untuk keluarga sendiri sih saya
ngga perlu bersusah payah menularkan minat membaca. Tapi di lingkungan
pertemanan, pekerjaan, sehari-hari, saya menemukan memang masih sedikit sekali
teman-teman saya memiliki kegemaran membaca apalagi sampai book addict.
Lebih
mudah mencari teman untuk diajak ke salon daripada main ke toko buku.
Menularkan
Virus Membaca
Tapi,
saya tetep dong berusaha biar orang-orang di sekitar saya jadi cinta buku.
Begini nih cara saya
"
Eh bu, saya baru tahu lho kalau di Balige itu ada desa bernama Sianjur
Mula-mula ya, kampung halamannya orang batak. Katanya kalau mau punya
hajat atau mau dapat jabatan, orang
batak suka minta didoain dengan upacara adat di sana oleh tetuanya" Saya pancing ibu kabag saya dengan preambul
sederhana.
" Lho memang iya, darimana kau tahu
win" tanyanya
" Ini lho bu, ada di buku Gelombangnya
Dei Lestari, sejarah batak ditulis disini" jelas saya
" Wah masa sih. Ah kubeli lah nanti
bukunya jadi penasaran aku" sambung blio
Atau ngga
" EH kalian tahu ngga kalau Nefertiti itu
botakin kepalanya biar bisa masang mahkotanya yang unik itu lho" kata saya
di suatu pagi di kantor
" Hah, Nefertiti siapa kak?"
Xixix, jawaban teman-teman kantor bikin ilfil
" Itu lah, salah satu ratu di Mesir,
Nefertiti yang katanya termasuk ratu tercantik dan paling berpengaruh di
dunia, ini bacalah bukunya bagus banget"
Sambil nyorong-nyorongin buku Nefertiti nya Michele
Morgan ke mereka
Atau cara yang menggugah
" Aku punya teman lho di FB, salut banget
lihat dia, anaknya kena infeksi rubella tapi semangat dia tuh luar biasa kali,
makanya kita kalo hamil harus periksa darah biar bisa terdeteksi sejak
dini"
"
Cemana rupanya kak infeksi Rubella itu"
"
Ah susah jelasinnya, bacalah bukunya ini, sedih, haru , pengen mewek
bacanya"
Sambil nyorongin buku Letters To Aubrey nya
Stiletto Book.
Banyak
deh cara-cara licik saya biar teman-teman terdekat saya mau lebih banyak
membaca. Kadang saya pakai cara ngasih kado dalam bentuk buku. Yah minimal biar
dia punya buku dulu lah, Lha kalo ngga punya buku, boro-boro mau baca.
Saya sih
belum sampai tahap yang punya taman baca atau gimana gitu, belum punya waktu
untuk ngurusin yang begituan. Palingan yah itu, saya menggugah orang biar suka
membaca dengan bercerita apa yang menarik dari buku yang saya baca.
Syukur-syukur meraka ikutan tertarik juga dan nanya saya dapat info gitu
darimana Kalau nanya, ya udah langsung sorongin bukunya. Ngga apa deh buku saya
dipinjem asal dibalikin.
Tapi,
saya punya tips nih buat orang yang ngga suka baca biar jadi suka membaca
Belilah
Buku
Iyalah
ya, gimana mau membaca kalau buku saja tidak punya. Maka langkah pertama kamu
harus punya buku dulu
Jangan
salah membeli Buku
Salah
memilih buku bisa mengakibatkan orang yang ga suka membaca jadi kapok membaca,
makanya penting untuk menentukan buku yang pas.
Pilih
Buku Baru
Nah saat
ke toko buku, pilihlah buku baru. Karena buku baru lebih enak dibaca, lebih
fresh, dan biasanya lebih gampang ditemui di rak terdepan
Baca
Resensi atau Review Orang
Biar
ngga salah pilih buku, maka sebelumnya baca dulu ulasan pembaca buku. Banyak
cara kamu dapatin ulasan atau review atau resensi pembaca. Bisa Melalui Goodreads,
atau langsung cari di google, ketikkan saja judul buku yang ingin kita baca,
atau baca resensi orang di majalah atau koran.
Pilih
buku yang tidak terlalu tebal
Yup,
untuk permulaan baca buku dengan ketebalan sedang saja dulu. Buku yang sangat tebal
cenderung menakutkan dan membosankan untuk orang yang tidak suka membaca,
sedangkan buku yang terlalu tipis biasanya kurang asik juga untuk dibaca.
Pilih
Buku dari penerbitnya
Jika
kita belum yakin juga dengan buku apa yang mau dibaca, ngga ada salahnya pilih
buku berdasarkan penerbitnya, karena setiap penerbit punya ciri khas terhadap
buku-buku yag diterbitkan. Salah satu penerbit yang bukunya asik banget untuk
dibaca yaitu Stiletto. Yang paling saya suka dari buku-buku terbitan Stiletto,
covernya segar-segar dan modern, bikin pengen langsung masukin ke tas belanja
kalau ke toko buku.
Ini
beberapa buku terbitan Stiletto yang bisa jadi bahan pertimbangan buat dibaca
Sedia
Buku Dimana Pun
Nah
kalau sudah punya buku yang mau dibaca, bawa kemana pun buku itu, jadi pas ada
waktu luang dikit tinggal baca tuh buku. Ngga akan ada cerita mati bosan karena
menunggu, kan ada buku. Ngga ada cerita ngga punya waktu baca, ngga mungkinlah.
Saya aja sambil nyusui bisa kelar 1 buku. Jadi sambil nunggu antrian dokter,
baca buku, di angkot baca buku, di kereta baca buku, bahkan ke toliet mau BAB
daripada bawa hape mending bawa buku, enak lho baca buku di toilet hahaha.
Sisihkan
budget untuk buku
Kalau
sudah suka, jangan lupa sediakan budget untuk beli buku. Ngga usah
banyak-banyak, mulai dari 1 buku per bulan aja dulu sekitar Rp 50 ribu sampai
Rp 100 ribu per bulan. Ntar kalau udah jadi book addict kamu ngga bakal
itung-itung lagi, kapan ada buku bagus pasti diusahain buat beli, pengalaman
pribadi ini mah.
Tularkan
virus membaca sejak dini
Nah biar
anak-anak kita juga suka membaca, maka
sebagai ortu kita bisa tularkan kebiasaan membaca ke anak dari kecil. Mulai
dengan mendongeng dulu, baru kenalkan buku bergambar. Kalau sudah terbiasa
dekat dengan buku dari kecil, mudah-mudahan sampai besar si anak bakal suka
baca buku.
Enid blyton. Buku anaknyg rekomended banget |
Itu tips
ala saya biar kamu-kamu suka baca buku. Pokoknya ngga ada ruginya deh kegemaran
membaca buku. malah manfaatnya banyak banget. lagian dalam agama pun kan
perintah pertama yang turun dari langit dulu kepada nabi adalah Iqra, yang
artinya Bacalah. Jadi sejalan tuh dengan perintah agama.
Jadi,
mau pinter, percaya diri, gahul sekaligus sexy, ya banyak baca dong ah
Bukuku kenapa gak dipajang di sini? Ihikkksss...
ReplyDeleteIh ada kok ituuuu
DeleteIh ada kok ituuuu
DeleteAda kok mba leyla bukunya.. #salah fokus..
ReplyDeleteBtwya ini ya rahasianya mba windy jadi sexy.. koleksinya bukunya gila.. racun..
Sini biar kuracuni hahaha
DeleteMba windy,mengen2i belanja buku nih... btw aq lg super penasaran sm buku2 dahsyat ala2 copywriting, cara dpt duit dr medsos dll gtu. Kira2 mba uda pernah baca salah satunya belom? Aq msh maju mundur belinya soalnya mahal dan promonya hiperbol sekali, meski ttp penasaran si
ReplyDeleteBelom pernah baca yg begituan. Baca2 dr blog orang aja hahahha
DeleteIh, napa koleksi kita nyaris sama ya Wind?!
ReplyDeleteAku belum ikut lomba blog yang satu ini, lihat DL dulu, qiqiqiii
Lhaa buku2nya kan mainstream gutu mba pasti byk yg samaan hahaha
Deleteaku termasuk kategori yg malas membaca :D sekarang aja suka membaca artikel di blog2 gara mau meningkatkan kualitas tulisan jadi diharapkan bisa menurunkan bounce rate, kelihatan emang org yg suka membaca sama nggak dari tulisannya :D
ReplyDeleteHahahah ayooo jangan malas lagi. Baca buku bikin sexy lhooo
Deletebanyak banget koleksi bukunya Mbak Windi :)
ReplyDeleteIyaaa banyaaak aku butuh rak buku baruuuu
DeletePerlu belajar giman lebih rajin lagi untuk membaca soalnya aku termasuk orang yang malas membaca hehe.
ReplyDeleteGlowlicious.Me | A Beauty Escape Playground
Aduh rugi kalo ga suka baca mbaaa
DeleteMbaaa koleksi buku kamu banyak banget.... Salut bener deh.
ReplyDeleteDulu aku hobby sekali baca (novel). Tapi semenjak nikah dan punya anak, rasanya waktuku gak ada buat baca buku. dari pagi sampe sore full di ktr, sampe rumah pasti anak2 nempel, weekend udah bisa dipastikan tersita untuk anak2 dan keluarga.
Sedangkan tipe aku klo baca, gak bisa klo baca cuma seuprit2 terus disambung lagi. Penasaran bawaannya.
Iya kalo dah nikah hrs curi2 waktu mba. Bukuku byk yg dirobek anakku krn baca pas ada dia wkwkwkw
DeleteKereeen bukunya mantaaap, semoga sukses ya
ReplyDeleteMakasi mbaa
DeleteKarena isi celana bisa ditebak, tapi isi kepala bikin pensaran.
ReplyDeletehaha..lucu tapi iya, ngena. :D
Wohooo hidup baca buku! Aku juga suka baca buku kaak. Jadi udah bisa dibilang seksi belum nih? \:p/
ReplyDeletewahh, bukunya banyak sekali mbak, setuju, banyak banget manfaat dari membaca, saya juga dekat dengan murid karena kebetulan murid suka baca komik naruto dan saya pun suka. tfs mbak, salam kenal :)
ReplyDeleteKeren banget mba, lengkap lagi. Mantap
ReplyDeleteSaya saya suka baca buku. Dan yes, saya belajar berempati pada orang lain melalui ragam bacaan yang pernah saya selami kata-katanya. Tapi, saya bukan tipikal yang kapok ketika terjerumus dalam buku yang tak sesuai. Justru terkadang membawa saya pada keingintahuan yang lain hehe. Tapi saya memang selalu pemilih kok, buku apa yang memang ingin saya baca. Huhuhu..tapi kalau lee min hoo seksi? Iyaaa banget.
ReplyDelete