Jelajah Fauna Dunia di Gallery Rahmat Shah Medan

Wednesday, September 23, 2015

UUU yeaaah, yang namanya pepatah rumput tetangga lebih hijau itu kayaknya berlaku sama saya. Bertahun-tahun tinggal di Medan, objek-objek wisata di Medan yang yahud-yahud dan terkenal seantereo negeri malah belum saya kunjungi. Malah sibuk, nyari-nyari destinasi wisata ke pulau Jawa, ke Bali, ke Lombok.

FYI aja, saya belum pernah lho masuk ke mesjid raya Medan yang sudah menjadi ikon kota Medan itu, aaiiiih parah gilak. Kalau Istana Maimoon sih udah, itu pun dulu banget saat masih kecil, dibawa bapak saya. Rumah Tjong Afie aja baru saya kunjungi beberapa bulan lalu. ( Baca: Menjelajah Masa Lalu di RUmah Tjong A Fie ). Orang Medan macam apah dirimuuuu.


Makanya sekarang kalau ada waktu mau menelusuri lagilah satu-satu objek-objek wisata di Medan. Awak kan cinta kali sama Medan ini.

Nah kemarin, pas lagi bengong-bengong di rumah, kepikiran aja mau ke Museum Rahmat Shah. Soale tiap sore sering lewat situ, tapi ngga pernah mampir. Trus sekalian mau ngenalin Tara sama aneka binatang yang jarang dilihatnya. Iyalah, kalau bebek, ayam, burung, ikan masih bisalah dilihatnya sehari-hari tapi kalau hewan-hewan buas macam harimau, singa, badak, Srigala, Beruang, kan harus ke kebun binatang dulu.

Tapi ternyata ngga cuma saya lho, temen-temen yang komen di Path saya kurleb isinya juga bilang kalo belum pernah main ke museum ini, wahahahaha. Aku tidak sendiri ternyata.

Museum Rahmat Shah ini letaknya di Jalan S Parman No.309. lokasinya ngga terlalu besar, malah agak nyempil kalau saya bilang, soale walau pas di tepi jalan raya, tapi ngga terlalu mencolok. Saya beberapa kali kelewatan kalau lewat sini. Tandanya yang gampil, ada semacam patung kepala binatang-binatang gitu di atas bangunannya. Tapi kalau datangnya sekarang mungkin ngga kelihatan, soale sebagian bangunan lagi direnovasi

.

Tiket masuknya ngga mahal kok, Rp 32 ribu per orang. Untuk anak usia 3 tahun ke bawah gratis tis tis.

Museum atau yang sering disebut Gallery Rahmad Shah ini berisi binatang-binatang hasil perburuan si empunya, ya pak Rahmad ini.

Emang boleh ya binatang langka diburu?

Hmm, awalnya saya juga heran. Ternyata Rahmat Shah udah punya ijin atas setiap perburuannya. Blio berburu sampai ke pedalaman Afrika lho, dan harus sesuai dengan tata tertib perburuan yang telah disepakati. Makanya di museum ini juga disertakan semacam sertifikat-sertifikat atas ijin-ijin perburuan blio.

Penghargaan yang Diterima Rahmat Shah

Oya Fyi, Rahmat Shah ini asli orang Sumut, tepatnya dari Perdagangan Kab Asahan, konon katanya blio ini dulu preman lho hahahaha. Preman kok bisa kaya raya ya . Blio juga punya kediaman di daerah Universitas USU di jalan Dr Mansyur. Sampai sekarang saya penasaran lho, apa sih isi rumahnya itu, soale dari luar itu rumahnya ditutup pagar yang tinggi sekali. Halamannya luaaas banget, dan sepertinya di dalam area rumah blio terdapat beberapa bangunan rumah lain. Aje gile nih memang orang, mana lokasi rumahnya di kawasan yang muahal banget lagi harga tanahnya, ckckckck.

Eh kok jadi ngomongin kekayaan Rahmat Shah ya hahaha. Dan asal tahu juga, Rahmat Shah ini ayahnya artis Indonesia yang cantik itu lho, Raline Shah, hehehe dasar tukang gosip, yang dicari-cari malah info beginian.

Yuks, kita nikmati berbagai koleksi di gallery ini.





Koleksi Di Lantai 1

Duh, si eneng Tara malah ketakutan lihat semua binatang-binatang itu. Dipeluknya saya erat-erat. Masih di lantai satu aja si Tara udah minta pulang. Disuruh berpose ngga mau, mengkeret dia di pojokan xixixi. Padahal gallery ini terdiri dari 3 lantai lho.

Tara ketakutan, padahal tiap hari nonton Masha and the Bear -__-


Lantai 1 itu isinya binatang-binatang yang gede-gede seperti Beruangg, Harimau, Badak, Jerapah, Orang Utan, Gajah.

Bearnya Masha :)



Jerapahnya Tinggi Banget, Sampai nembus ke Lantai 2

Lantai 2 isinya koleksi yang lumayan lucu-lucu menurut saya, kayak kupu-kupu, ular (Lucu?), monyet, kancil.



Koleksi Di Lantai 2
Rangka Ular Phytton, hiiii

Lantai 3?
Saya ngga tahu, soalnya si Tara udah keburu nangis. Yo wis buru-buru keluar, daripada anaknya trauma. Hiks, sayang nih karcisnya.

Tadinya saya pikir, binatang-binatang itu setelah diburu, mati, trus diangkut ke Indonesia, baru diawetin.Ternyata tidak seperti itu. Binatang hasil buruan itu tidak dibawa utuh ke Indonesia, tetapi isi badannya dikeluarkan dan ditinggal di tempat perburuan. Jadi seperti isi-isi perut dan jeroan-jeroannya itu ngga dibawa, yang dibawa cuma kulit luarnya saja, dan kepalanya. lalu ntar diisi dengan sesuatu yang saya ngga tahu namanya sehingga menyerupai wujud aslinya. jadi yang diawetkan itu ngga semuanya, hanya bagian luar binatang saja. Oooooo gitu toh, padahal saya sudah membayangkan gajah segede gaban, sama jerapah yang  duilah tingginya itu dibawa pakai apaaaa gitu dari Afrika sana ke Indonesia. Ternyata ngga gitu yah....

Kayak Gini Kira-kira yang dibawa dari hasil perburuan

Karena Anaknya Ngga mau difoto, Ya udah Emaknya aja yang narsis. Betewe lihat deh panjang leher Jerapah itu lebih tinggi daripada ukuran tubuh beruang lho

Pokoknya, melihat isi gallery ini, rasanya takjub luar biasa. betapa kayanya fauna yang ada di dunia, dan betapa besarnya mereka. Pas jalan-jalan di dalam gallery, pengen banget ih megang-megang itu binatang, tapi ngga boleh, iyalah ya, mungkin karena dikhawatirkan bakal merusak, yo wislah cukup dilihat-lihat dan difoto. Tapi, disini ngga boleh menggunakan flash kamera, jadi ada beberapa bagian yang agak remang-remang kurang terlihat deh di foto.

Oya, di dalam gallery juga ada wahana semacam gua buatan yang berisi binatang-binatang tadi, tapi dengan tambahan efek suara. Namanya Night Safari, mungkin karena gelap yah di dalam.  Jadi misalnya harimau, nanti harimaunya bakal mengaum seperti aslinya. Tapi saya ngga masuk ke delamnya, lhaaa gimana anaknya lihat binatangnya aja udah ketakutan, hiks.

Selain Gallery Rahmat Shah yang berisi koleksi binatang-binatang yang diawetkan,kita juga bisa lho melihat wujud asli binatang -binatang ini yang masih dalam kondisi hidup. Silahkan saja berkunjung ke kebun binatang di Pematang Siantar. Koleksi Rahmat Shah juga ada disana.

Menuju pintu keluar gallery, disediakan juga berbagai souvenir berupa boneka-boneka binatang yang bisa kita beli buat oleh-oleh.

Oya, museum dan gallery ini juga menyediakan perpustakaan yang berisi buku-buku mengenai berbagai jenis satwa dari berbagai negara.

Kalau haus dan lapar? jangan khawatir, ada cafenya kok. Jadi bisa makan dan minum dulu buat ngisi tenaga.

Jadi, kalau mau alternatif tempat jalan-jalan keren sekalian menambah pengetahuan, boleh banget nih berkunjung ke museum dan gallery Rahmad Shah.



Info lengkap, sila kunjungi website : www.rahmatgallery.com
No Telp : 061-4569964
Buka : Selasa - Minggu , pukul 09.00 sd 17.00 WIB.

Harga Tiket :

*Tingkat TK / SD : Rp. 9.500,- /orang
*Tingkat SMP / SMA : Rp. 16.000,- /orang
*Tingkat Mahasiswa : Rp. 18.000,- /orang

Catatan :
Harga di atas berlaku hanya untuk sekolah / perguruan tinggi yang membawa rombongan minimal 25 orang dan gratis (free) 1 orang guru untuk setiap kelipatan 25 orang.

Harga Tiket Untuk Umum
– Dewasa Umum : Rp. 32.000,- /orang
– Anak Umum :Rp. 25.000,- /orang

Tiket sudah termasuk Ruang Night Safari.
kecuali TK / SD


9 comments on "Jelajah Fauna Dunia di Gallery Rahmat Shah Medan"
  1. Rangka ular pitonnya agak syeyemm

    Aku plg suka destinasi wisata yg ada binatang2nya..

    ReplyDelete
  2. Gileee bapaknya Raline Shah oke juga ya sampe punya museum kukira cm pengusaha biasa, haha *maap oot mak, kepancing gosip*
    Kalo liat foto2nya jadi inget film Night at The Museum...

    ReplyDelete
  3. lengkap banget koleksi binatangnya. kapan-kapan kalau ke Medan, mau ke sini aaaah

    ReplyDelete
  4. Nggak heran kan Raline Shah tsakep, secara bokapnya tampan. Mueeehhehee salah fokus ekeu, Mbak. Next month, dateng Durian, dong :)

    ReplyDelete
  5. Aku lahir dan sampai SMA di Siantar, bun.. cuma pernah ke Istana Maimoon juga.
    Malah tahu ini dari postingan bunda. Salam kenal ya Bunda...

    ReplyDelete
  6. rada ngeri2 gimana gitu liat binatang2nya, terutama kerangka ular pitonnya...seyyeeeeemmm

    ReplyDelete
  7. pengen megang kulit beruangnnya *_*

    ReplyDelete
  8. Wah bener banget kak,,,, rumput tetangga lebih hijau,,, Hehehe. Tak kira awalnya binatangnya hidup seperti yang ada di kebun binatang pada umumnya dan ternyata hasil awetan toh,,,, Tapi unik sieh, joss lah,,,, pantesan dedeknya nagis kak, lawong sini yang lihat fotonya aja udah bisa berimajinasi yang serem - serem,,,, hehehehe

    ReplyDelete

Terima kasih sudah berkunjung. Semoga senang yah main kesini :)

Custom Post Signature