Siapa disini yang masih punya
batita?
Saya.. saya… saya #tunjuk
tangan tinggi-tinggi,
Siapa disini yang kepengen
anaknya tumbuh sehat, cerdas, dan beriman?
Saya… saya.. saya…
Siapa disini yang anaknya punya
masalah makan?
Saya… saya… eh. Langsung
cepet-cepet turunin tangan xixixi.
Yaiyalah ya, yang namanya
orangtua itu pasti pengennya anaknya tumbuh sehat, cerdas, beriman, tambahan
lagi, cantik/tampan, montok menggemaskan, tinggi dan ngga kuntet. Ya ngga ?
Tapi kalau kita perhatikan, masih
banyak ya anak orang Indonesia yang berperawakan kurus (wasting),
dan berperawakan pendek ( stunting), ngga kayak orang bule yang anaknya
gendut-gendut dan tinggi-tinggi. Apa itu hanya disebabkan factor genetic
semata?.
Ternyata ngga lho.
Berdasarkan data terkini dari
Global Nutrition report tahun 2014, , ternyata penyebab anak-anak Indonesia
banyak yang berperawakan kurus dan pendek itu disebabkan karena pemberian gizi
yang salah di 1000 hari pertama kehidupannya. What!!!!. Padahal 1000 hari pertama di hidupnya itu adalah masa-masa keemasan atau yang biasa disebut Golden Age. Disitulah perkembangan otak, motorik, sensoriknya dalam masa krusial . Makanya jadi faktor penentu untuk tumbuh kembang selanjutnya.
Gizi salah?
Kurang gizi gitu maksudnya atau
gizinya buruk?
Bukan….. gizi salah itu berbeda
dengan gizi buruk. Jadi kalau gizi salah itu berarti si bayi mengalami
kekurangan atau malah kelebihan suatu zat gizi tertentu pada makanannya.
Jadi kemungkinan bayinya dikasih
makanan yang ituuu itu saja, kurang variasi. Bisa juga makanannya sudah
bervariasi tapi pada saat proses pengolahan makanan banyak zat gizi yang
hilang. Jadi perkiraan ortu gizinya sudah terpenuhi ternyata ngga. Bisa juga karena si anak picky eater, alias pilih pilih makanan, jadi ya gizi yang masuk itu-itu saja.
Soalnya kan di usia 6 bulan itu,
kebutuhan bayi untuk energy meningkat hingga 1.5 kalinya. Kebutuhan protein
meningkat 2 kali lipatnya, kebutuhan karbohidrat meningkat sebanyak 2.4 kali
dan kebutuhan zat besi meningkat sebanyak 26 kali dari sebelumnya. Namun, kalau
kita lihat dari table nutrisi, semua kebutuhan bayi di atas terlalu besar untuk kasaitas perutnya yang kecil. Misalnya aja ya, untuk kebutuhan zat besi, bayi
itu memerlukan 8 mg zat besi di makanannya. 8 mg zat besi ini setara dengan 3
potong daging. Padahal bayi usia segitu kan belum bisalah makan daging sebanyak
itu. Itu contoh sederhananya. Trus darimana dong utuk memenuhi kebutuhannya?
Nah, sebagai seorang ibu, yang mana juga berperan sebagai manajer keluarga termasuk memanage asupan gizi untuk anak, kita perlu pintar-pintar mengatasinya. Makanya perkembangan anak di awal-awal itu ditentukan oleh keluarga.
Nah, sebagai seorang ibu, yang mana juga berperan sebagai manajer keluarga termasuk memanage asupan gizi untuk anak, kita perlu pintar-pintar mengatasinya. Makanya perkembangan anak di awal-awal itu ditentukan oleh keluarga.
MPASI Fortifikasi
Masalah gizi salah itu bisa
diakali dengan pemberian MPASI fortifikasi. Yaitu metode untuk meningkatkan mutu
gizi dengan menambahkan zat gizi mikro ke dalam makanan. Soalnya selama proses
pengolahan makanan banyak zat-zat gizi penting yang hilang. Karena itu MPASI
fortifikasi menjadi penting agar tidak terjadi gizi salah seperti yang saya
ceritakan di atas. Agar kebutuhan gizi anak tidak kurang dan tidak berlebihan
juga, pas sesuai kebutuhannya.
Aduh, saya langsung cepat-cepat
mengingat-ngingat kembali bagaimana pemenuhan gizi anak saya Tara selama ini.
Nih ya, kalau menurut WHO,
pemberian makanan bayi itu harus mencakup 3 hal.
- Inisiasi Menyusu Dini ( IMD)
- ASI eksklusif minimal selama 6 bulan pertama.
- Makanan pendampig ASI (MPASI) pada usia 6 bulan sambil melanjutkan pemberian ASI.
Nah yang nomor 3 ini yang masih
berjalan sampai sekarang, soalnya Tara masih berusia 2 tahun, jadi masih
sekitar setahun ke depan masuk dalam 1000 hari pertumbuhan pertamanya.
Dulu sih, saya sempat ikutan
acara AIMI yang membahas tentang MPASI. Jadi sedikit banyak tahu tentang
panduan MPASI untuk anak 6 bulan ke atas. Saya ngikutnya panduan
yang dari WHO, karena mudah dan praktis. Point-point pentingnya yaitu MPASI itu
hanya diberikan setelah anak berusia 6 bulan, karena sebelum usia itu sistem
pencernaannya belum siap menerima asupan selain ASI. Terus yang perlu
diperhatikan juga soal frekuensi , jumlah,tekstur, variasi, dan cara pemberian
MPASinya.
Frekuensi itu, kalau untuk anak 6
bulan cukup 2 kali sehari, 9 bulan dua kali sehari diselingi cemilan, usia
setahun sudah bisa 3 kali sehari.
Amount
Jumlahnya juga disesuaikan dengan
usianya. Di Usia 6 bulan cukup 2-3 sendok, ntar meningkat jadi setengah
mangkuk, dan di atas setahun sudah bisa porsi makan sepiring kecil.
Tekstur
Tekstur juga penting untuk
latihan menguyah dan pertumbuhan giginya. Jadi awal-awal Mpasi itu bentuknya
pure dulu, tidak kental banget tapi ngga cair juga. Pokoknya kalau diletakin di
sendok, sendoknya dimiringin, makanannya itu ngga jatuh. Lalu ntar di usia 9
bulan, bisa dikasarin lagi, dan usia setahun bisa makan kayak makanan keluarga.
Variasi
Pokoknya makanannya ganti-ganti,
buahnya gati-ganti, sayurnya ganti-ganti, ikannya ganti-ganti, biar bayi tahu
jenis-jenis makanan. Dan jangan pakai gula garam dulu di setahun pertama, biar
dia belajar mengecap rasa asli makanan.
Cara pemberian MPASinya
Disarankan tidak sambil
jalan-jalan, sambil nonton, sambil digendong. Pokoknya biasakan anak makan
dengan kondisi “ makan”. Xixixi, ini agak susah ya
Tara dan MPASI
Jadi di awal banget pemberian
MPASI, saya beri Tara pure buah, waktu itu saya ingat banget saya kasihnya pure
apukat. Wah Tara lahap sekali makannya, suka banget sepertinya sama tekstur
lembut alpukat dan wangi-wanginya. Jumlahnya sih ngga banyak-banyak, paling
cuma setengah buah, yang kalau disendokin palingan Cuma 2-3 sendok besar. Ngasih
makannya juga hanya 2 kali sehari. Berikutnya saya ganti-ganti, tapi awalnya
memang buah-buahan dulu, pure pir, apel,melon.
Umur 9 bulan, baru Tara saya kasih bubur saring. Isinya macem-macem, yang pasti beras merah, brokoli, wortel sama daging atau ayam, ganti-gantian. No gulgar tentunya. Kalau ngeliat Tara makan itu suka gemes, soalnya lahap banget, satu mangkok kecil langsung pindah ke dari mulut ke perut mungilnya. Walau tidak gendut-gendut banget, tapi pertumbuhan Tara kata dokternya sesuai dengan usianya.
Umur 9 bulan, baru Tara saya kasih bubur saring. Isinya macem-macem, yang pasti beras merah, brokoli, wortel sama daging atau ayam, ganti-gantian. No gulgar tentunya. Kalau ngeliat Tara makan itu suka gemes, soalnya lahap banget, satu mangkok kecil langsung pindah ke dari mulut ke perut mungilnya. Walau tidak gendut-gendut banget, tapi pertumbuhan Tara kata dokternya sesuai dengan usianya.
Dimana-mana Makan Puding :) |
Kapan Saja puding is the best :) |
Tara udah Pinter Makan Sendiri |
Pengalaman selama dua tahun ini, Tara itu termasuk anak yang dibilang gampang banget makan ya ngga juga, tapi dibilang susah juga ngga. Pinter-pinternya kita gimana ngasih makannya. Dia paling suka makan kalau ada orang yang makan juga, makanya ngasih makan Tara itu ya kitanya juga ikut makan.
Satu hal yang saya perhatikan, sejak tahu jenis-jenis makanan Tara itu jadi suka pilih-pilih makanan. paling suka sama jagung dan telur dadar. Wah kalau saya ikutkan maunya dia, bisa-bisa anak saya beneran ikut kelompok gizi salah. Terus Tara itu punya hobi ngemil akut. Aduh doyaaan banget ngemil. Jadi di sela-sela makan besarnya, saya selalu sediakan cemilan untuk Tara. Dan untuk memenuhi asupan gizi yang tidak ada karena pilah-pilih makanan tadi, saya kasih aja Tara tambahan Mpasi fortifikasi.
Dulu saat masih 6 bulanan, Tara
paling suka makan biscuit Milna. Iya, awalnya sih saya asal comot biscuit di
supermarket dekat rumah, soalnya yang ada cuma merk Milna, tapi saat saya tanya
adik saya yang duluan punya bayi, semuanya nyebutnya Milna, yo wislah saya
kasih Milna aja.
Kenapa MILNA ?
Kenapa MILNA ?
Milna itu merk di bawah Kalbe
Nutritionals. Tahu kan Kalau Kalbe udah terujilah ya kualitasnya. Nah
produk-produk Milna memang mendukung program pemerintah dalam perbaikan
gizi melalui inovasi dan kelengkapan produknya. Produk Milna memang
lengkap banget, mulai dari bubur bayi, biscuit, termasuk untuk anak yang
mengalam masalah berat badan dan alergi, serta ada pudingnya juga lho.
MILNA Aman
MILNA Aman
Yang paling penting yang saya garis bawahi, produk Milna ini beda dengan produk makanan untuk orang dewasa, jadi tidak mengandung bahan pengawet. Sesuai dengan Regulasi SNI. Jadi produk-produknya bisa tahan lama, karena berasal dari bahan yang berkualitas yaitu yang memiliki kadar air rendah dan aktifitas air rendah sehingga mencegah berkembangnya bakteri pathogen, serta bahan kemas yang baik. Produk Mina dikemas pakai aluminium foil yang memiliki kekedepan udara yang akan mencegah masuknya udara dan berkembangnya bakteri.Proses pengolahan di pabriknya juga dilakukan secara steril dan kelembabana udara yang rendah. Makanya bisa tahan sampai 18 bulanan, jadi bukan karena bahan pengawet. Aman… aman.
Eh ternyata pas dikasih Tara suka, dan kalau dikasih biscuit lain ngga mau. Biskuit Milna ini teksturnya lembut banget, jadi ngga bikin bayi tersedak, Lagian bisa sekalian buat pengganti teether xixix, jadi suka digigit-gigit Tara mungkin saat giginya gatal. Iya Tara itu, numbuh gigi udah dari usia 5 bulan. Jadi emaknya ngga perlu beli theeter cukup disodorin biskuit milna ajah hahaha.
Rasa biscuit Milna ini bermacam-macam, ada rasa jeruk, kacang ijo, beras merah, dan rasa original. Tara paling suka yang rasa jeruk, mungkin karena ada aroma segarnya ya.
Rasa biscuit Milna ini bermacam-macam, ada rasa jeruk, kacang ijo, beras merah, dan rasa original. Tara paling suka yang rasa jeruk, mungkin karena ada aroma segarnya ya.
Biskuit Milna untuk usia 6 bulan |
Walaupun MPASI Tara selalu saya
masak dan buat sendiri alias home made, tapi dengan adanya biscuit dan bubur
Milna saya merasa terbantu sekali dalam memenuhi kebutuhan gizi Tara. Soalnya
praktis banget. Apalagi buat bepergian. Kalau jalan-jalan saya selalu bawa
biskuit Millna dalam tuperware, kapan Tara lapar tinggal dipegangin ke
tangannya. Kalau mau dijadikan bubur juga tinggal diseduh air panas.
Ini awal-awal Tara dikasih MPASI, Itu Saya Suapin Bubur Bayi Milna, Pake Feeder Cup Gampang Banget Ngasih Makannya, Ngga berlepotan |
MILNA Praktis
Paling terasa itu saat saya harus
mudik ke Jogja bareng suami ( saya tinggal di Medan). Aduh ternyata ada juga ya
bayi yang perilakunya berubah kalau tidak di rumahnya. Jadi selama seminggu di
rumah eyangnya Tara ngambek ngga mau makan. Saat itu usia Tara 8 bulan. Dikasih
bubur susu ngga mau, dikasih pure buah ogah. Untungnya dikasih bubur Milna doi
mau, yang rasa kacang hijau itu, Tara suka banget. Tsaaah, leganya hati saya.
Bayi riang ibu tenang.
Kalau sekarang sih Tara ngga
makan bubur Milna lagi, tapi sukanya biscuit yang untuk toddler itu. Tara suka
yang rasa keju. Mungkin karena asin-asin gitu. Pas saya cobain, memang rasanya
enak, xixixi, saya sama papanya juga. Kami memang penyuka keju sih ya.
Milna Terlengkap
Biskuit Toddler dan Puding Milna |
Milna Terlengkap
Trus Tara itu juga paling suka
ngemil pudding. Kalau ke mini market deket rumah pasti tanganya langsung
celamitan ngambilin agar-agar yang kecil-kecil itu yang warna warni. Yah
daripada beli saya mending buat aja dirumah. Milna juga ternyata punya lho
pudingnya. Tinggal dimasak pakai air panas sampai mendidih, tuang ke cetakan,
jadi deh. Kalau saya suka saya tambahin buah-buahan di atasnya biar seger.
Cetakannya juga bikin yang lucu-lucu sekalian ngajarin Tara bentuk-bentuk
binatang.
Puding Vanilla Milna, Saya tambahin Buah Biar Segar |
Kalau Lagi Rajin, Saya buat Bentuk Macam-macam Untuk Pudingnya. Ini Saya Pakai cetakan Legonya Tara, jadi sambil main, legonya Langsung dimakan :) |
Di balik kemasan Milna juga ada
permainan lucu-lucu. Kayak permainan cari jalan, Tara suka mainin sambil
mulutnya berisik “ Sinii… ni dia… ni dia… “ hahaha. Lucu banget.
Alhamdulillah ya, anak saya tumbuh sehat sentosa. Tingginya normal dan beratnya juga normal. Mudah-mudahan tara nga termasuk anak yang terkena gizi salah, soalnya bundanya ini kan udah mengerahkan seluruh daya dan upaya untuk pemenuhan gizi dan kebutuhannya sejak brojol. Walau mungkin tak sempurna tapi minimal sesuai standar.
Alhamdulillah ya, anak saya tumbuh sehat sentosa. Tingginya normal dan beratnya juga normal. Mudah-mudahan tara nga termasuk anak yang terkena gizi salah, soalnya bundanya ini kan udah mengerahkan seluruh daya dan upaya untuk pemenuhan gizi dan kebutuhannya sejak brojol. Walau mungkin tak sempurna tapi minimal sesuai standar.
Tara Lahir, 3.3 Kg |
Tara Umur Setahun |
Anak Gadisku Sekarang |
Oya, saya punya tips nih untuk
mempersiapkan Mpasi bagi ibu bekerja:
- Beli bahan makanan sekalian dalam jumlah sedang, kira-kira
untuk 3-5 hari gitu biar ga bolak-balik ke pasar. Bersihkan, simpan di
kulkas dengan benar. Bahan yang harus ada, brokoli, wortel, kentang,
jagung manis, bayam, bawang Bombay, margarine ,telur ayam kampong, ayam,
daging giling, ikan (lele, belut kalau mau murah, yang agak mahalan,
salmon, dori, tuna, sama aja sama-sama bergizi)
- Jangan terbebani dengan anggapan bahan berkualitas berarti
mahal. Ngga harus nyiapin ikan dori, ikan salmon atau tuna, prinsipnya
makanan bergizi, jadi lele dan belut its good.
- Biar ngga repot saya biasanya udah nyiapkan bahan-bahannya
dari malam hari, jadi besok pagi tinggal dimasak aja. Tapi kalau punya Art
di rumah sih gampang tinggal kasih perintah hahaha.
- Kalau bukan kita sendiri yang buat Mpasinya, jangan lupa
bikin jadwal makan dan jadwal menu, temple di dapur , biar si mba ngga
bingung.
- Ngga perlu beli peralatan masak yang super duper mahal moms,
masak pakai peralatan masak biasa juga oke-oke aja, asal bersih,
aman dan higeineis.
- Selalu sediakan buah di kulkas, dan cemilan buat anak kita,
boleh biscuit, pudding, jaga-jaga kalau tiba-tiba doi ngambek ngga mau
makan.
- Beli peralatan makan yang lucu biar anaknya makan semangat,
Kalau masih 6 bulanan beli juga dot makan yang ada sendoknya itu. sangat
membantu lhooooo. Terus jangan lupa beli celemek yang lucu-lucu biar
bajunya ngga kotor dan berlepotan saat makan.
- Pokoknya buat suasana makan jadi menyenangkan, baik buat bayi
maupun yang ngasih makan.
Perkembangan anak di 1000 hari pertamanya di dunia ini memang begitu penting. Kalau bahasa familiarnya itu Golden agenya dia lah, jadi memang sebagai orangtua kita kudu serius memperhatikan asupan gizi dan nutrisinya. Soalnya masa itu ngga akan berulang. Sebagai ortu di jaman modern ini kita memang beruntung banget, dimana informasi sudah demikian gampangnya diperoleh. Jadi memang seharusnya semakain banyak ibu yang tahu tentang pentingnya mpasi berkualitas untuk anaknya, maka gejala seperti Gizi Salah itu seharusnya semakin berkurang dari masa ke masa.
Kalau hal-hal di atas sudah kita lakukan, minimal bekal pertama di awal kehidupannya telah kita penuhi. Selanjutnya tinggal diikuti dengan agenda lain.Kalau anak kita tumbuh sehat gitu rasanya bangga ya bu ibu,Maunya anaknya difoto-foto terus, buat nyimpen milestone setiap pertumbuhannya, terus pengen aja diikutkan kontes bayi sehat hahaha.
Kalau hal-hal di atas sudah kita lakukan, minimal bekal pertama di awal kehidupannya telah kita penuhi. Selanjutnya tinggal diikuti dengan agenda lain.Kalau anak kita tumbuh sehat gitu rasanya bangga ya bu ibu,Maunya anaknya difoto-foto terus, buat nyimpen milestone setiap pertumbuhannya, terus pengen aja diikutkan kontes bayi sehat hahaha.
Nah, di tahun 2015 ini, Milna
kembali mengadakan Bayi Hebat Milna 2015 yang berlangsung dari Maret
sampai Agustus 2015 yang dibagi dalam 6 periode, jadi masih lama nih. Ada 2
kategori yaitu kategori A untuk anak usia 6-12 bulan, dan kategori B untuk anak
usia 1-3 tahun. Hadiahnya??? Hadiahnya???. Hadiahnya bikin ngiler, masing-masig
kategori ada 10 juta rupiah untuk peenangnya dan annti akan dimuat di majalah Nakita.
Trus ada juga pemenang utama yaitu Bayi Hebat Milna Of The year, akan mendapat
25 juta per masing-masing kategori dan akan menjadi cover di majalah Nikita,
uwooooo.
Nah cara ikutannya, Cuma kirimkan
foto anak yang tampak riang gembira yang ada hubungannya dengan pencapaian
tumbuh kembangnya. Bisa lagi akan, lagi belajar, lagi main, , lalu beli produk
Milna seharga minimla 40 ribu untuk dapat struk pembelian. Lalu isi data diri
di formulir, kirim beserta struk pembelian tadi melalui PO Box atau drop box di
supermarket dan toko tertentu. Bisa juga melalui website Milna toko Kalcare.
Kalau beli Milnanya secara online ga perlu lampirkan struk, cukup masukkan kode
uniknya kalau belanja di kalbestore.com atau di blibli.com. Info lengkapnya
bisa kunjungi www.bayihebatmilna.com.
Jadi, jangan salah gizi lagi ya
bu ibu ngasih makanan ke anaknya. Dan jangan lupa buat ikutan kontes bayi hebat
Milna 2015. Siapa tahu beruntung
Wuaah, info ttg MPASI selalu menarik perhatianku, apalagi skr Alfath sedang "jajal" dairy food yang menjadi alergennya mak. Mulai dikenalin ke Puding Milna sejak 2 bulan ini, walau masih ogah2an krn blm terbiasa mungkin ya, tapi Alhamdulillah gak nimbulin reaksi alergi yg di khawatirkan.
ReplyDeleteBaby Tara, u're so cute!! Cini kenalan sama Dedek Alfath yuuuk, hihi :*
Sini mak kenalan. Siapa tahu bisa besanan wahahaha
DeleteHihi legonya habis dimainin langsung dimakan yak, kreatip. ANak2ku juga suka banget ma puding
ReplyDeleteIya nih mak. Iseng. Tara Soale suka puding ug dijual2 itu jd kubuat yg lucu2 biar dia lbh tertarik bikinan emaknya hahaha
DeleteWiii, Tara pinteeeerrr niaaan!
ReplyDeleteAnakku biarpun bukan balita juga doyan Milna Mak. Enak sih, emang, kata doi :)
Aku juga suka mak. Gurih soale hahaha.
Deletenaksiiiirrrr cetakan legonyaaaa.....beli dimana
ReplyDeletetara...sehat2 ya sayang :*
Taraaaaa....itu pipi atau pipiii....pengen dicubiiiiit itu pipinya. Anak gadis mama Windi tambah cantik nih. Sehat-sehat terus ya taraaaa...mmuuuuaaah...
ReplyDeleterasa biskuit milna memang enak , kerasa rasa susunya , anak-anak saya pun suka
ReplyDeleteLucu banget cetakan legonya :D
ReplyDeleteSekarang kan juga ada bubur bayi organik tuh :D
wah artikel yang membantu sekali..
ReplyDeletebtw foto bayinya cocok banget tuh diabadikan.. coba deh liat ini sis.. ada banyak design foto untuk abadikan momen kelahiran.. www.rumahframe.com
Wah, thanks bgt infonya. :)
ReplyDelete