Menjelajah Masa Lalu di Rumah Tjong A Fie

Friday, April 24, 2015

Besok weekend, horeeee..... waktunya jalan-jalan.

Kalau sudah Jum'at begini, biasanya saya sudah merencanakan macam-macam bareng suami. Rencananya mau dinner besok malam, menggantikan anniversary yang kemarin ngga jadi dirayain?. Kenapa wajib dirayain?. ya ngga wajib juga sih, cuma pengen aja, soalnya belakangan ini saya dan suami sibuk sekali dengan pekerjaan masing-masing, jadi mumpung ada mommentnya dan mumpung juga minggu ini agak longgar jadi mau hepi-hepi dulu.


Nah, bagi yang belum punya rencana mau kemana weekend ini, khususnya warga Medan, boleh nih saya kasih usul buat jalan-jalan kemana. Ke Tjong A Fie aja. 

Iya, Waktu tahun baru China kemarin, saya, suami dan Tara sempat jalan-jalan ke Tjong A Fie. Gile yah udah berpuluh tahun tinggal di Sumatera Utara, dan melewati rumah Tjong A Fie sampai ratusan kali, baru sekarang saya masuk kesitu.

Rumah Tjong Afie terletak di jalan Ahmad Yani Medan, tepatnya di daerah Kesawan, berseberangan dengan restoran Tiptop yang terkenal itu, ditengah kota bangetlah, sampingan sama Merdeka Walk. 

Dari jalanan sih tidak kelihatan keindahan rumahnya, begitu masuk melewati pintu gerbang baru deh terlihat rumah bergaya arsitektur Tionghoa, Eropa dan Melayu berwarna krem hijau itu. 


Dari Jalan Kesawan




Nanti, di depan rumah ada mba-mba yang duduk di meja-meja gitu, nah beli karcis dulu disitu. Ngga mahal kok, hanya 35 ribu rupiah satu orangnya, dan kita akan diajak berkeliling rumah bersama si mba pemandu.

Meja Pendaftaran

Selama berkeliling saya dibuat melongo beberapa kali xixixi. Iya takjub sekali dengan isi rumahnya yang jaman sekarang saja menurut saya masih mewah, apalagi jaman dulu ya. Perabotnya masih asli seperti ditinggalkan dahulu seperti kursi, lemari, isi kamar, paling yang diganti cuma kayak kasur gitu, selebihnya asli, bahkan piring, sendok, radio, brandkas, piano, masih dipamerkan aslinya.

Rumah ini terdiri dari dua tingkat. Saya diajak berkeliling mulai dari lantai satu, di depan, tengah, belakang, naik ke atas, muter-muter, terus turun lagi, ke halaman, dan selesai. Lho.

Sebelum lebih jauh cerita soal rumahnya, sebenarnya siapa sih Tjong A Fie ini, sehingga rumahnya layak untuk kita kunjungi dan dijadikan museum?.

Siapa Tjong A Fie?



Kalau mau tahu sejarah hidupnya yang lengkap sila dilihat saja di Wikipedia ya, wahahaha, blogger malas. Tapi kalau yang diterangkan sama mba pemandu wisatanya,  Tjong Afie ini adalah orang Tiongkok yang merantau ke Medan. Dulunya ia berprofesi sebagai bankir, kemudian di Medan ia bekerja di sebuah pekerbunan tembakau di Deli Sumatera Utara. Karena rajin, pintar dan jujur, karir Tjong A Fie terus menanjak, dari seorang pekerja biasa hingga menjadi mandor. Terus meningkat hingga akhirnya ia malah membuka usaha perkebunan tembakau dan kelapa sendiri. 

Semakin sukses ia, pergaulannya pun mulai meluas dan berhubungan dekat dengan Sultan Deli. Konon pada saat itu Tjong A Fie termasuk orang yang memiliki kekeyaan terbesar di Medan. Bahkan di jaman itu, orang yang memiliki mobil pertama di kota Medan adalah Tjong A Fie. Iseng saya nanya, Lha emang Sultan Deli ngga punya mobil apa?, ternyata memang ngga punya lho, Sultan Deli Punyanya kereta Kencana. Keren mana yaaa pada saat itu?

Selain dikenal kaya, Tjong Afie juga dikenal orang yang dermawan. Beberapa bangunan bersejarah di Kota Medan dibangun atas inisitaif dan sumbangan dari beliau. Seperti Mesjid  raya di Medan, serta mesjid Gang Bengkok di jalan Mesjid. Kata si mba, selain itu, mesjid di kota Sidempuan sana juga ada yang dibangun oleh Tjong A Fie ( saya lupa namanya). Dari ceritanya, terlihat beliau ini tidak pilah-pilih dalam bergaul, tidak membedakan suku dan agama.

Kalau untuk muslim ia membangun mesjid, maka ia juga membangun Kuil Bidha di daerah Brayan, Gereja Uskup Agung Sugiopranoto. Semua bangunan ini masih ada lho sampai sekarang. 

Selain membangun rumah ibadah, dan memiliki perkebunan, ia juga mendirikan sebuah bank. Sampai sekarang Bank nya masih ada tapi sudah berganti kepemilikan, yup Bank Kesawan yang terletak tak jauh dari kediamannya.

Selama hidupnya ia menikah sebanyak 3 kali, satu pas di Tiongkok, kemudian menikah dengan orang Penang ( Poligami euy ). Lalu saat istri keduanya meninggal, ia menikah dengan gadis dari Binjai ( Akhirnya Binjai masuk sejarah hahaha), anak seorang mandor perkebunan. Yes, ternyata perjodohan antar staf perkebunan dengan anak mandor atau anak pejabat di perkebunan udah dari jaman baheula yah, pantes saja suamiku dulu juga diperebutkan ibu-ibu manajer ^_^

Kisah selanjutnya saya tidak terlalu konsen mendengarkan, karena Tara heboh lari sana lari sini, dan saya takut dia merusak barang-barang yang ada. Pada intinya sih, si Tjong A Fie ini merupakan orang yang turut membanguan peradaban, budaya dan ekonomi di Medan. Ia merupakan tokoh yang berpengaruh dan dikenal secara nasional. Banyak juga foto-fotonya yang lagi bersama dengan Presiden kala itu, Soekarno. 



Saat ini kediaman Tjong A Fie sudah diserahkan ke pemerintah dan dijadikan museum. Sedangkan anak-anak dan keluarganya banyak yang sudah meninggal dan menetap di luar negeri. Tapi ada juga yang menempati bagian belakang rumah,masih saudara katanya ( ini dengerin apa sih pas tour ? , ngga ada yang pasti gitu )

Prasasti dari Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Medan

Ya udah lihat-lihat fotonya aja yah.

Keluarga Besar Tjong a Fie


Ruang Tamu

Loby Depan


Kamar Tidur
Ruang Makan
Kamar Pembantu
Perpustakaan
Taman di Dalam

Nah, udah selesai jalan-jalannya. bagus kan yah rumahnya. kalau belum puas bisa jalan-jalan sendiri deh.
Saat jalan-jalan itu saya jadi ngeh lho, kalau si Tjong A Fie ini teryata punya hobi membaca. Terlihat dari buku-buku yang menjadi koleksinya. Saya sih ngga tahu judul bukunya, soalnya pakai aksara china gitu. Tapi yang pasti, beliau punya ruangan sendiri untuk membaca. Sip deh, orang-orang besar memang hobinya membaca ya.

Oya, FYI Rumah Tjong A Fie ini pernah masuk sebagai 10 Ikon teratas dunia maupun Asia Lho



Oya kalau mau berkunjung ke rumah Tjong A Fie, perlu diketahui bahwa disana tidak boleh foto-foto dengan menggunakan flash, untuk menjaga barang-barang yang ada. Makanya foto-fotonya banyak yang gelap nih. Trus ngga boleh juga memfoto gambar-gambar yang ada. Lhaaa tapi ini saya sudah terlanjut foto baru dikasih tahu mba nya. Yo wis lah.

Sebagai orang Medan, bangga nih punya tokoh yang melegenda. Tapi sebenarnya ada juga sih yang mengusik saya. Di tahun Tjong A Fie hidup dan memiliki usaha itu kan masih jaman penjajahan Belanda. Dan saat itu orang-orang yang sukses dan bisa kaya raya hidupnya, selain kam priyayi dan pejabat pemerintahan tentu orang-orang yang punya hubungan dekat dengan Belanda. Hmmm kira-kira bisa disebut pejuang atau tidak yaaa??
9 comments on "Menjelajah Masa Lalu di Rumah Tjong A Fie"
  1. hhmmm.. kalo di zaman belanda aja dia kaya raya perlu di ragukan tuh nasionalismenya mba.. tapi ya sutralah.. melihat jejak peninggalannya saya bisa ngerasain sisi kepeduliannya terhadap sesama.. itu patut di tiru tuh

    ReplyDelete
    Replies
    1. hahaha iya mba. saya juga mikirnya gitu, hahaha ngga perlu dipikirn kali yah

      Delete
  2. Untuk ukuran zaman dulu pasti mewah ya, dilihat sekarang aja masih bagus. Tapi suasananya agak mistis ya. Kebayang itu penjaga rumahnya mungkin pernah liat 'sesuatu' hehehe

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iyaaa, mewah banget mba. Itu leari-lemari asli dari Yunani, trus keramiknya dari Italy, meja-mejanya juga dari kayu asli ( emang ada kayu palsu> kamarnya aja gedeee banget, bisa main bola. kebayang mewahnya jaman dulu. Hihihi memang kerasa kayak2 giman gitu. Mungkin bisa juga buat syuting "dunia lain"

      Delete
  3. lah, piye toh mbak... katanya ngga boleh di foto gambar2 nya, walopun udah terlanjur tp masih diposting haee :p

    Nice posting! :)
    boleh followbacknya mba di :

    onix-octarina.blogspot.com

    ReplyDelete
    Replies
    1. wahahahaha lha gimana kan udah terlanjur. Begini nih kelakuan blogger kalo ke tempat keren, foto teruuuus :)

      Delete
  4. Rumahnya keren ya..suka sekali dan asri deh, ada taman di dalamnya :)...such a historical place indeed..

    ReplyDelete
  5. rumahnya keren ya kak, meskipun rumaha pada zaman dulu tapi masih terlihat bagus sampai sekarang..

    ReplyDelete
  6. mais vous devez être proactif sur ce qu’ils peuvent apporter avec eux par inadvertance, les punaises de lit. Les punaises de lit peuvent se trouver dans le linge qu'elles apportent pour vous laver,شركة مكافحة حشرات
    شركة مكافحة النمل الابيض بالرياض
    شركة مكافحة الصراصير بالرياض

    ReplyDelete

Terima kasih sudah berkunjung. Semoga senang yah main kesini :)

Custom Post Signature