Karena Dia Begitu Berharga

Sunday, August 31, 2014
Main tebak-tebakan yuk…..

Penyakit apa yang tidak menyakitkan, sepele namun membuat penderitanya mengidap panas dingin karena malu??

Ayoo apa??

Yup Benar… PKK alias Panu Kadas Kurap

Jangan anggap remeh tiga penyakit ini, karena bisa menyebabkan kematian. Iya MATI GAYA.

Bayangin aja kalau kita mengidap salah satu dari three musketeers tersebut. Kalau perempuan, sudah pasti ga akan lolos seleksi kontes Miss Universe. Kalau laki-laki? Haqqul yakin gagal audisi iklan susu Tiga huruf itu El EM EN. Tuh kan, bukan cuma mati gaya, malah bisa mematikan kesempatan berkarir dan mendapat rezeki plus kesempatan eksis di dunia entertainment.

Penyebab penyakit sepele namun berdampak sistemik tersebut disinyalir adalah karena si penderita kurang menjaga kebersihan, lebih jauh lagi karena si penderita jarang mandi. Soalnya, sumber malapetaka itu bernama jamur dan bakteri yag suka sekali tumbuh di tempat-tempat lembab.

Tahukah anda negara mana yang memiliki jumlah pengidap PKK terbanyak di dunia?

Kalau tahu kasih tahu saya ya. Belum ada sih data yang secara pasti menyebutkan negara mana yang beruntung itu, karena kebanyakan penderita PKK tidak pernah mengeluhkan penyakit ini ke dokter atau ke pusat-pusat kesehatan, tak lain dan tak bukan karena MALU. Paling bisa kita teliti dengan jumlah penjualan obat PKK di apotik. Namun yang pasti penyakit ini bisa tumbuh dan berkembang di daerah yang memiliki suhu hangat dengan kelembaban yang tinggi, ya seperti di negara kita tercinta ini.

Pengidap PKK pastinya serta merta akan dicap sebagai orang yang Jorok. Tapi pernahkan kita menyadari apa penyebab mendasar berkembangnya PKK di tubuh manusia yang normalnya kalau tahu penyebabnya pasti akan menghindari pemicunya. 

Kita telusuri yuk. Ambil contoh Panu aja deh. Kadas dan kurap kita kurung di kamar dulu.

Benar banget penyakit PKK timbul karena si empunya kurang menjaga kebersihan, akibatnya tumbuh jamur yang merupakan cikal bakal bentol-bentol putih bernama panu tadi. Biasanya diderita oleh orang-orang yang banyak berkeringat dan tidak membersihkan diri dari keringat itu.Muncullah tunas-tunas jamur di area yang lembab. Seperti leher, punggung, dada bahkan di wajah. Nah cara paling praktis untuk mencegahnya, yaaa jagalah kebersihan, salah satunya dengan mandi yang bersih secara teratur. Pakai sabun dan pakai air bersih tentu saja. Sebab percuma juga sering-sering mandi kalau pakai air penuh kuman dan bakteri, sama aja bohong dong.

Usut punya usut, berdasarkan hasil penelitian, ternyata jumlah penderita penyakit kulit , terbanyak berada di daerah Indonesia Timur yang kalau ditelusuri lagi ternyata daerah-daerah yang memiliki masalah keterbatasan air bersih.  Wajar sekali, alih-alih memikirkan mandi  tiga kali sehari untuk menjaga kebersihan tubuh dan kulit,  kalau buat masak, minum, dan bersih-bersih dari buang hajat saja susah. Hayoooo kalau kalian dikasih air bersih seember di tengah kondisi air sulit, pastilah mandi menjadi prioritas terakhir. Betul tidak??.

Trus kenapa saya bilang di paragraph awal tadi bahwa ada dampak sistemik dari orang yang jarang mandi. Coba lihat gambar di bawah ini




Tuh kan sistemik banget. Itu baru akibat dari satu penyakit sepele karena kelangkaan air. Belum lagi 30 penyakit lain yang disebabkan bukan saja karena kelangkaan air tapi karena air yang tidak bersih. Sebut saja kolera, hepatitis, polymearitis, tupoid, disentri trachoma, malaria, yeloow fever,diare dan penyakit cacingan.

Karena itu ngga salah kalau kita katakan bahwa air adalah sumber segalanya, termasuk sumber kebahagiaan dan sumber kesehatan. Ada dan tiadanya berpengaruh secara langsung maupun tidak langsung terhadap keberlangsungan hidup penghuni bumi ini. Kelangkaannya saja bisa membuat kehidupan kacau balau apalagi ketiadaannya. Bisa koit kita semua.

Sering dengar kan, istilah “ Api, kecil jadi kawan, besar jadi lawan”.

Lain api lain pula air. Kurang bikin merana, lebih bikin masalah. Duuh serba susah ya.

Apakah Negara kita kekurangan sumber air bersih?

Sebenarnya tidak. Kita tahu, bahwa tidak semua air yang ada di bumi ini bisa dikonsumsi dan digunakan oleh makhluk hidup. Air laut, air salju, jelas tidak bisa. Padahal sebagian besar air permukaan ada di lautan.




Sumber air bersih yang paling sering kita lihat adalah air sungai, air danau dan air tanah.

Indonesia memiliki hampir 500 buah sungai. Namun sayangnya, menurut Kementrian Lingkungan Hidup ( KLH), sebanyak 75.25 % dari jumlah titik pantau terhadap 411 sungai tersebut memiliki status tercemar berat. Mulai dari limbah industri, limbah rumah tangga, sampah organic, tinja manusia sampai bakteri coliform dan fecal coli penyebab diare. Ngga heran masyarakat di daerah aliran sungai tercemar banyak mengalami diare dan penyakit lain. 

Jakarta contohnya, ibukota yang dialiri oleh 13 sungai itu, ke 13 sungainya sudah tercemar. Sungai Ciliwung termasuk yang paling besar tercemar bakteri E coli. Kadar pemcemaran mencapai 1.6 juta individu per 100 cc, padahal standar baku mutunya 2.000 incividu per 100 cc. Dari jumlah tersebut, terdapat 20-30 jenis penyakit yang bisa timbul akibat mikroorganisme di dalam air yang tidak bersih. Bakteri yang sama juga mencemari 70 persen tanah di ibukota yang juga berpotensi mencemari sumber air tanah. Makanya saya acungin jempol deh buat pemerintah Jakarta sekarang yang sedikit demi sedikit sudah mulai membersihkan sungai-sungainya. Ciliwung sekarang sudah jauh berbeda dari tempo dulu.


ciliwung dulu


Apakah hanya sungai di daerah perkotaan saja yang tercemar?

Pencemaran limbah pabrik pengolahan sawit di Riau
Eiits nanti dulu. Lain di kota lain di desa. Contohnya di daerah Sumatera dan Kalimantan,dimana perkebunan sawit terhampar luas. Kebanyakan perkebunan sawit tersebut berlokasi di sekitar aliran sungai yang notabene merupakan sumber mata air bagi masyarakat sekitar. Sebagai informasi, untuk memelihara perkebunan sawit di Indonesia dibutuhkan 2,5 juta ton pupuk dan 1,5 juta liter pestisida secara regular. Akibatnya kualitas air di sekitar pun menurun karena tercemar oleh limbah dari pestisida dan pupuk tersebut. Apalagi ternyata masih banyak praktek pembuangan limbah oleh pabrik kelapa sawit yang dibuang secara langsung ke sungai. Akibatnya kondisi air sungai berubah menjadi berbau dan berminyak. Masyarakat pun tak berani mengkonsumsi air sungai untuk memasak dan minum karena dikhawatirkan mengandung racun. Apalagi untuk lahan g
ambut, karena tanah gambut mengandung sebagian besar carbon yang bisa mengeluarkan gas methan.

Di daerah pertambangan seperti Bangka, Belitung, pulau  Buton, di Jayapura, penyebab pencemaran air pun berbeda lagi. Pencemar yang ada berasal dari limbah tambang. Jadi bisa ditarik kesimpulan, bahwa dimanapun, air sungai kita prosentase tercemarnya lebih tinggi daripada yang layak konsumsi.

Selain air sungai, sumber air lain yang tak luput dari pencemaran adalah air tanah. Timbunan sampah menahun yang meresap ke dalam tanah turut mempengaruhi kualitas air tanah kita. Di tambah lagi maraknya penggunaan sumur bor oleh masyarakat sebagai upaya pencarian air bersih.

Selain itu, apa masih ada lagi?

Ternyata masih ada. Banjir adalah salah satu penyebab berkurangnya pasokan air bersih di negeri ini. Curah hujan yang tinggi, dikombinasi dengan perilaku masyarakat yang seenaknya plus ambisi pemerintah melakukan pembangunan tanpa melihat keseimbangan tata kota dan tata lingkungan menyebabkan banjir menjadi pelanggan setia beberapa kota dan daerah di tanah air.

Apakah kondisi ini hanya terjadi di Indonesia saja?

Hohoho ternyata di negara lain juga mengalami hal yang tidak jauh berbeda. Badan kesehatan dunia (WHO) memperkirakan 2 milyar manusia perhari terkena dampak kekurangan air di 40 negara, dan 1.1 miliar tak mendapat air yang memadai. Itu jumlah orang lho, bukan jumlah uang.

Di Indonesia sendiri, 119 juta rakyat kita belum memiliki akses terhadap air bersih.  Padahal kebutuhan air bersih per orang setiap hari diperkirakan 175 liter air per orang. Dan untuk 9 juta penduduk , diperlukan 1.5 juta meter kubik per hari. Itu terdiri dari kebutuhan untuk mandi, minum, cuci dan buang air.  Kalau dikalikan jumlah penduduk Indonesia  kira-kira sekitar 33.5 juta meter kubik per hari. Jumlah yang cukup fantastis. Saat ini perusahaan air minum (PAM)  baru bisa memenuhi kebutuhan 50 persen lebih, itu pun kalau tidak ada gangguan. Kalau ada gangguan, pelanggan PAM pun bisa mengalami krisis air.

Padahal krisis air dapat membangkitkan epidemic penyakit.Ngga heran berbagai penyakit-penyakit seperti diare, muntaber, tifus menjadi penyakit yang lumrah kita temui sehari-hari.
Terbatasnya air bersih juga akan mengganggu kenyamanan dan kebersihan lingkungan. 

Kok bisa?. 

Iya, soalnya kegiatan bersih-bersih kan juga membutuhkan air. Gara-gara krisis air keadaan sekitar jadi relative kotor dan menimbulkan banyak lalat. Kalau lalat sudah merajalela, makanan dan minuman pun akan mudah dihinggapi lalat dan penyakit seputar pencernaan pun berdatangan

Trus apa tidak ada yang bisa kita lakukan?

Tentu saja banyak hal yang bisa kita perbuat, untuk menambah pasokan air bersih atau minimal mempertahankan jumlah yang ada sekarang ini.

Salah satunya , memanfaatkan air yang ada. Agar layak dikonsumsi kita bisa mengolahnya sendiri.

Sebenarnya proses pemurnian air tidaklah terlalu sulit. Ada 5 hal yang harus dilakukan, yaitu :netralisasi, aerasi,koagulasi,pengendapan dan penyaringan. Masing-masing langkah memilki tujuan tersendiri.

1.       Netralisasi, 
Bertujuan untuk mengatur PH air agar menjadi netral (7-8). Hal ini dilakukan karena contohnya air gambut memiliki tingkat keasaman yang tinggi. Penetral yang paling murah dan mudah didapat adalah kapur.

2.       Aerasi
Maksudnya adalah mengontakkan air dengan udara. Tujuannya agar zat-zat dan senyawa berbahaya di air bereaksi dengan oksigen. Contohnya zat besi dan mangan yang jika bereaksi dengan udara akan membentuk senyawa besi dan senyawa mangan yang tidak larut dalam air. Maka nantinya mudah terpisah. Selain itu aerasi juga berfungsi untuk menghilangkan gas-gas beracun seperti H2S, gas methan dan karbon dioksida. Cara paling sederhana adalah dengan menggunakan pompa sepeda untuk proses aerasi.

3.       Koagulasi
Koagulasi bertujuan untuk menggumpalkan kotoran dalam air seperti lumpur, bakteri halus, zat warna. Caranya dengan melarutkan bahan kimia ke dalam air. Bahan yang paling murah dan mudah didapat adalah tawas. Tawas dicampurkan, kemudian diaduk, maka akan terbentuk gumpalan berupa flok-flok

4.       Pengendapan
Setelah proses koagulasi, kurang lebih 40-60 menit diamkan air tersebut sampai gumpalan kotoran mengendap.Setelah kotoran mengendap, air yang tadinya keruh akan tampak lebih jernih

5.       Penyaringan
Walaupun sudah diendapkan, namun kotoran-kotoran berukuran kecil dan ringan masih melayang-layang dalam air. Karena ini diperlukan proses penyaringan. Biasanya saringan yang digunakan terdiri dari, batu kerikil, pasir, batu koral, ijuk dan arang.


Gbr Pengolah Air Minum Sederhana
Cara kerjanya :
  • Pertama, air ditampung dalam tangki atau drum. Pada tangki tersebut dipasang dua buah keran. Satu keran di samping untuk menyalurkan air ke penyaringan, dan satu lagi berada di dasar tangki untuk pembuangan kotoran.
  • Setelah dinetralkan PH nya, dilakukan proses aerasi, yaitu dengan memompakan udara ke dalam tangki meggunakan pompa sepeda.Pompa tersebut dihubungkan dengan sebuah pipa untuk menyebarkan udara yang dihembuskan ke dalam air. Proses aerasi ini menghasilkan endapan senyawa mangan dan senyawa besi pada dasar tangki
  • Selanjutnya larutkan tawas untuk proses koagulasi. Akan terbentuk gumpalan kotoran. Setelah didiamkan beberapa saat maka kotoran tersebut akan mengendap di dasar tangki.
  • Untuk memisahkan endapan tersebut, buka keran air pada dasar tangki.
  • Air yang telah bebas dari gumpalan kotoran tadi dialirkan melalui keran samping ke bak penyaringan dengan susunan sebagai berikut:

  • Setelah melalui proses penyaringan, akan diperoleh air jernih dan bebas kotoran .
                              Air Baku, Air Olahan yg Belum disaring, Air Olahan Setelah Disaring

Proses pemurnian air  (water purifier ) tersebut tergolong sederhana, mudah dan murah. Bahan-bahan yang digunakan juga relative mudah diperoleh. 

Namun, walaupun prosesnya tergolong mudah dan murah dibutuhkan waktu untuk memprosesnya dari mulai penampungan, penggumpalan, pengendapan sampai penyaringan. Disamping itu air hasil olahan memang secara fisik terlihat jernih, namun kualitasnya belum dapat diyakini terbebas dari segala jenis bakteri penyebab penyakit. Kebanyakan masyarakat di daerah perkebunan tetap melakukan treatment lanjutan berupa perebusan air sebelum dikonsumsi untuk meyakini air tersebut terbebas dari kuman.

Untuk masa sekarang, hal ini bisa teratasi dengan membeli air kemasan. Air kemasan mudah diperoleh dimana saja dengan berbagai merk. Air kemasan ini berasal dari sumber mata air pegunungan setelah melalui proses pemurnian dan tentu saja dengan ditambahkan mineral. Salah satunya adalah Aqua. Berbeda dengan merk air mineral lain, sumber air aqua berasal dari mata air terpilih setelah dilakukan penelitian dan obsenrvasi selama bertahun-tahun. Jadi tidak ujug-ujug ngambil dari air gunung. Ada parameter-parameter kandungan mineral yang ada di dalam air yang menjadi standar Aqua.

Selain itu, ada hal-hal sederhana yang bisa kita lakukan dalam kehidupan sehari-hari. Dampaknya mungkin tidak secara langsung terhadap penanggulangan kelangkaan air bersih, tapi jika dilakukan dalam jangka panjang, ujung-ujungnya kesana juga. Kan sitemik saya bilang. Diantaranya:


Memanfaatkan sampah domestic rumah tangga. 

Saya pernah baca di tweet Dewi lestari tentang ide lubang sayur. Jadi kalau ibu-ibu masak, kan pasti ada cabe, bawang, trus akar-akar sayur tuh kayak kangkung, bayam yang selama ini kita buang. Nah mulai sekarang bisa dibuat lubang di sekitar dapur. Ngga perlu halaman yang luas. Setiap habis potong-potong sayur, plung masukin ke lubang sayur. Tapi jangan dicampur sama sisa nasi , atau lauk pauk kemarin malam ya, murni sampah sayur. Dua minggu yang lalu, saat saya membersihkan kulkas, baru deh kelihatan banyak cabe yang saya beli udah hampir membusuk. Oleh ART saya, biji cabenya dikeluarin trus disebar-sebar di tanah, satu dua tunas mulai muncul. Bawang juga ada yang tumbuh. Lumayan kan buat penghematan dan mengurangi sampah domestic. Ntar kalau dilakukan berjamaan setidaknya mengurangi timbunan sampah yang bisa menyebabkan air tanah tercemar.

Menggganti kantong plastic dengan kantong kertas. 

Ah ide basi. Iya sih sudah banyak kayaknya yang ngasi ide ini. Tapi, yang mau saya himbau disini bukan bagi pembeli, tapi bagi penjual. Saya salut dengan pedagang batik di jogja. Hampir semua toko batik disana menggunakan kantong kertas sebagai pengganti plastic. Banyak keuntungan yang bisa didapat. Pertama lebih ramah lingkungan. Kedua bisa ditulisi macam-macam termasuk untuk ngiklan. Ketiga, kalau kantongannya bagus dan keren, tidak jarang kita akan memakainya untuk membawa sesuatu di lain waktu, Buat bawa buku, buat tempat bekal ke kantor, bawa perlengkapan sholat. Artinya tanpa harus mengeluarkan biaya tambahan, pembeli akan mempromosikan toko kita secara tidak sadar. Hubungannya dengan air bersih apa coba?. Yaaa itu tadi, lagi-lagi pengurangan sampah karena limbah plastic yang bisa merusak air tanah

Gunakan kembali plastic yang telah dipakai.

Nah yang ketiga ini khusus untuk pembeli. Jadi, ngga ada salahnya kita bawa plastic bekas di tas. Jadi saat membeli barang contohnya ke supermarket yang entah apa alasannya suka sekali memberi kantung plastic berbagai ukuran,kita bisa menolaknya dan memakai plastic yang kita bawa sendiri. Hemat sampah hemat sampah

Hemat Kertas

Trus bagi pegawai kantoran, anak kuliahan, mari kita memakai kertas seefisien mungkin. Kalau ngga penting-penting amat ngga usah diprint, bisa pakai email. Kertas print yang gagal, sisi baliknya bisa dipakai lagi, misalnya untuk nota dinas atau keperluan intern. Kalau perlu, disobek dua, dikumpulin, dikasi judul lucu, dijilid, trus kasih ke anak, atau ponakan buat kertas latihan ngerjain soal. Hemat sampah hemat sampah

Kalau dari masyarakat sudah timbul kesadaran berubah dari hal-hal kecil, dampak sistemiknya bisa kita rasakan mungkin berpuluh tahun kemudian.

Pentingnya Peran pemerintah

Nah, peran pemerintah juga ngga kalah pentingnya. Ada beberapa hal yang wajib pemerintah lakukan dalam rangka memenuhi hak warga negara mendapat air bersih layak konsumsi demi terciptanya generasi Indonesia yang sehat dan berkualitas.

  1. Sesuai pemaparan saya di atas, pemerintah harus menindaktegas para pengusaha perkebunan yang melanggar UU lingkungan, khususnya terkait penanaman kebun sawit di wilayah DAS dan pencemaran limbah pabriknya
  2. Kalau subsidi BBM jadi dicabut, saya harap pemerintah mengalokasikan anggaran tersebut sebagian untuk penyediaan air bersih bagi daerah-daerah krisia air.
  3. Mewajibkan perusahaan-perusahaan besar untuk memasukkan program penyediaan sarana prasarana air bersih dalam program CSR atau bina lingkungannya. Jadi ngga melulu untuk kaum dhuafa dan dunia pendidikan saja. Generasi cerdas bisa dilahirkan dari lingkungan yang sehat. Aqua sudah melakukannya untuk beberapa daerah. Inget iklan orang papua itu kan?.
  4. Menyediakan tempat sampah sebanyak-banyaknya di setiap sudut kota, kalau perlu di metromini pun disediakan tempat sampah
  5. Edukasi…. Edukasi. Hal yang teramat penting. Edukasi dini terhadap anak usia SD tentang pentingnya menjaga sumber air bersih. Kalau perlu ditambahkan dalam kurikulum pendidikan program kunjungan ke perusahaan air minum plus ditambahkan materi cara-cara melestarikan air seperti cara menabung hujan, membuat biopori, membuat sumur resapan , atau cara mengolah air.


Semoga saja, Indonesia yang lebih sehat dapat tercipta di masa mendatang. Mari lestarikan air kita, karena dia begitu berharga.


Sumber :
http://www.tempo.co/read/news/2011/09/07/060354927/30-Penyakit-Ini--Akibat-Krisis-Air-Bersih)
http://www.kelair.bppt.go.id
http://www.mongabay.co.id 



Custom Post Signature