I Love You Tara

Tuesday, October 8, 2013
Dear Putriku tercinta.........

Sabtu kemarin tanggal 28 September 2013  genap empat bulan usiamu, yang artinya sudah empat bulan ini dirimu menjadikanku resmi menyandang status sebagai seorang ibu. Dulu kupikir memiliki anak itu kerjaannya cium-cium bayi, main-main sama kamu, ngajak jalan-jalan, trus asik belanja-belanji baju-baju lucu untukmu.

Ternyata tidak segampang itu. 

Siapa sangka aku yang kata orang adalah seorang perempuan tangguh,percaya diri, ternyata mengalami yang namanya baby blues. Di awal kelahiranmu aku seperti mengalami jetlag.Jam tidurmu yang tak menentu membuatku lelah luar biasa. Apalagi saat kau menangis dan aku tak mengerti arti tangisanmu, diam-diam aku pun menangis seorang diri di kamar. Merasa tak becus menjadi seorang ibu. Di tambah ASI ku yang sedikit sekali keluar, membuatku merasa gagal menjadi ibu yang baik untukmu.

Benar kata orang, tidak ada yang namanya sekolah untuk menjadi seorang ibu. Learning by doing itulah yang kulakukan. Walau takut-takut, akhirnya aku bisa memandikanmu sendiri, tentu saja dengan bantuan baby bather. Walau masih sering salah mengerti, tapi minimal aku sudah faham tiap-tiap arti tangismu. Meskipun terkadang masih sering miss juga, kukira kau menangis karena haus ternyata karena kau tak nyaman dengan popokmu yang sudah berisi kotoran. Ah, kau sungguh telah merontokkan keangkuhanku yang berfikir semua ada di internet.

Putriku sayang…….
Memilikimu mengajarkanku arti pentingnya bersabar dalam belajar

28 Mei 2013 pukul 22.39, 12 jam lebih penantian di rumah sakit, akhirnya tangisanmu memeriahkan keriuhan di ruang bersalinku. Persalinan secara spontan yang menakjubkan. Kau tahu sayang, tak ada satu pun orang yang yakin kalau aku bisa melahirkanmu secara normal. Semua berfikir aku akan operasi. Sepertinya penampakanku cocok untuk menjalani operasi Caesar. Tak heran, saat mengetahui bahwa persalinanmu normal, banyak yang berdecak kagum padaku. Toss dulu nak untuk semangat pantang menyerah kita. Saat itu tak ada kata yang bisa menggambarkan perasaanku. Bahkan aku pun tak terlalu yakin akan perasaanku. Yang aku tahu pasti, ada perasaan lega luar biasa menyadari kau telah selamat kuantarkan menghirup udara yang sama dengan yang kuhirup.

Pramodawardani Lalitavistara

Itu nama yang kami beri untukmu. Siapapun akan otomatis bertanya padaku mengenai arti namamu. Namamu memang tidak biasa, sama seperti kehadiranmu yang memang luar biasa.
Pramodawardani adalah nama pemberian ayahmu, Lalitavistara nama pilihanku. Kau tahu sayang, terjadi perdebatan yang alot untuk menentukan siapa namamu. Aku dan ayahmu masing-masing memiliki argument sendiri untuk memenangkan nama pilihan kami.

Pramodawardani, nama seorang ratu pertama di kerajaan Mataram, Dyah Ayu Pramodawardani tepatnya. Ayahmu ingin kau seperti dia, kuat dan tangguh. Kebahagiaan yang terus tumbuh, itulah arti dari Pramodawardani. Kami ingin kau bisa menjadi sumber kebahagiaan bagi orang-orang di sekitarmu. Seperti yang telah kau lakukan bahkan saat kau masih berwujud setitik noktah di rahimku.

Lalitavisatara………………. Hmmm nama yang sangat cantik menurutku.

Aku menemukannya saat lagi searching di internet. Kamu tahu sayang, aku suka sekali membaca kisah-kisah sejarah sama seperti ayahmu. Kisah perwayangan adalah kegemarannya, sedangkan aku, aku suka sekali membaca buku kisah ratu-ratu jaman dahulu. Mulai dari ratu mesir,india,china. Membaca perjalanan hidup mereka bayak mengajarkanku menjadi seorang perempuan tangguh.

Dan Lalitavisatara aku temukan saat aku membaca kisah dibalik pembangunan candi Borobudur ( yang ikut #10daysforasean pasti juga membacanya). Lalitavisatara adalah sebuah kitab yang menceritakan perjalanan hidup Sidharta Gautama. Lalitavistara diceritakan di relief  pada bagian Rupadatu di candi Borobudur. Arti Lalitavistara sendiri adalah rezeki yang berlimpah. Menurutku nama itu sangat cocok untuk dirimu, karena selama kehamilanmu begitu banyak rezeki yang diberikan Allah untuk keluarga kecil kita. Mulai dari kepindahanku dari Jakarta ke Medan yang membuat aku dan ayahmu bisa berkumpul, sampai berbagai lomba menulis yang kumenangkan. Bagiku kau adalah si pembawa rezeki.


Akhirnya, karena tidak ada yang mau mengalah, maka kedua nama itu kami sematkan bersamaan padamu. Semoga kelak kau menyukainya, dan semoga apa yang menjadi doa kami melalui namamu akan terwujud nyata.

Tara…. Begitu kami memanggilmu.

Sungguh begitu banyak harapanku padamu.Dalam setiap ayunan pengantar tidurmu terselip doa bagimu. Dalam setiap bait lagu yang kudendangkan untukmu tak lupa kurapalkan segala impianku.
Putriku….

Kau tak perlu pintar melebihi Einstein atau kaya melebihi raja Arab. Tak perlu pula cantik melebihi Miss universe.Bahkan kau tak perlu seberuntung Untung. Cukuplah kau menjadi dirimu sendiri. Menjadi anak yang takut Tuhannya, cinta Rasul, cinta Islam. Bagi kami itu sudah cukup nak.

Anakku…
Terima kasih telah memilih rahimku untuk tempat tumbuhmu. Terima kasih telah memilih kami untuk menjadi orang yang akan kau panggil bunda dan papa. Kehadiranmu seperti sebuah matahari bagi kami, memberi kehangatan, memberi energy . Lima tahun penantian, terbayar lunas saat kudengar tangis pertamamu.

We Love You lalitavistara




Tulisan ini lanjutan dari Project Dear Daughter. maaf agak lama postingnya, emak rempong ;D. Saya dapet tongkat Estafet dari mba Lina Sasmita. Sekarang tongkat saya serahkan ke mak Nda Syahdu. Silahkan lanjuuut maaak ;)



2 comments on "I Love You Tara"
  1. bahagianya jadi ibu...saya msih amazing loh jdi ibu... rasanya ga percaya...btw namanya bgus banget, moga nanti jdi anak soleha....

    ReplyDelete
    Replies
    1. aamiin mak. iya amzing banget ya mak, ga terkatakan ;)

      Delete

Terima kasih sudah berkunjung. Semoga senang yah main kesini :)

Custom Post Signature