Cuma Ada di Medan

Friday, March 1, 2013

Kalau kemarin saya pernah cerita tentang sinamot dan printilan pernikahan ala Medan, sekarang saya pengen cerita tentang kebiasaan yang pasti ada di setiap pesta pernikahan di tanahnya orang Batak ini.

Yup, pasti sudah pada mahfum kalau orang Batak itu hobinya bernyanyi, dan ngga usah disangsikan lagi kemerduan suaranya. Hobi bernyanyi itu, akan menemui jodohnya si acara-acara pernikahan.

Di kampung saya dulu, setiap malam minggu ga pernah absen acara kawinan yang pastinya nanggep keyboard. Itu tuh hiburan di pesta dengan alat musik keyboard yang bisa dipastikan penyanyi asli bawaan si tukang keyboard ga sempet nyanyi, karena diborong semua sama tamu undangan dan orang dapur.  Iya, jadi kalau ada yang pesta, satu persatu tamu akan diminta menyumbangkan lagu, mulai dari teman si pengantin wanita, pengantij pria, tetangga sampai orang yang masak-masak atau sering disebut dengan orang dapur.

Waktu nikahan saya saja, dari pagi sampai malam tuh keybord ngga berhenti diisi oleh para undangan. Yang lucunya, nikahan saya tuh prosesi temu pengantinnya pakai adat Jawa, undangan suami saya juga banyakan orang Jawa, tapi pas giliran nyanyi, wiiih keluar lah darah bataknya. Semua lagu Batak pun ditampilkan, yang membuat keluarga suami saya terbengong-benging tak mengerti. Jangankan mereka, saya saja ngga tahu kok.

Namun dari beberapa pesta pernikahan yang pernah saya hadiri, saya mengambil kesimpulan, ada beberapa lagu wajib yang ngga perenah absen di setiap perhelatan. 

Yang pertama tuh,  Boru Panggoaran. Ini ceritanya tentang harapan dan doa-doa orangtua terhadap anak perempuannya. Saya ga tau pasti artinya soalnya pake bahasa batak , tapi yang pasti lagunya sediiih banget, soalnya banyak yang nangis kalo lagu ini dinyanyiin.

Ho do boruku…

Tampuk ni pusu-pusuki



Molo matua sogot au
Ho na manarihon ahu
Molo matinggang ahu inang

Ho do na manogu-nogu ahu

Setelah saya tanya mbah google, ga nyangka dia ngerti bahasa batak hehe, ini artinya:
  
Kaulah anak perempuan ku, harapan hatiku. Jika nanti aku tua dan lemah, kaulah yang akan menguatkan dan meneguhkan aku. 

Burju-burju ma ho
Na marsikkolai
Asa dapot ho na sinittani rohami

Sang ayah berkata agar anak perempuannya rajin belajar dan mengutamakan pendidikan sehingga dengan bekal pendidikan tersebut apapun cita-cita sang anak dapat tercapai.

Ai ho do boruku
Boru panggoarakki

Sai sahat ma da na di rohami


 Baik-baiklah kau bersekolah agar kau dapat meraih cita-cita yang kau inginkan di dalam hatimu. Kaulah anak perempuan ku, anak perempuan sulungku, capai lah cita-citamu.

Hiks, sedih kan yah lagunya. Walaupun saya bukan orang batak, jawa tulen, entah mengapa saya sangat suka lagu-lagu Batak, karena hampir semua lagunya mengandung makna yang sangat dalam.

 Lagu kedua yang wajib ada, adalah Uju di NgoLukkon

Hamu anakkon hu,
Tampukni pusu-pusuki
Pasabarma amang
Pasabarma boru

Laho pature-ture au 


Nungnga matua au
Jala sitogu togu on i
Sulangon mangan ahu
Siparidion au

Alani parsahitokki.  


Anak-anakku bersabarlah kalian buah hatiku untuk merawatku.karena aku sudah tua, harus dipapah kesana-kemari, makanpun harus disuapin, harus dimandikan. disebabkan penyakitku ini 

Somarlapatan marende, margondang, marembas hamu
Molo dung mate au
Somarlapatan nauli, na denggan, patupaon mu

Molo dung mate au 


Uju di ngolukkon ma nian
Tupa ma bahen akka nadenggan
Asa tarida sasude

Holong ni rohami, namarnatua-tua i  



Tidak ada artinya pesta dan tarian yang kalian buat kalau aku sudah meninggal, tiada lagi arti kebaikan yang kalian berikan padaku. Pada saat hidup beginilah kalian buat, supaya nyata kurasakan kasih sayang kalian terhadapku.


Ni lagu juga buat acara pesta yang hingar bingar jadi mellow.

Ya memang kebiasaan orang batak, saat orangtua meninggal akan mengadakan pesta dan tari-tarian . Filosofinya, si orangtua dianggap sudah berhasil membesarkan anak-anaknya sehingga akan dilepas dengan suka cita dan dimaksudkan untuk menghormati orangtua.

Dalem banget kan maknanya. Betapa kita sering melupakan orangtua kita dengan alasan kesibukan. Namun saat sudah tiada barulah kita sibuk berbuat sesuatu yang tak mungkin dirasakannya lagi. 

Duh saya jadi sedih banget nih, apalagi ni sambil dengerin lagi I'll be there for u. Ya saya sering sekali tidak ada saat orangtua membutuhkan. Suka membantah omongannya, suka lupa nelpon sekedar nanyain kabar, karena ke (sok) sibukan saya. :((

Dan terakhir lagu yang ga mungkin absen yaitu Anak Medan. Kalau dengar lagunya pasti ketawa-ketawa deh, ni lagu lucu tapi menohok, menggambarkan kepercayaan diri, dan semangat pantang menyerah serta kesetiakawanan.

Anak medan, Anak medan,
Anak medan do au, kawan
Modal pergaulan boido mangolu au,
Tarlobi dipenampilan main cantik do au, kawan

Sonang manang susah happy do diau,


Nang pe 51, solot di gontinghi,
Siap bela kawan berpartisipasi,
378 Sattabi majo disi,

Ada harga diri mengantisipasi



Saya adalah seorang anak yang besar di Medan, saya bisa dan dapat hidup dengan hanya modal pergaulan atau persahabatan .Walaupun belati/pisau terselip dalam pinggang saya, dan selalu siap untuk berpartisipasi membela kawan, tapi dalam hal tipu menipu, bongak membongak saya selalu menghindarinya karena harga diri jauh lebih penting dari semua itu.

 Horas… Pohon pinang tumbuh sendiri
Horas… Tumbuhlah menantang awan
Horas… Biar kambing di kampung sendiri
Horas… Tapi banteng di perantauan

Anak medan, Anak medan,
Anak medan do au, kawan
Susah didonganku soboi tarbereng au
Titik darah penghabisan ai rela do au, kawan

Hansur demi kawan, ido au kawan


Selamat lah, pohon pinang walau tumbuh sendiri tapi tetap menantang awan/angin, walaupun kambing dikampung sendiri tapi banteng di perantauan. ( ini lirik yg paling saya suka) 

Aku ini Anak Medan kawan, saya tidak bisa melihat kesusahan dalam diri sahabat/teman saya, titik darah penghabisan aku rela demi memperjuangkannya, bahkan hancur demi kawan pun aku rela
  
Jadi jangan herankalau orang Medan bertemu yang pertama ditanya adalah

" Apa margamu", "Dimana kampungmu". 
  
Ya itu dia, rasa setia kawan yang sangat tinggi. 
Makanya dulu saat di Kantor Pusat, kalau ada PPS baru datang ke Divisi terus memperkenalkan diri sebagai orang Medan, duh seneng banget berasa ada kawan gitu.

Saya juga selalu suka kalau bertemu dengan sesama orang Medan di Jakarta, karena saya bisa ngobrol menggunakan logat Medan saya tanpa ada yang ngetawain Bisa bilang "kereta" untuk menyebut motor. Bisa bilang "pajak" untuk nyebut pasar, dan bisa bilang "pasar" untuk nyebut jalan raya, :)

Kemarin ada teman saya yang bilang, " DI Medan ini, orang--orangnya suka membesarkan yang kecil dan mengecilkan yang besar"

Kontan saya bingung, " Apaan tuh maksudnya"

Ya itu tadi, Sepeda motor dibilang kereta ( Membesarkan yang kecil )
Mobil disebut motor ( Mengecilkan yang besar ).
Aya-ya wae lah temen saya itu. tapi kalau dipikir-pikir bener juga sih. Aih alangkah uniknya orang Medan ini

Duh saya memang cinta banget lah sama kota ini. Walaupun tuh kota dari tiga tahun yang lalu ya gitu-gitu aja.Paling nambah jembatan layang sebiji. Walaupun disini ga ada Centro, ga ada Metro ( tapi ada Sogo lho). Walaupun ga ada Dufan tapi ada Hillpark. Walaupun ga ada Busway tapi ada becak motor ( Jakarta aja ga punya). Walaupun ga ada Ciwalk tapi ada Merdeka Walk. 

Ada Pajus (Pajak USU) yang jual segala macam barang bajakan. Ada burger murahan harga tujuh ribuan ( eh sekarang kayanya udah sepuluh ribu deh ) yang rasanya ga kalah sama Burgernya Mc D. Yang paling top, bisa makan durian sepuasnya. Bisa ngomong keras-keras tanpa harus mengatur volume suara. Bisa makan lontong sayur setiap pagi. Dan yang paling penting,... bisa ketemu keluarga saya terus. 



 Walaupun walaupun, tapi hati saya tetap ada di Medan.

Cuma di Medan, kamu bisa bilang " Matamu lae, kuculek nanti" sama orang yang bereng  ke kamu
Cuma di Medan, bisa nawar belanjaan sampe seperempat harga.
Cuma di Medan, kamu bisa langsung akrab sama inang-inang di angkot. 
Cuma di Medan, kamu bisa melanggar lampu merah dan merasa keren kalau ga ketangkep pak polisi

 


I really love live in Medan 

Btw, tadi diatas ngomongin apa yah, kok jadi kajol gini sih. Ya sud la, nasi sudah menjadi bubur, dibuang sayang, tambahain kerupuk sama ayam plus sambel aja deh biar jadi bubur ayam : )

Pokoknya Medan is the Best lah. Saya cinta Medan dengan segala isinya, dengan segala kekurangannya. Kebiasaan orang-orangnya,adat istiadatnya dan tentu saja kekayaan kulinernya. Psst kata orang hanya ada dua macamjenis masakan lho disini. Enak dan EEEEENaaaak Bangets :)

Tapi yang paling unik adalah bahasa dan logat orang Medan yang ga bisa ditemui di tempat lain ( Lah iya lah ). Makanya walau ngga ngerti bahasa batak, tapi saya sukaaa dengan bahasa batak, apalagi lagu-lagunya. Semoga saja bahasa daerah tidak punah ditelan masa.



Footnote:
Bereng : Melihat dengan sinis
Inang-inang : Ibu-ibu batak yang biasanya ngunyah sirih
Kajol : kagak Jolas ( sama aja, ga jelas juga hihihi)

8 comments on "Cuma Ada di Medan"
  1. Lagunya bikin trenyuh ..
    Jadi inget sekarang banyak yang lupa sama budaya daerah :/

    ReplyDelete
  2. disuruh agar belajar setinggi-tingginya, kok gak ada kata2 masuk fakultas hukum ya hehehe

    ReplyDelete
  3. Yaa allah ternyata koment ku kemarin ndak masuk toh :D
    Jadi nyanyi lagu nya bisa dong yaa mbak, yuk nyanyi ajarin mbak :D


    Makasih yaa mbak udah iktan, dicatet PESERTA :D

    ReplyDelete
  4. durian jongkok.. itu ditiru suamiku kalau beli duren, tp saya numpet ga betah baunya.. :D
    saya orang jawa, dulu saya agak kaget2 selalu kalau lihat orang bicara keras2 dan cepat tp lama2 biasa.. dan nemu itulah uniknya.. klo smua gak warna warni, kalem smua kayak orang jawa.. gak ramai lah dunia.. sepi2 aja hehe

    ReplyDelete
  5. ah jadi rindu sma kota medan... *kucek2 mata*

    bner bgt tuh mbak, lagu boru panggoaran itu maknanya dalam bgt.. ayahku aja sring bgt nyanyi itu di rumah smbil ngecat tembok rumah wkwkw...
    batak terkenal dengan suaranya yg lantang,smpe2 supir angkot aja hrs d teriakin pake toak bru mau minggir..

    oya 1 lagi mbak, supir angkot di medan plus jalanannya kaya arena balapan, sling kebut-kebutan, penumpang yg di dalam spot jantung di buatnya ...

    wah itu foto durian ucok yang dekat ramayana kan?wkwkw...
    jd pengen makan durian jdinya ...
    duh, jadi rindu plang k medan.... :')

    semoga menang ya mbak ^__^

    ReplyDelete
    Replies
    1. putriii. ayo lah pulang ke medan, biar bisa kau berantem sama inang2 hahahah

      Delete
    2. hahha....
      gg level mbak brantem sm inang2 sambuuu, biasanya sm supir angkot yg brantem gara2 ongkosnya kurang wkwkw...*pengalaman*

      Delete
    3. jangan lah, nanti diturunkannya kau di jalan baru tahu ;) tuh kan asik bgt kalo ketemu sm org Medan :)

      Delete

Terima kasih sudah berkunjung. Semoga senang yah main kesini :)

Custom Post Signature