( Pemenang 3 Lomba Blog Berbatik.com )
Sebelum batik sepopuler seperti
saat ini, saya tahu kain batik hanya dalam bentuk kain panjang, daster atau
kain bawahan untuk kebaya. Kalau di daerah saya, biasanya batik kain panjang
tersebut atau yang biasa disebut jarik menjadi primadona pada saat-saat
kelahiran bayi ke muka bumi. Ibu saya biasanya menyetok jarik tersebut dalam
jumlah banyak di rumah. Sehingga sewaktu-waktu, saat akan menghadiri acara
penabalan nama, tinggal membungkus kain tersebut sebagai kado.
Selain acara penabalan nama bayi,
kain batik ini pun sering muncul di perhelatan-perhelatan yang mengusung
nilai-nilai tradisional. Contohnya di acara pernikahan adat jawa, dalam prosesi
temu pengantin, si orang tua akan melingkarkan batik kain panjang ke sekeliling
tubuh pengantin dan menariknya dengan kedua tangan seolah-olah sedang
menggendong pengantin ke pelaminan.
Di samping hadir di acara-acara
penuh suka cita, batik kain panjang ini pun tidak pernah absen bahkan menemani
sampai akhir hayat pemiliknya. Dalam prosesi pengurusan jenazah, batik kain
panjang ini digunakan mulai sebagai alas saat memandikan jenazah sampai saat
mengkafani. Sebagai penutup si mayit pun digunakan batik.
Sebagai daster, saya sering
meilhat ibu saya memakainya di rumah. Kata ibu saya, pakai daster batik itu
semriwing, dingin dan nyaman. Kalau melihat lagi koleksi foto-foto jaman ibu
baheula, ibu saya menggunakan batik sebagai padanan untuk busana kebayanya. Saya
pun menggunakan batik sebagai padanan kebaya pernikahan saya.
Bawahan Batik,Tradisional tapi Tetap Modern
Ternyata secara tidak sadar,
batik selalu hadir di setiap kejadian penting di bumi Indonesia ini. Dengan
kata lain, batik bukan hanya sebatas kain tapi lebih ke menifestasi kebudayaan
yang melekat di diri kita selaku penghuni bumi Indonesia.
Ditilik dari sejarahnya, walaupun kata batik sendiri berasal dari bahasa Jawa yaitu amba dan titik yang berarti menulis titik, namun dipercaya bahwa tradisi batik adalah asli dari daerah seperti Toraja, Flores, Halmahera dan Papua. Hmm, terserahlah, yang penting batik itu milik Indonesia.
Seperti asal katanya, batik memang merupakan suatu proses menggambar di atas sehelai kain dengan menggunakan pewarna dan malam.
Beberapa tahun belakangan ini,
geliat batik semakin menggoda. Peraturan di perusahaan-perusahaan dan instansi
yang mewajibkan pekerjanya menggunakan batik pada hari tertentu turut
mendongkrak kepopuleran batik.
Sejujurnya kita harus berterima
kasih kepada negara tetangga. Terkadang, kita tahu sesuatu itu berharga dan
bernilai kalau sudah ada orang lain yang menginginkannya. Tiba-tiba saja kita
tersentak oleh berita pengklaiman batik sebagai warisan budaya mereka. Padahal
dari dulu kita tenang-tenang saja, menganggap batik tidak ada
istimewa-istimewanya. Namun setelah kejadian itu, kita seperti kebakaran
jenggot. Syukurlah sejak 02 Oktober 2009, batik Indonesia sudah ditetapkan menjadi warisan
budaya dunia oleh Unesco. Yah bagaimanapun juga yang namanya warisan itu yang
berhak ya ahli waris, tidak bisa dipindah tangan.
Dan karena termasuk warisan
budaya Indonesia, jadi yang memiliki batik tidak hanya orang Jawa saja. Orang
Palembang punya corak batik sendiri, Aceh punya sendiri, Bali dan Lombok juga
punya sendiri. Dengan ciri kedaerahannya, membuat batik-batik daerah ini
semakin mendapatkan tempat tersendiri. Berbeda dengan batik Pekalongan yang
bercorak besar-besar, batik Bali dan Lombok coraknya lebih abstrak. Semakin
banyak corak yang ada semakin memperkaya khasanah budaya itu sendiri.
Saya sangat beruntung
menikah dengan suami yang berasal dari Kutoarjo. Mau tak mau setiap tahun kami
akan mudik. Setiap mudik, tak sekalipun saya melewatkan berwisata ke kota Jogja
dan Solo. Kesempatan setahun sekali itu saya manfaatkan untuk belanja aneka
barang yang terbuat dari batik. Ya, saya dan suami adalah penggemar batik
sejati. Dari mulai pakaian, taplak meja, sarung bantal, seprai, bahkan tempat
tissue pun kami menyukai yang bercorak batik.
Tidak itu saja, rumah mungil kami
pun disesaki oleh berbagai lukisan batik. Setiap tahun kami pasti berburu
lukisan di kota Jogja. Mulai dari corak binatang, tumbuhan, hingga lukisan
abstrak namun yang dibuat dengan cara membatik tak luput dari incaran kami.
Lukisan Batik Di Rumah Saya
Favorit saya adalah menelusuri
deretan toko-toko batik di sepanjang jalan belakang keraton Jogja. Sambil
memilih batik yang beraneka ragam, disana kita bisa melihat secara langsung
proses pembuatan batik.
Saya begitu takjub dengan
ketelatenan dan kesabaran dalam proses pembuatannya.
Yang harus dilakukan pertama kali
adalah membuat desain atau motif di atas selembar kain, molani. Dulunya kain yang digunakan adalah kain mori, namun
sekarang batik bisa juga dilakukan diatas kain lain seperti sutra, polyester,
rayon dan bahan sintetis lainnya. Biasanya digunakan pensil terlebih dahulu
untuk melukis motif yang diinginkan. Pola yang telah jadi tadi kemudian dilukis
dengan menggunakan canting sampai memenuhi keseluruhan permukaan kain. Karena
prosesnya manual biasanya corak batik tersebut tidak akan seragam, namun
disitulah letak keunikannya.
Setelah selesai dilukis,
selanjutnya bagian-bagian yang tidak berwarna ( tetap berwarna putih ),
contohnya untuk batik motif parang , ditutup dengan lilin (malam). Konon
katanya salah satu yang mempegaruhi harga sebuah batik adalah berapa banyak
warna yang diaplikasikan. Karena ada tahap penutupan dengan malam ini.
Tujuannya, agar bagian yang tidak ingin berwarna terlindungi saat proses
pewarnaan.
Tahap berikutnya adalah proses
pewarnaan untuk bagian yang tidak tertutup malam. Caranya dengan mencelupkan ke
cairan pewarna. Setelah dicelup, kain tersebut dijemur dan dikeringkan.
Berikutnya setelah kering dilakukan proses pembatikan lagi, yaitu melukis
dengan lilin malam untuk menutup bagian yang akan dipertahankan pada pewarnaan
pertama.
Kemudian dilanjutkan dengan proses
pewarnaan kedua. Setelah selesai diwarnai, lilin /malam tadi dihilangkan dengan
cara meletakkan kain diatas tungku yang berisi air panas. Setelah lilin malam
hilang, dapat dilakukan proses pembatikan kembali . Proses ditutup dengan
meluruhkan lapisan lilin yang dipakai melukis tadi, ngelorot. Setelahnya kain
dicuci dan dikeringkan, lalu terciptalah sehelai kain batik yang mempesona.
Butik batik dan Galeri Lukisan Langganan Saya DI Belakang Keraton Jogja
Kalau melihat kerumitan prosesnya,
wajarlah harga yang dibandrol untuk sehelai batik tulis pun lumayan tinggi. Bagaimana
tidak?, untuk pengerjaan batik tulis yang halus bisa memakan waktu sampai 3
bulan lamanya.
Karena proses yang memakan waktu
cukup lama dan harga yang relative mahal tersebut, pembuatan batik pun disiasati dengan
metode cap. Proses pembuatannya menggunakan cap yang telah dibentuk sesuai
motif yang diinginkan. Makanya coraknya cenderung seragam di setiap bagian
kain, berbeda dengan batik tulis yang kemungkinan tidak konsisten pengulangan
motifnya. Perbedaan yang mencolok adalah gambar batik cap tidak tembus pada
kedua sisi kain. Hal ini disebabkan batik cap tidak melakukan penutupan pada
bagian dasar motif seperti halnya yang dilakukan pada batik tulis. Karena tidak
serumit dan waktu yang diperlukan tidak selama proses pembuatan batik tulis,
harga yang dibandrol pun relative lebih murah.
![]() |
Berbatik Saat Hamil Tetap Modis |
Dengan harga yang tidak murah
tersebut, perlakuan saya terhadap batik ini pun lebih istimewa dibanding
perlakuan terhadap busana lain. Untuk pencucian, saya menggunakan cairan khusus
untuk mencuci batik. Biasanya ada dijual di toko-toko yang menjual batik. Kalau
tidak kotor sekali, paling saya hanya merendamnya. Kemudian saat dijemur, tidak
perlu diperas, langsung dijemur saja, tarik-tarik sedikit ujungnya untuk
menghindari kusut. Usahakan untuk tidak langsung terkena cahaya matahari, biar
tidak bladus. Agak sedikit repot memang, tapi tidak mengapa, biar batiknya
lebih awet dan bisa dipakai dalam waktu lama.
Dari segala jenis kain yang saya
tahu, batik memang mempunyai kekhasan dan kekhususan yang menakjubkan. Entah
bagaimana formulanya, yang pasti batik bisa dipakai dalam segala suasana. Dari
mulai untuk daster, baju kerja, baju kondangan sampai untuk baju main. Mau
dipadankan dengan kain oke, dengan rok atau celana bahan matching, dengan jeans
chic dan keren. Jadi tidak aneh sekarang melihat pemandangan remaja hangout di
mall memakai batik. Saya pun turut tertular. Kalau kondangan pakai batik itu
sudah biasa, tapi saya suka sekali mengenakan batik ke berbagai tempat, nonton
bioskop bersama suami, sampai liburan ke Bali pun saya tetap memakai batik. Motif batik favorit saya adalah Mega Mendung dan motif Parang.
Nge-mall Tetep Berbatik
Motif Favorit Saya, Mega Mendung
Motif Mega Mendung, yang merupakan batik khas dari Cirebon memiliki filosofi yang sangat dalam. Saya suka karena kesannya mistis dan misterius. Dengan corak berbentuk awan berarak besar-besar menambah keindahan motif ini. Konon katanya, awan melambangkan dunia atas, bebas dan melambangkan Ketuhanan. Warna biru yang juga merupakan warna asal dari motif ini melambangkan warna langit yang luas, tenang, bersahabat serta melambangkan hujan yang dinanti-nantikan sebagai pembawa kesuburan dan kehidupan.
![]() |
Batik Parang |
Sedangkan motif parang, sepintas terlihat seperti lilitan huruf S membentuk garis diagonal. Bentuk dasar huruf S diambil dari ombak samudara yang menggambarkan semangat tidak pernah padam. Sama seperti ombak, batik parang menggambarkan semangat pantang menyerah dan menggambarkan jalinan yang tidak pernah putus baik itu dalam arti memperbaiki diri, maupun pertalian keluarga. Motif ini merupakan motif dasar yang paling tua. Dahulu, motif parang sangat dikeramatkan dan hanya ornag-orang tertentu yang boleh mengenakannya. Misalnya digunakan oleh Senopati sepulang perang dengan membawa kemenangan. Batik parang digunakan untuk memberi kabar gembira pada raja. Kalau sekarang sih, siapa saja bisa mengenakan batik dengan motif ini. Coraknya yang unik memang membuat pemakainya terlihat menarik
Kalau beberapa tahun yang lalu,
berburu batik saya lakukan hanya saat mudik ke Jogja, saat ini saya bisa
melakukannya kapan saja. Di kota saya Medan yang sebenarnya kotanya orang
batak, namun toko batik sudah banyak menjamur disana sini. Butik batik pun
sudah ramai bermunculan di mall-mall besar kota ini. Dari yang sudah memiliki
brand nasional sampai yang tidak bermerk. Bahkan kalau saya malas keluar rumah, saya
cukup berselancar via internet di rumah, karena toko batik online pun bisa
memenuhi kebutuhan saya. Tanpa harus pulang ke Jawa, saya bisa memuaskan hobi
berbatik di mana saja.
Jauh-Jauh Ke Bali Tetap Berbatik :)
Salah satu situs butik online
yang menjual aneka macam produk batik adalah berbatik.com. Keistimewaan situs
ini dibanding situs belanja batik online lainnya adalah semua produk yang
ditawarkan merupakan produk batik cap dan tulis, bukan tekstil print motif
batik, jadi semua produknya adalah handmade. Mulai dari busana batik, tas,
sepatu, aksesoris, perlengkapan rumah tangga dan juga kain nusantara lainnya.
![]() |
Tas Laptop dan Casing HP ku juga batik |
Berawal dari rasa nasionalisme
sang founder Heri Fikrio yang melihat batik dijual di departemen store di
London dengan harga yang mahal sekali. Namun sayang, meskipun berasal dari
Indonesia, brand batik tersebut justru bukan brand batik Indonesia. Berangkat dari situ,kemudian
lahirlah ide untuk mempromosikan batik Indonesia. Di mulai dari akun facebook
hingga akhirnya menjual batik secara online.
Yang unik dari situs belanja ini
adalah , Berbatik.com mengkhususkan diri sebagai situs belanja online yang
mempertemukan pengusaha, perancang busana dan aksesori berbahan batik serta
kain nusantara dengan para pecintanya. Seperti saya, salah satunya.
Jadi situs ini tidak hanya
meudahkan pembeli tapi juga bermanfaat bagi penjual. Penjual bisa focus memikirkan
desain dan produksi karena masalah pembayaran dan pengiriman sudah dilakukan
pihak pengelola berbatik.com. Jadi malah menghemat ongkos teknologi, marketing
dan bisa meningkatkan brand awareness terhadap produknya.
Beberapa Produk di Berbatik.com. Ngga pasaran
Dengan begitu, hal ini pun
menguntungkan pembeli, karena produk yang ditawarkan adalah produk dengan
kualitas tinggi. Meski berkualitas, harga yang ditawarkan sangat bersaing mulai
dari 200 ribuan hingga 2 jutaan.
Bagi saya yang menyukai batik dan
pernak-perniknya, situs ini merupakan one stop shopping untuk produk batik
berkualitas. Apalagi saat ini sudah bisa menggunakan
kartu kredit dalam transaksi pembayaran, semakin memudahkan para pembelinya.
Dengan adanya situs online
seperti ini, memungkinkan baik dikenal sampai ke dunia internasional. Hal ini
juga mencegah batik tergerus masa dan hilang ditelan jaman.
Semoga saja ke depannya batik
benar-benar bisa mendunia. Kalau kemarin-kemarin para pemimpian dunia seperti Nelson Mandela, Obama, Clinton ngga ragu pakai batik, ditambah lagi para artis seperti Jessica Alba dan teman-temannya juga enjoy aja pakai batik, masa kita yang punya ngga sih.
Ayo berbatik, kalau tidak kita yang memelihara kelestariannya, siapa lagi?. Kalau tidak dari sekarang, kapan lagi ?.
Sumber:
http://swa.co.id/youngsterinc/startup/dari-jalan-di-london-lahirlah-berbatik-com
http://umzaragallery.com/2011/04/14/motif-batik-parang-filosofi-makna-dan-pola/
http://Wikipedia/batik-mega-mendung

batik yang motifnya unik biasanya banyak dicari, mba. elegan kalo dipake pas ada acara keluarga atau kantor. kalo yang biasa, udah banyak yang jual. aku suka batik sasirangan. eh, itu bati juga ga ya, mba?hehe
ReplyDeleteiyaaa ila, makanya suka sama batik tulis. tapi kadang ngga kuat lihat harganya :)
DeleteMbak windi bener2 pecinta batik ya,,, tapi jangan lupa Berbatik Ramah Lingkungan ya mbak,,, http://tgkattar.wordpress.com/2013/01/07/berbatik-ramah-lingkungan/
ReplyDeleteBiar Bumi Tetap Hijau...
iyaaa sukaa banget sama btik, soalnya dingin dan eksotis :)
Deletewiiiin, pakai busana hamil yg batik dong win...ga susah nyari-nya kok, tp klo pengen lbh detil ya njahitin aja...ntar aplot fotonya yach
ReplyDeleteiyyaaa, udah beli kok, cuma belum keliatan perutnya, ntu yg batik parang, fotonya baru berapa hari yg lalu, belum keliatan buncit kan ????
Deletebaru liat lagi reply-nya, eh artikelnya di-repaire kah?kok kayaknya fotonya nambah, dan beberapa narasinya juga :)
DeleteSelamat !
iyaa, karena diperpanjang DL nya, jd aku tambahin foto pas pakai baju hamil :).
Deletedirimukah pemenang 1 nyaa???
wah bener2 pecinta batik nih, sama mbak, saya juga baju saya yang ngga ada sepuluh biji juga semua batik mbak, bukan yg mahal sih yang kelas 30 ribuan hehhehe
ReplyDeleteiya mbaa, suka banget sama batik, soalnya bisa dipakai kemana aja :)
DeleteHuiiiii keren nih mbak. Memang "koleksi" corak batiknya aneka ragam ya.
ReplyDeleteSukses ya moga menang :)
makasi mba mugniar.
Deletewaaah koleksinyaaa.. bikin mupeng :)
ReplyDeleteayoo ayoo siapa mau beli xixixi
DeleteSemoga menang lagi Miss Lucky :) Tulisannya layak menang. Itu bener hadiahnya 10 juta? Bisa buat beli perlengkapan bayi nih :)
ReplyDeleteBener mba hadiahnya 10 juta, didiskon 75 persen , ahhaha
Deletewhuahh .. truly batik lover ini, mba windi :))
ReplyDeletesing menaangg ... sing menaanggg .... aamiin
Aamiin. sing menang .... sing menang .... ;)
DeleteWuiiiiih..tulisan ini keren mah. lengkap dan panjang. Koleksi batiknya gak cuma pakaian aja, juga sampe lukisan. Jadi banyak bahan yang akan ditulis.
ReplyDeletegudlak ya jeng. Semoga menang
iyaaa, lukisannya sampe nyesekin rumah padahal kan rumahku mungil :). kalo mau ngasi hadiah , boleh lo aku dikasih batik #pletak
Deleteaih..cantik selalu bumil pecinta batik atu nih.semoga menang ya mbak windi.^_^
ReplyDeletemakasi mba anik. langsung pose2
DeleteKoleksi batiknya kumplit....orangnya juga cantik...jadi sama sama enak diliatnya
ReplyDeleteaaiih dipuji-puji mba ade. Langsung lari ke kaca ;)
DeleteKomplet koleksi batiknya, ya. :)
ReplyDeleteiya ba. aku pecinta batik ")
Deletembak Windi cantik banget pake batik, dan betul2 pecinta batik sejati ya, seisi rumah batik semua ckckck ... hebaat
ReplyDeleteSemoga tulisannya menang ya mbak :)
makasiiiii dibilang cantik #langsung siap2 foto lagi.
DeleteIya mbaaa suka banget sama batik :)
Baca punya saya juga, yah! ^-^
ReplyDeletehttp://mrikartayusani.blogspot.com/2013/01/trend-berbatik-bukan-sekedar-warisan.html
segera meluncuuur :)
DeleteMb Windi, selamat yaaa, tulisan ini juara 3 kontes menulis tentang berbatik.
ReplyDeleteIkut bahagiaaaa ....
*Peluk-peluuukkk* (^_^)
waaaa iyaaah. makasi mbaaa. duuh seneng banget nih, bisa belanja batik lagi, horeee horeee :)
Deletewaw batiknya, bener2 koleksi yang mantep... ^_^
ReplyDeleteiya mas yusuf, emang suka banget sama batik. alhamdulillah bisa nambah koleksi lagi . yippie
Deleteselamat ya....jadi pemenang ke 3 ;)
ReplyDeletesukses slalu
makasi mba dwi. Aamiin.
Deletedekorasi rumahnya baguuus :)
ReplyDeletekeren Mbak!
selamaaat yaaa
makasi artha. los pokus nih, kok malah merhatiin dekorasi rumah :).
Deleteayoo berdoa, semoga juara 1 atau 2 :)
Selamat yaa dah jadi Pemenang Ketiga Kontes Blog Berbatik. Keep Blogging!!!!!!!!!!!!!!
ReplyDeletemakasi mas maman. Tentuuuu, terus ngeblog sampe gempooor :)
DeleteCongrat deh. Good. Jadi pemenang ketiga Kontes Blog Berbatik.
ReplyDeletemakasi mas jovi. ;)
DeleteAlhamdulillah, selamat ya, Mba sudah menjadi Juara ke-3 ^^ Artikelnya memang apik dan kaya akan pengalaman. Mantab! Sampai bertemu di kontes blog lainnya ;)
ReplyDeletesama-sama mas. selamat jga udah jadi juara ke-2. Mudah2an pas ketemu di kontes lain, sama-sama menang lagi yaaaah ;)
DeleteSelamat mbak widi :)
ReplyDeletemakasi mas ben ;)
Deletetuisannya bagus mbak. congrats ya atas juaranya. (:
ReplyDeletemakasi mas tomi. iya nih juara 3, alhamdulillah :D
DeleteOoh, jadi mba windi ikutan "berbatik" juga ya.
ReplyDeleteDapet juara 3 lagi. Ahayde, heheehe
Selamat ya mba windiiiiii *telat*
Mba, tips biar tulisan buat blog competition menang apadeh ? Belum pernah menang euy walaupun baru ngikut 3 kompetisi aja sih. Muehehehe
tipsnya, menerawang selera juri wkwkwk :)
Delete