Medan Favorite Cuisine

Saturday, July 21, 2012
( Pemenang Utama Lomba Blog Streetdirectory)

Karena saya dan suami hanya tinggal berdua saja di rumah, maka kami merasa ( saya tepatnya ), lebih bijaksana dan lebih hemat kalau selalu makan di luar. Apa sebab?, karena bisa pilih menu sesuka hati mengingat selera suami dan saya bagai bumi dan langit. Kalau direpresentasikan dalam sebuah lagu “ Aku suka singkong, kau suka keju”, gitu deh. Suami saya sukanya makanan yang digoreng-goreng, ngga pedes, kalau sayur yang bening-bening. Kebalikannya, saya suka yang berbumbu, bersantan, dan harus pedas. Kedua, karena lebih hemat waktu, kapan mau makan, tinggal cabut, lha kalau masak kan bisa berjam-jam saya di dapur belum belanjanya, belum nyuci piringnya, padahal waktu yang sangat berharga itu bisa buat berduaan ( halah, alasan bilang aja ngga bisa masak).  Setelah empat tahun wara- wiri ke berbagai rumah makan, maka saya menetapkan beberapa criteria rumah makan yang pas dengan selera kami berdua.
  • Tidak boleh hanya memiliki satu tema, jadi si rumah makan, kalau ibarat artis dia harus multitalented alias punya berbagai macam menu demi mengakomodir selera kami.
  • Harus ruangan terbuka, kecuali letaknya di mall. Karena si suami tersayang, harus merokok selesai makan, dan menurut saya, selama dia merokok ngga di dalam rumah it’s oke, saya ampuni ( istri kejam)
  • Tidak membatasi sambal yang boleh disantap, alias bebas mau minta sambal seberapa pun, lebih disukai yang memiliki variasi sambal ( sambel merah, sambel ijo, sambel tomat 
  • Ngga pake lama dalam menyediakan pesanan, karena saya dan suami selalu makan dalam keadaan lapar berat.
  • Lebih disukai rumah makan yang memiliki taman dan ada kolamnya ( ni mau makan atau mau tamasya sih ). Yah biar seger aja, atau ada pohon-pohonan lah.
Dan sejauh ini, ada beberapa rumah makan yang menjadi favorit kami. Rumah makan yang paling sering kami kunjungi berdasarkan waktu makan. Catatan , semua tempat adalah di Medan.

Sarapan
Warung Soto Pak Joko


Letaknya di Ringroad, kalau dari arah Timur sebelah kanan, kalau dari barat sebelah kiri ( taruhan seratus persen kalau yang baca orang Medan kagak ada yang ngerti ). 

Pokoknya, di sepanjang ringroad hanya ini satu-satunya warung soto yang buka waktu pagi. Waktu saya tanya saya pegawainya, jam berapa mereka mulai jualan. Si pegawai dengan enteng menjawab, “ Kami buka dari jam setengah lima bu, persis kaya tahanan perang “, gubrak. Saya ngga tau maksudnya apa, sebel sama bosnya atau mau nyampein ke saya bahwa mereka siap sedia sedari subuh, halah.

Malah tadi pagi suami bilang, selama Ramadhan mereka buka buat sahur. Tadi suami sahur disitu. Lah, lebih dari tahanan perang dong :)



Menu yang disediakan hanya berkisar soto. Segala macam soto, dari soto ayam, soto daging,soto paru, soto udang, soto rempela, soto babat. Ada juga pilihan tambahan berupa lontong Medan dan bubur ayam. Tapi yang paling enak sih sotonya. Saya yakin seratus persen bahwa yang punya pasti orang Jawa ( ya iyalah, namanya aja udah JOKO ), soalnya walaupun sotonya pakai santan tapi santannya encer, jadi ngga kayak soto Medan. Kalau di Jawa lebih mirip gule. Makanya saya dan suami bisa cocok makan disini, karena dia perpaduan selera Medan dan Jawa, klop dah. 

Tempatnya enak, ngga sempit, banyak tumbuhan hijaunya, jadi sejuk . Biasanya paling ramai kalau Sabtu Minggu, diisi sama orang-orang pulang olahraga sepedaan. 

Harganya juga ngga terlalu mahal, seporsinya Rp 10.000, udah ada perkedel kentangnya. Camilannya ada tempe goreng, sate daging dan sate paru. Plus ada kerupuk. Bagi pembaca yang dari Jawa, saya beritahukan di Medan, jarang sekali ada rumah makan yang menyediakan kerupuk. Jadi sekali lagi saya yakin banget ini pasti puyanya orang Jawa ( iya iya, percaya ).

Nih biar gampang lihat di streetdirectory



Makan siang
Bumbu Desa




Rumah makan favorit kami untuk makan siang sebenarnya dikota lain juga ada, soalnya cabangnya ada dimana-mana. Yup “ Bumbu Desa” terpilih menjadi tempat teratas pilihan. Letaknya di jalan Gajahmada, pas di sebelah lampu merah. Menurut saya, lokasinya sih kurang strategis, sebab tamu yang mau makan jadi susah masuk, dengan satu pintu masuk yang letaknya persis sebelum lampu merah. Namun termaafkan dengan parkir yang luas dan interior yang cozy. Di tengah-tengah restoran itu ada kolam ikan yang lumayan besar dengan ikan-ikan yang berseliweran. Tempatnya juga semi terbuka gitu, jadi ada udara keluar masuk lah. 

Menunya, ngga usah diragukan lagi , memang udah enak dari sononya. Disini berasa makan di rumah, karena memang andalannya menu rumahan. Dari ayam, ikan, udang, bebek, digoreng maupun dibakar. Trus ada tahu, tempe bacem. Sambal terong, sambal udang, sambal cumi, sambel kerang, dan sambel-sambel lainnya. Sayurnya juga banyak banget macemnya, tauco bunga pepaya, tumis jamur, gulai daun singkong , gulai pakis, kangkung tumis, sayur lodeh sampai sayur asem. Yang paling saya suka, gulai pakis nya, yummy banget. Pakisnya lembut dan santannya mantap.


Oya, cara pesannya, kita langsung ke display makanannya. Tunjuk-tunjuk sendiri. Soalnya menu utamanya belum dimasak, jadi setelah kita pilih, misalnya mau ayam goreng, atau bebek atau ikan, baru ntar digoreng sama mereka. jadi so fresh.

Trus kita bebas ngambil sambal sendiri. Disana ada meja tempat nyedian sambal dalam mangkuk gede, beserta lalapannya, timun, kol, daun kemangi, salada. Sambalnya juga ngga satu macam, ada sambal terasi, sambal merah, dan sambal ijo. Langsung saya ngambil sepiring sendiri.



Kalau kita minumnya mau teh tawar, gratis tinggal ambil aja, disedian segentong gedee banget, ada keran untuk ngeluarin teh di dalamnya.

Mengenai harganya, hmmm agak sedikit mahal sih. Perkedel jagungnya aja satu biji 4000 perak. Saya dan suami biasa makan berdua, kira-kira kena 120 ribuan lah, tapi ya karena selera kami beda. Mungkin kalau seleranya samaan bisa lebih hemat. Tapi worthed lah sama rasanya, enak dan sesuai sama namanya, berasa alami gitu dah makanannya.

Kelebihannya, tempatnya luas banget, jadi jangan khawatir ngga kebagian tempat. Kalau untuk buka puasa seperti sekarang ini pas banget. Karena mereka juga nyediain mushola. Kalau bawa anak kecil, disedian kursi khusus balita, jadi ngga takut anaknya jatuh kemana-mana.


Sebenarnya ada lagi satu tempat makan yang suasananya enaak banget di Medan. Namanya restoran Ndesa Deso, di jalan setiabudi. Kalau dari arah Tasbih, 50 m dari lampu merah pertigaan USU yang menuju ke arah Gatot Subroto. Letaknya ngga di pinggir jalan, agak masuk kira-kira 100 meteran. Konsep restonya adalah alam Bali. 

Pertama kali kesitu, saya malah ngga percaya masih ada di tengah kota suasana persis kayak di tengah hutan, rindaaang banget dan sangat romantis, persis berasa lagi bulan madu di Bali deh. Gitu masuk, kita ngelewati jembatan kecil buatan yang dibawahnya ada sungai kecil. Trus di tengah-tengah ada pohon bamboo gedeee banget. Tampaknya saat land clearing sengaja ngga ditebang. Di sisi kanan kiri, isinya pohon-pohon dan tumbuhan hijau. Sejuuuk banget. Suasananya benar-benar replika Bali, pelayannya pake pakaian Bali, lagu yang diputar juga gamelan Bali. Trus untuk menambah kesan alami, ada suara-suara burung berkicau. Walaupun siang hari, karena tertutup rindangnya pohon, maka suasana disitu agak temaram, sehingga ada lampu-lampu warna chrom gitu di setiap sudutnya. Kamar mandinya cantik banget. Kursinya juga cantik, dengan tirai-tirai putih yang menambah suasana honeymoon.

Tapiiiii, harganya mahal gilak. Saya makan berdua, menunya cuma sup kepiting jagung, bebek goreng, dan jus, kena 280 ribu. Kalau untuk ngerayain sesuatu bersama pasangan bolehlah. Tapi kalau sering-sering tidak baik untuk kesehatan kantong.

Makan Sore
Misop Kampung 



Terkadang, kalau lagi sore-sore sering juga pengen ngunyah sesuatu. Lihat ke dapur yang ada cuma mi instant. Buka kulkas yang nongol Cuma minuman, langsung lah menyeret suami keluar. 

Tempat yang menurut saya enak buat makan ringan sore hari adalah warung “ Misop Kampung”. Lagi-lagi di ringroad. Ya saya rasa ringroadnya Medan, bisa disebut sebagai tempat wisata kuliner, karena mau makan apa aja ada disana, dari yang ecek-ecek  kaya restoran fast food sampe yang seriusan. 

Misop kampong ini ngga ada waktu sepinya. Perasaan rame terus. Parkirnya penuh terus. Soalnya memang misopnya enak. Berasa makan misop di kampung-kampung. Menunya sih ngga Cuma misop, ada bakso, ayam penyet, nasi goreng, macem-macem. Tapi yang rekomended sih misopnya. Ada banyak pilihan, ada misop ayam, misop daging, misop bakso, misop iga. 

Harganya juga murah. Semangkok misop kampungnya cuma 7000 perak. Buat camilan, oke deh.

Oya, yang ngga tau apa itu misop. Misop itu mirip bakso cuma baksonya diganti  sama ayam suir. Kalau di jawa mungkin lebih mirip soto bening, soalnya dia pakai mie putih. Kalau yang suka mi kuning juga bisa, atau malah dicampur mi putih dan kuning.


Makan Malam
Nelayan



Nah ini dia juaranya. Tempat makan malam favorit saya. Kalau malam kan pengennya makan yang enak tapi ngga kenyang-kenyang banget. 

Kalau jalan-jalan ke Medan, biasanya dibilang, jangan lupa makan durian di Ucok Durian, atau makan mie Aceh di Titi Bobrok. Nah ada satu lagi yang ngga boleh ketinggalan. Makan di Nelayan. 



Di Medan, ada beberapa cabang Restoran Nelayan, di tiap mall pasti ada. Tapi yang paling asik sih yang di Merdeka Walk. Karena letaknya di udara terbuka. Terus dikelilingi oleh tempat-tempat makan yang lain. Merdeka Walk itu suatu kawasan makan yang terletak di tepi lapangan merdeka. Persis di depan bangunan-bangunan tua bersejarah, kayak gedung Lonsum, gedung BI dan kantor pos yang sudah berusia ratusan tahun. Di pinggirannya terdapat pohon-pohon gede dengan diameter kambium yang super lebar. Di batang-batangnya digantungin lampu-lampu cantik yang menambah semarak kawasan Merdeka Walk. Kalau di Bandung, mirip Ciwalk lah.



Nelayan, atau bisa juga Jala-Jala, adalah restoran dengan masakan cina. Menu andalannya aneka dimsum, dimsum goreng maupun dimsum steam. Mungkin dikota-kota lain juga ada dimsum, tapi yang membedakan adalah saus sambalnya. Hmmm, maknyuss banget. Pedes banget, bikin lidah melintir. Saya beberapa kali makan dimsum di Jakarta, tapi ngga ada yang bisa nyamain saus sambelnya Nelayan. Enaaak banget, bikin kita mendesis-desis. Suami saya ngga pernah nyentuh ni sambel.


Dari semua dimsum yang ada. Wajib banget dicoba adalah Leng Hong Kien, dimsum goreng campuran udang dan kepiting, dengan mayones yang lembuut dan rasanya pas sekali. Satu porsi ngga akan cukup. Kalau dimsum steamnya harus coba siomay nelayan atau kadang disebut siomay tiga rasa. Terbuat dari campuran, udang, kepiting dan ayam. Mantaaaap. Dicocolin saus yang pedes itu, top markotop.

Leng Hong Kien

Siomay rumput laut nya juga oke punya, dan pangsit gorengnya sayang untuk dilewatkan. Setelah puas menyantap dimsum. Jangan pernah pulang sebelum mencoba aneka dessertnya. Ada aneka pudding dan pancake. Very Recommended pancake durian. Pancake dengan isi durian utuh, yang enaaaak banget. Kalau makan durian kan bisa saja ketemu yang ngga enak. Kalau pancake udah dijamin pasti enak. Makannya, berasa mati masuk surga, mati lagi, masuk surga lagi sankingkan enaknya ( ini kata Raditya Dika ).


Selain aneka dimsum, ada juga makanan yang beratnya. Kayak aneka mie, nasi goreng, bebek peking, sup kepiting, sapi lada hitam, kerang , wah banyak deh. Tapi kalau yang kayak gitu kan biasa di restoran lain juga ada, makanya yang saya rekomendasikan dimsumnya deh.



Bagi orang Jakarta, ngga perlu jauh-jauh ke Medan, di mall Taman Anggrek lantai GF juga ada kok. 

Masalah harga, sekitar 16 ribu sampai 18 ribu seporsi dimsum yang terdiri dari 3 atau empat potong dengan ukuran sedang. Yang paling mahal pancake duriannya, seporsi 2 potong seharga 26 ribu ( belum termasuk pajak). Tapi dibanding rasanya dan pelayanannya ngga mahal deh.

Oya saya belum cerita, pelayanannya tuh ngga biasa. Jadi si pelayan akan mondar-mandir membawa satu nampan besar berisi aneka dimsum, dessert, pudding dan mendatangi tiap meja. Kita tinggal tunjuk-tunjuk saja. Seperti display berjalan, jadi ngga sekedar lihat di halaman menu. Kalau kita ngga tau apa isinya, tinggal tanya aja sama pelayannya, mereka akan memberitahu apa aja komposisi dimsum tersebut. Dan biasanya mereka akan merekomendasikan yang paling sering dipesan tamu, gitu. Jadi kalau baru pertama kali, jangan khawatir, ngga akan kecele.

Setiap pulang ke Medan, saya pasti ngga pernah absen kesini. Sekalian menikmati kota Medan di Merdeka Walk. Kalau malam minggu bisa buka sampai tengah malam, jadi pas juga buat yang insomnia trus kelaperan. Untuk temen nonton bola juga oke.

Nah itulah beberapa tempat makan rekomended versi saya. Tapi sebenarnya kalau di Medan sih, semua tempat makan hanya ada dua rasa, enak dan enaak banget. Jadi kemanapun anda makan, selama masih di kota Medan, tetap juara lah. Mau makan Padang?. Rumah makan ACC sip banget. Atau mau makan makanan Mandailing, rumah makan sidempuan pilihannya. Selain yang khas-khas gitu, semuanya ngga ada yang ngga enak. 

Ayo ke Medan, dan manjakan lidahmu di kotanya si Feri AFI dan Rini Idol ini ( salah focus ).


Biar ngga kesasar, lihat petanya dulu di http://www.streetdirectory.co.id. Tuh di titik yang biru itu tempatnya. Kalau masih kesasar kebangetan mah ente.


Eh dari tadi pasti ada yang nanya, dapet darimana tuh peta-peta keren gitu. Sekarang kamu, kalau mau kemana-mana ngga usah khawatir kesasar atau kehilangan arah. Langsung cari aja alamat yang kamu tuju di streetdirectory.

Streertdirectory itu adalah situs peta Indonesia-peta jalan & satelit. Caranya gampang banget. kamu tinggal buka http://www.streetdirectory.co.id, trus ketik aja alamat yang mau kamu cari. Contohnya , mau cari alamat Restoran Nelayan tuh, ketik : jalan Balai kota, Medan. Ntar langsung muncul petanya. Bahkan kamu bisa cari jalan tercepat atau jalan terpendek menuju kesitu dari titik dimana kamu berada. Keren yah. Dengan begitu, jadi lebih hemat waktu kalau mau jalan-jalan.

Udah ah, kebanyakan ngomong saya. Langsung datengi ya tempat-tempat makan favorit saya di atas. Kalau anda puas, sampaikan sama teman, kalau tidak puas, bilang sama yang punya restoran yah, jangan sama saya ( kabuuur ) :))



17 comments on "Medan Favorite Cuisine"
  1. Hmmmm yummy banget kayaknya ganwati windy... Jadi pengen ke medan(2 harian aja tapi,maks seminggu msh bolehlah,he..) Ane yg g suka duren jd pengen makan pancake duren gr2 tulisan agan (efek puasa,apa2 dipengenin).. Ayo ke taman anggrek gaaaan

    ReplyDelete
    Replies
    1. memang yummy beneran gan, ane ngga lebay. Ayolah ke Medan. dan jangan pernah ngga nyempetin ke nelayan, JANGAN gan :))

      Delete
  2. Lengkap dan informatif ,,,
    Suksese selalu..

    postingan ini sudah juga di publish di Lounge BPI,..
    Sukses selalu

    #blogwalking siang

    ReplyDelete
  3. haduuuuh... memanja mata pagi2, enak semua ituh gambranya dipadu ceritanya. sukses bikin yang baca jd ngiler :D

    ReplyDelete
    Replies
    1. iya mba, jadi pengen pulang Medan, hahahah #pantangdipuji

      Delete
  4. Komplit banget. Aku yang ini kagak ikut, kagak ada foto-foto, hehee
    Semoga sukses ya wind :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. wah padahal pengen tau, di aceh atau di thailand, tempat makan yang enak mana. makasi yah

      Delete
  5. Berkunjung dan mengucapkan terimakasih banyak atas partispasi di Lounge Event Blogger Tempat Makan Favorit BPI .

    Tetap semangat, salam bahagia dan sukses selalu
    Info Pemenang Tempat Makan Favorit

    Salam
    Blogger Plus Indonesia (BPI)

    ReplyDelete
    Replies
    1. terima kasih mimin, atas apresiasinya. Kalau ada lomba lagi, woro-woro yah ;))

      Delete
  6. Post is very informative,It helped me with great information so I really believe you will do much better 918kiss in the future.
    You have got some great posts in your blog. Keep up with the good work.

    ReplyDelete
  7. Good topic, this is going to help a lot of people get the whole concept. You are a extremely pussy888 casino malaysia clever person!

    ReplyDelete
  8. scr888 kiosk There are scr888 agent certainly a lot scr888 bonus of details like that to take scr888 hack into consideration.Like your Posts.Thanks Keep scr888 download Posting.

    ReplyDelete
  9. Yes we should not forget the rollex online casino malaysia experience, nations those forget there past can’t get

    ReplyDelete
  10. I definitely live22 malaysia appreciate your blog. Excellent work!

    ReplyDelete
  11. Gambling must be outdated, for that reason the culture of the community read review often falls into religious infringements once gambling, but in reality this does not protect social gambling. Gambling is one thing, there are many regulations and definite regulations in the law, even those obvious people who helpfully prove that gambling will receive criminal punishment, but the realism is that the knack of gambling is not just the veto of the law.

    ReplyDelete

Terima kasih sudah berkunjung. Semoga senang yah main kesini :)

Custom Post Signature