Ada Harga Ada Rupa

Tuesday, June 19, 2012

Kalau rezeki memang nggak kemana. Jum’at kemarin sebuah surat nemplok di meja kerja saya. SPJ ( Surat Perjalanan Dinas) ke Medan, cihuuuy., bisa ketemu suami lagi, ah senangnya. Tanpa membuang waktu saya segera searching tiket via internet. And, wow harga tiket gila-gilaan, maklum hari Jum'at. Saya yang biasanya naik maskapai merah urung melihat nominal yang tertera. Segera saya buka website penerbangan yang lain. Dan akhirnya saya pilih naik Garuda Indonesia. Soalnya harganya lebih murah dari yang lain, Asiiik.

Selama ini saya memang selalu menggunakan maskapai singa merah itu, karena disamping jam terbangnya yang ada setiap waktu juga biasanya harganya paling terjangkau. Namun karena ini dadakan, apa aja yang penting pulang.

Begitu lampu kantor diredupkan jam setengah lima tanda jam kerja berakhir saya langsung melesat mencari taksi menuju bandara. Sampai di terminal 2F, saya pun check-in menuju counter yang tersedia. Wah, terus terang saja, saya baru dua kali ini naik Garuda, pertama kali karena sebuah accident ( nanti saya tulis deh tentang ini ) dan kedua ya kali ini. Melihat tempat check-in nya saya sedikit takjub, tidak seperti di terminal 1A,B atau C yang biasanya antrian panjang mengular., disini antriannya rapi banget. Semua penumpang berdiri di garis batas yang ditentukan, dan satu persatu maju ke meja check-in setelah dipersilahkan petugas. Persis seperti antian di Bank.

Counter Garuda
Counter Lain











Saat saya sampai di depan petugas Check-in saya pun segera memperlihatkan kode booking saya. Berhubung saya dalam tujuan dinas, maka saya membawa bagasi berupa sebuah koper yang tidak terlalu besar, biasanya saya Cuma nge-ransel aja kalau pulang. Saat koper di timbang si petugas berkata kepada saya,

Si Mas :  “ Maaf ibu, kopernya silahkan diikat dulu dengan tali disana” katanya sambil menunjuk ke arah belakang saya.

Disana terlihat petugas packing koper yang selalu ada di setiap bandara. Dalam hati saya bergumam, ah males, cuma ngiket pake tali gitu doang bayar sepuluh ribu.

Saya pun menjawab “ Emang harus ya mas”.
Si Mas: “ Harus ibu”
Saya : “ Emang ada aturannya?”
Si Mas : “ Ada ibu, aturan maskapai memang seperti itu, demi keamanan koper ibu”
Saya : “ Tapi koper saya udah dikunci kok, udah aman” saya masih ngotot
Si Mas : “ Tetap harus diikat ibu “ jawab si mas sopan.
Saya : “ Ya baiklah kalo memang harus”, dalam hati saya masih gak rela.

Sebelum saya berbalik, si mas berkata sambil tersenyum manis, “ Itu gratis ibu, gak bayar”

Saya melongo, duh maluuu banget, ketauan deh kalau saya ini master of  Singa terbang tapi newbie di Garuda. Apalagi di koper saya masih tersemat kertas bagasi dari maskapai tersebut.

Dan selanjutnya,saya segera menuju ke ruang tunggu. Wah sepanjang jalan menuju ke boarding room, saya benar-benar melihat perbedaan sangat mencolok antara terminal yang biasa saya jambangi ( terminal 1) dengan terminal Garuda. Sangat rapi, eksklusif dan nyaman. Tidak tampak orang selonjoran disana-sini seperti yang biasa saya lihat. Kursi di ruang tunggu juga lebih empuk ( saya mulai lebay).

Eskalator datar menuju Boarding Room
Dan saat masuk ke pesawat, saya bergumam dalam hati, “ Pantes harga tiketnya lebih mahal, worthed lah dengan fasilitas yang didapat”. Ukuran kursi lebih besar dan lebih nyaman. Lalu di depan masing-masing kursi terdapat sebuah layar mini dengan berbagai pilihan hiburan, film, musik, komedi,sampai  info tempat wisata dilengkapi dengan headset.  Oya FYI aja, colokan headset nya ada di lengan kursi. Soalnya awal-awal saya bingung nyarinya. Tapi ya gitu, entah karena excited atau karena kampungan, saya akhirnya cuma sibuk pilah-pilih acara, tukar chanel sana sini, malah ga ada satu pun yang bener-bener saya nikmati. Sampai akhirnya saya putuskan nonton film, kebetulan ada film korea disitu. Eeeh, baru lima belas menit saya tonton, ternyata udah nyampe Medan, padahal film nya enak tuh, tentang cowok cewek yang sama-sama divonis tumor dan selalu kebetulan bertemu di ruang praktek dokter, di restoran, sampai sama-sama membatalkan uang muka yang telah mereka setor untuk memesan gedung pernikahan. Wah penasaran lanjutannya.

Kabin Pesawat 
Karena sudah ada semacam televisi gitu, maka tidak ada lagi pramugari yang melakukan demo safety seperti di penerbangan lain. Syukurlah, bukan apa-apa, soalnya saya suka sebal dengan pramugari yang melakukan demo keselamatan, entah Ge-er entah apa, selalu terlihat tidak focus saat melakukan demo. Matanya kesana kemari, tidak berani kontak mata dengan penumpang, dan terkesan yang penting selesai, makanya sebelum instruksi keselamatan selesai dibacakan, si pramugari sudah buru-buru balik kanan. Kalau pramugari Garuda sih, mature banget deh, anggun dan sangat sopan.

Begitulah saudara-saudara, akhirnya saya selamat sampai di tempat, dan langsung merasa malas naik maskapai lain, somboooong hahahaha.  Tapi saya sadar, harga tiketnya itu loo, sekali jalan setara dengan tiket pulang pergi kalo pake maskapai lain. Baiklah saya terima pelayanan kurang memuaskan asal bisa sering ketemu suami. “Ada harga ada Rupa”.

Please jangan sampai anda mengulang ke-alay-an saya.




8 comments on "Ada Harga Ada Rupa"
  1. ga niat nyoba sukhoi kan mba? :) hohoho.. mba win, awas diprotes lion lho nyebut merek,. baca blognya serasa ikut terbang mba :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. hahaha, iya yah. gak boleh sebut merk ya. oke lah. diedit lagi

      Delete
  2. enak benar naik Garuda, soalnya kalau naik maskapai lain, takut-takut mbak, teringat kejadian Adam air dulu.

    ReplyDelete
    Replies
    1. iya bener-bener enak, nyaman , maknyus lah. Tapi harganya itu, kalo ga lagi promo, berat meeeen :)

      Delete
  3. is the best lah emang garuda itu ya ... sayangnya mahaaalll :( tapi ya begitulah seperti judulnya hehehe

    ReplyDelete
    Replies
    1. mahaaaal, tapi sebanding sih sama pelayanannya. Enak ya jadi orang kaya hahahaha

      Delete
  4. Males ah satu flight ama windi, ntar yang ada malah dia berfoto-foto gt...:p hehehe...
    Dl pernah pake garuda, pas una masih kecil bgt, enyaak, dikasih mainan pula si una ama pramugarinya.
    Ehh tp emaknya katrok niaan...:p

    ReplyDelete
    Replies
    1. itu bukan daku yang foto pujiiiii, kan sebelum naik pesawat udah dimatikan hp nya. Ntu nyari di google. oiya yah, ga disebutin sumbernya sih. ntar aku cari algi, kmrn nemu dimana tuh foto ;)

      Delete

Terima kasih sudah berkunjung. Semoga senang yah main kesini :)

Custom Post Signature