“
Adek, laptop mas ga ada!!!’’ kudengar
suamiku berteriak dari dalam kamar.
Buru-buru
kutinggalkan masakanku di dapur dan bergegas menyusulnya ke kamar.
“
ga ada gimana mas”
“Lihat
nih, laptop mas, diganti sama buku ini”, sambil menunjukkan isi tas ransel yang
biasa digunakannya untuk menyimpan laptop.
****
Dialog diatas terjadi beberapa tahun yang lalu, tepatnya setelah aku dan suami
kembali dari bulan madu.
Setelah
dari bandara Polonia Medan, kami melanjutkan perjalanan ke rumah dinas suami
yang berjarak 5 jam dari Medan
dengan menggunakan kereta api malam. Bawaan kami sebenarnya tidak terlalu
banyak, hanya sebuah tas ransel berisi laptop dan satu koper pakaian.
Awalnya
suamiku meletakkan ranselnya ditengah-tengah tempat duduk antara aku dan dia.
Namun dasar aku nya yang sok romantis, tidak ingin ada yang memisahkan antara
diriku dan dirinya, jadi dengan setengah merengek kuminta suamiku meletakkan
tas ransel tersebut di bagasi atas kepala. “ Biar mas bisa peluk ade”, kataku
manja.
Karena
sudah lelah , maka sepanjang jalan kami hanya berbincang sebentar yang kemudian
diikuti dengan dengkuran suamiku. Begitu pun aku, mulai terlelap karena
pengaruh dinginnya AC dan goncangan kereta yang serasa mengayun-ayun menina
bobokan.
Tidak
ada yang aneh selama di perjalanan. Pagi harinya kami tiba di kota Kisaran. Tanpa curiga apa-apa suamiku
mencangklong ranselnya serta membawa koper ke luar stasiun.
Setiba
di rumah, karena sudah ditinggal selama seminggu, kami pun sibuk membersihkan dan
merapihkan rumah.
.
Entah
karena apa, dalam waktu empat hari setelah itu tidak ada keperluan atau niat
untuk membuka laptop, sehingga ransel laptop tergeletak begitu saja di kamar
tanpa tersentuh.H
ingga
di hari kelima, suamiku perlu menggunakan laptop untuk rapat di kantornya.
Barulah saat itu kami tahu ternyata si laptop sudah tidak berada di tempatnya.
Yang paling mengesalkan adalah si pencuri dengan cerdiknya mengganti laptop
dengan sebuah buku tebal dengan ukuran dan berat yang menyerupai laptop, sehingga
tidak terbersit sedikit pun kecurigaan saat menenteng ransel itu beberapa hari
lalu.
*****
Nyesek
sekali rasanya kehilangan barang yang kita sayangi, apalagi barang tersebut
sangat kita butuhkan. Ya, laptop bermerk Toshiba tersebut pada saat itu harganya
lumayan mahal untuk kantong kami . Coba bayangkan, bagaimana mangkelnya,
menerima kenyataan si laptop raib tanpa disadari. Rasanya bodoh sekali saat
itu, bisa-bisanya benda tersebut disadari hilang setelah berhari-hari.
Dengan
susah payah, aku berusaha mengingat-ingat kira-kira dimana dan kapan tepatnya
si laptop hilang. Apakah di hotel? Di bandara? Atau di kereta?. Setelah merewind ingatan selama berkali-kali
akhirnya aku mengingat bahwa ada dua orang lelaki mencurigakan yang duduknya
berseberangan dengan kursi kami saat di kereta. Yang aneh adalah kedua lelaki
tersebut turun bukan di tempat tujuan, dan kemungkinan besar mereka mengetahui
isi ransel suamiku dari percakapan kami, karena pada saat di kereta, awalnya
suamiku menolak mengikuti permintaanku untuk meletakkan ransel dia bagasi atas.
“
Disini aja tas nya ya dek, atau ade letakin di bawah kaki aja, soalnya ini kan isinya laptop, mas
takut rusak kalo sempat terjatuh” kata suamiku
Ah,
dasar aku yang keras kepala, tetap ngotot agar si laptop segera menyingkir ke
atas bagasi. Jadi kalau ditilik dari sebab musababnya, sepertinya diriku yang
bertanggung jawab terhadap hilangnya benda yang dibutuhkan suamiku ini.
Benar-benar
luar biasa yah si pencuri, sampai sempat-sempatnya memikirkan ganti yang bisa
mengelabui.
*****
Ada
sebab dari setiap kejadian. Bahkan daun pun tidak begitu saja gugur dari tangkainya
.
Setelah direnungkan, ternyata memang benar. Suamiku
seharusnya membayar zakat penghasilan sebelum berbulan madu bersamaku, namun
karena kesibukan pernikahan dan ini itu, zakat tersebut pun terlupakan.
Jumlahnya?? Sepersepuluh dari harga laptop tersebut.
Maka benarlah, kata nabi, jika kita berbuat kebaikan ,
maka akan diganti sebesar sepuluh kali lipat. Mungkin demikian juga sebaliknya.
Seperti cerita adikku beberapa waktu yang lalu, pada saat
ia pulang kuliah ada seseorang yang meminta uang padanya dengan alasan
kehabisan uang buat ongkos. Tanpa curiga adikku pun memberinya uang sebesar Rp
5.000,-. Siapa sangka setibanya di rumah, adikku mendapat uang Rp 50.000,- dari
ibuku. Benar-benar seketika balasan kebaikan itu. Tidak tanggung-tanggung
sepuluh kali lipat dari yang dikeluarkannya untuk menolong orang.
Aku mulai berfikir bahwa mungkin
hilangnya laptop suamiku yang seharga sepuluh kali lipat zakat yang seharusnya
dibayarkan adalah teguran dari Allah kepada kami. Betapa kewajiban kita yang
merupakan hak bagi orang lain tidak boleh ditunda-tunda, karena ada banyak
orang yang membutuhkannya.
Berkaca dari kejadian tersebut, kini aku dan suami
berusaha untuk tidak menunda-nunda yang seharusnya kami lakukan. Halus sekali
cara Allah menegur kelalaian kami.
Dari
setiap musibah, pasti ada hikmah di baliknya
Kehilangan sesuatu memang menyakitkan. Namun sebelum kita
menyalahkan orang atau menyalahkan pencuri yang mengambil kepunyaan kita
tersebut ada baiknya kita diam sebentar, merenung, mungkin memang benda
tersebut sudah berakhir jodohnya dengan kita. Mungkin juga asal muasal uang
yang kita gunakan untuk membelinya masih tercampur dengan yang bukan hak kita.
Kehilangan mengajarkan kita arti bersyukur atas semua
nikmat yang masih menjadi milik kita. Kehilangan mengajarkan kita lebih menghargai apa yang kita miliki saat ini.
Kehilangan juga mengajarkan kepada kita, bahwa semua yang kita miliki hanyalah
titipan semata, semua akan kembali kepada si pemilik abadi. Jadi tidak lah
perlu kita mencintai sesuatu dan meletakkan hati kita kepadanya melebihi batas
kewajaran. Dengan begitu pada saat nya ia diambil oleh yang maha memiliki, kita
tidak terlalu larut dalam kesedihan.
*****
Sore itu, aku dan suamiku sibuk memilih-milih laptop baru
di sebuah pameran computer di mall kota Medan. Alhamdulillah Allah masih memberi
rezeki kepada kami, sehingga kami masih bisa mengganti laptop yang dulu hilang
dengan yang baru. Belajar dari kejadian kemarin, kali ini kami tidak akan
membeli laptop yang harganya mahal. Cukup lah yang biasa saja. Jadi kalau
hilang lagi tidak terlalu sedih, hehehe.
gambar dari sini
Be First to Post Comment !
Post a Comment
Terima kasih sudah berkunjung. Semoga senang yah main kesini :)