Halo, Siapa Namamu ?

Thursday, January 12, 2012


“Kapan nih undangannya”

Selalu pertanyaan yang sama. Di setiap pertemuan keluarga, undangan pernikahan, bahkan bertemu dengan teman yang sudah lama menghilang pun, tetap pertanyaan satu itu yang keluar mendahului pertanyaan mengenai kabarku. Sepertinya pertanyaan iru wajib sebagai pembuka obrolan, lalu disusul dengan tatapan prihatin saat dengan tergagap aku berlalu . Seolah-olah dunia akan lebih cepat kiamat kalau aku belum melangsungkan sebuah resepsi pernikahan.

Aku mulai jengah.  Bahkan di kota sebesar ini, masih saja ada segelintir orang yang memasang parameter hidupnya ke hidup orang lain. Apakah mereka pikir dengan pertanyaan itu, tiba-tiba akan hadir seorang pangeran tampan di hadapanku. Pasti bagi mereka, kebahagiaan hanya akan didapat jika  sudah menemukan pasangannya. Betapa relatifnya arti kebahagiaan.

“ Apalagi sih yang kamu tunggu Rin, karirmu sudah mapan, umur juga sudah cukup, ibu ingin segera menimang cucu nak” berkabut mata ibu saat mengucapkannya.
Ah ibu, ada yang berdenyut di dada ini saat mendengarnya. Bukannya aku tidak ingin membahagiakanmu. Aku pun ingin segera melabuhkan hatiku. Aku juga ingin bersandar pada seseorang saat aku terlalu letih dengan hiruk pikuk dunia ini. Tapi aku terlalu malu untuk mengatakannya.

*****
Karina Suwandi, Associate Vice President Bank Comercial Asia di Jakarta. Tak ada yang kurang pada dirinya. Sebutir lesung pipi menghiasi wajah orientalnya. Jilbab yang melindungi rambut hitamnya terlihat kontras dengan mata biji almond yang mengukuhkan darah Chinese yang mengalir di urat nadinya. Sudah beberapa kali ia menjalani taaruf, namun saat melihat fotonya, para ikhwan akan mundur teratur. China. Ah tak disangka atribut itu yang selalu menciptakan aral di hadapannya.

 “Perempuan itu tidak perlu terlalu sukses, laki-laki malah takut mau deketin., minder” 

Kutulikan telingaku terhadap ocehan-ocehan nyinyir yang keluar dari mulut-mulut berbisa di kantorku. Biarlah mereka mau bicara apa. mungkin aku sosok yang begitu penting, sampai dengan sukarela mereka memikirkan ke single anku di usia yang memang sudah tidak muda lagi.

******

Halo, siapa namamu?

Kembali kusapa dirimu dalam anganku

Duhai calon imamku
Telah kubentangkan sajadah cinta di atas sujudku
Telah kukosongkan ruang di dalam hatiku
Memberi tempat bagimu yang datang karena-Nya

Duhai pemilik tulang rusukku
Telah kurajut rindu detik demi detik di tiap tarikan nafasku
Telah kujaga harumku hanya untuk kupersembahkan padamu

Aku tahu, disana kau pasti sedang berjuang
Menyiapkan bekal untuk keluarga kecil kita kelak
Tak ada batasan waktu untukmu
Namun sudahlah, jangan terlalu keras pada dirimu
Aku tak butuh semua itu
Cukuplah niat sucimu
Yang akan menyempurnakan separuh dienku

Duhai kekasihku
Halalkan aku dengan akadmu
Jemput aku ke peraduanmu
Sudahi perjalananmu

Datanglah, aku telah siap menjadi makmummu

****

Di sudut kamar di ujung kota, seorang lelaki tengah bermunajat kepada ilahi, dua rakaat istikharah tengah ditunaikannya.

Ya Allah, jika memang ia baik untukku, mudahkanlah jalan ini dan berilah keberkahan

Dilipatnya sajadah tempatnya mencurahkan segala gundah. Kembali dicermatinya biodata seorang akhwat di tangannya. Dia kah orangnya ?  terselip rasa takut di hatinya. Akankah pemilik biodata ini menerimanya ?

Ia hanyalah seorang PNS golongan rendah, ditambah lagi usia yang terpaut tiga tahun lebih muda. Namun ada getar halus dan keyakinan di dadanya, saat mengeja nama yang tertera disana

Karina Suwandi





10 comments on "Halo, Siapa Namamu ?"
  1. Replies
    1. oooh kirain namanya siapa.
      mana link blog kamu, mo blog walking nih :))

      Delete
  2. *speechless* kalau untuk urusan itu. haha :p

    ReplyDelete
  3. terima kasih.
    salam kenal juga rachma :)

    ReplyDelete
  4. assalamu'alaykum mbaa :) blognya informatif bgt niy dgn berbagai info lomba menulis..:) tfs yaa

    ReplyDelete
    Replies
    1. waalaikum salam.
      silahkan lihat-lihat mba nadia, deadline nya masih lama tuh, masih cukup waktu kalo mo ikutan.
      Alhamdulillah kalo berguna buat orang lain :)

      Delete
  5. Duhai kekasihku…….
    Halalkan aku dengan akadmu
    Jemput aku ke peraduanmu
    Sudahi perjalananmu
    Datanglah, aku telah siap menjadi makmummu


    suka banget dengan paragraf yang diatas!
    titik titiknya dihilangkan saja, biar sama dengan kalimat paragraf atas2nya..
    Like this yo!!

    ReplyDelete
    Replies
    1. like this yo, makasi @laksmisatiti.

      Salam kenal:)

      Delete

Terima kasih sudah berkunjung. Semoga senang yah main kesini :)

Custom Post Signature