Aku Maunya Kamu, TITIK

Sunday, January 15, 2012
-->

"Maaf bapak, saya sedang melayani nasabah lain, bapak silahkan ke counter di sebelah yang kosong....."

Pria itu tidak menjawab perkataanku. Tanpa mengucapkan sepatah katapun, kulihat ia kembali ke kursi antrian

“ Nomor antrian 567, silahkan ke counter nomor 3”

Terdengar suara lembut nan merdu dari speaker yang mengumumkan nomor antrian. Tidak ada satupun nasabah yang maju. Counter nomor tiga saat ini digawangi oleh Rinda temanku.

Tiba-tiba kulihat pria tersebut maju dan langsung mendatangi counter no 2, tempatku berdiri sekarang. Seorang ibu sedang menunggu lembaran uang yang sedang kuhitung di mesin uang.

“ Ibu, ini uangnya sebanyak lima juta rupiah, silahkan dihitung ulang”, kataku sambil tersenyum ramah mengikuti aturan standar layanan yang telah ditetapkan perusahaan

Saya mau menabung” pria itu memotong pelayanan yang sedang kulakukan.

“Maaf bapak, saya sedang melayani nasabah lain, bapak silahkan ke counter di sebelah yang kosong.....

Aku maunya dilayani sama kamu saja” katanya keras kepala

“ baik bapak, silahkan mengantri dahulu, nanti nomor antrian bapak akan dipanggil “ jawabku sopan sambil tetap tersenyum manis

Aku ga mau dilayani sama yang lain. Aku maunya kamu, titik!! Ia mengotot

“ baik bapak, mohon menunggu sebentar, saya selesaikan dahulu transaksi ibu ini ya pak”

Adegan seperti diatas bukan baru hari ini saja kualami.Sudah beberapa hari ini ia tak pernah absen mendatangi bank tempatku bekerja. Apa yang dilakukannya seperti kebanyakan nasabah lain. Mengambil nomor antrian, mengisi slip pengambilan, mengantri sambil menunggu namanya dipanggil. Tapi ia tidak pernah mau dilayani oleh teller lain. Harus aku. Aku tidak tahu apa alasannya. Sebagai pegawai bank, aku tidak keberatan bahkan merasa senang berarti ada nasabah yang merasa nyaman dengan pelayananku, namun terkadang agak mengganggu karena pria itu sering memaksa harus aku yang melayani transaksi yang akan dilakukannya, padahal aku sedang melayani nasabah lain, dan counter di sebelahku dalam keadaaan kosong.

Aneh......

****

Rumah mewah tersebut terlihat kosong dan lengang. Aroma sepi membalut penghuni di dalamnya.Sudah lima tahun ini ia hanya seorang diri di tempat ini. Istri terkasih telah lebih dulu menemui penciptanya. Ia merasa hidupnya sudah tak ada arti lagi, sampai sebuah amplop coklat diterimanya beberapa hari lalu. 
 
Pria berumur hampir setengah abad itu termenung sambil memandangi foto seorang di dalamnya. Sambil menghela nafas, kembali di bacanya surat yang  diterimanya beserta foto tersebut.

Mas Bayu, mungkin umurku tak akan lama lagi. Kata dokter , Leukimia yang kuderita sudah tidak bisa disembuhkan. Ini foto anak kita. Maaf aku baru memberitahumu sekarang. Aku baru mengetahui kehadirannya beberapa hari setelah pernikahanku dengan Bima. Aku tidak ingin mati dengan membawa rahasia ini. Temuilah ia mas”

Dilipatnya kembali surat tersebut . Seperti yang sudah-sudah disimpannya ke dalam laci meja kerja. Kemudian ia mulai memisah-misah beberapa lembar uang seratus ribuan ke dalam beberapa amplop. Hanya itu yang bisa dilakukannya saat ini, menabung beberapa ratus ribu rupiah setiap hari, dan berbicara sepatah dua kata kepada putra yang baru diketahuinya. Itu saja cukup, pikirnya sambil tersenyum.

Arya Bimantara, nama yang tertulis di balik foto tersebut, teller bank Duta Niaga.



16 comments on "Aku Maunya Kamu, TITIK"
  1. Idenya segar !!
    Cm mungkin yang sama-sama kita mesti perhatiin penggunaan tanda kapital. Sehabis tanda " setau aku didahului dengan huruf kapital. Misal :

    “ aku ga mau dilayani sama yang lain. Aku maunya kamu, titik!

    seharusnya :

    "Aku gak mau dilayani sama yang lain. Aku maunya kamu, titik!"

    aku sendiri pun masih suka gak ngeh dengan hal2 kecil kayak gitu. Jd msh sama2 belajar. No hard feeling ya :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. wah makasi banget diingetin.
      emang itu gunanya komentar kan. Buat mengapresisi sekaligus memberi saran yang membangun. Kalo ga ada yang ngingetin ga tau dong dimana kekurangannya. :)

      Delete
  2. Replies
    1. iya, pasti mikir awalnya, si pria adalah pemuda tampan ya yg naksir teller ( cewek) hihihi

      Delete
  3. kayaknya cerita ini harus dilanjutin deh.. bikin penasaran!

    ReplyDelete
    Replies
    1. heheheh, ntar deh dilanjutin> kaya sinetron aza.
      salam kenal mba ruri :)terima kasih uda mampir

      Delete
  4. Tadi saya kira tellernya cewe.. Hehe..

    Salam kenal ya... :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. iya. orang pasti otomatis akan mikir teller tuh cewek, padahal byk juga lho teller cowok,

      salam kenal juga

      Delete
    2. huwaa....salah tebak niy! LANJUTKAN!

      Delete
  5. Walah anaknya si bapak itu ternyata.
    Unik juga :)

    ReplyDelete
  6. Aku baru mengetahui kehadirannya beberapa hari setelah pernikahanku dengan Bima.

    ini mksudnya apa??? yg kawin sam bima siapa??? trus nama anaknya bukannya si bima??? bingungg..???

    dewi

    ReplyDelete
  7. Dewi :
    yang nikah sama Bima tuh mantan pacarnya si Bapak ( mas Bayu).

    Setelah dia nikah sama Bima baru dia tahu kalau lagi hamil.
    nama anaknya Arya Bimantara.

    Wheeeuh, payah ni si uwi,

    ReplyDelete

Terima kasih sudah berkunjung. Semoga senang yah main kesini :)

Custom Post Signature