Antara Rokok, Indonesia, dan Suamiku

Saturday, November 19, 2011



DILARANG MEROKOK!!!!

Percuma rasanya tulisan tersebut terpampang besar-besar di setiap sudut tempat ini. Tanpa malu-malu asap rokok mengepul dari mulut-mulut egois yang tak peduli dengan sekitarnya. Dengan tergesa kukeluarkan tissue dari tas tanganku untuk melindungi paru-paruku dari racun mematikan itu.

“ Perhatian, mohon kepada para pengguna bandara untuk tidak merokok pada tempat-tempat ber-AC, perlu diketahui bahwa ruangan ini dilengkapi dengan alat detector asap”

Terdengar suara lembut mendayu-dayu dari speaker , dan hei lihatlah, bukannya mematikan rokoknya ,mereka malah tertawa-tawa sambil menghembuskan rokok semakin beringas. Biarlah, mungkin sudah terlanjur, pikirku sambil berharap itu adalah sisa isapan terakhirnya. Tapi wow ternyata aku terlalu berposistif thinking, setelah habis satu batang, masih berlanjut dengan yang berikutnya. Hhuuuft, aku hanya bisa mendesah pasrah, memandangi mereka dengan pandangan paling mematikan di dunia.

Pemandangan ini pasti bukan aku saja yang pernah melihatnya, betapa slogan-slogan, famplet, himbauan pemerintah dan pengelelola tempat-tempat umum untuk tidak merokok di sembarang tempat, tak pernah diindahkan oleh para perusak udara ini. Kenapa sih mereka tidak cukup meracuni tubuhnya sendiri tanpa harus mengkontaminasi orang lain, umpatku dalam hati.

“ Kenapa mba?, sebel ya sama rokok “, aku terkaget mendengar suara di sebelahku.
Tanpa menunggu jawabanku, ia melanjutkan celotehannya.

“ Mba tahu tidak, perokok pasif itu lebih berbahaya lho daripada perokok aktif, maka untuk mengurangi resiko perokok pasif, aktiflah merokok.”

Whehehe, udah sinting kali nih orang di sebelahku, Malas aku menanggapinya. Bukannya bikin tenang, malah menambah emosiku saja nih orang pikirku.

“ Oh ya, mungkin mba tidak tahu juga ya, merokok itu menghindarkan dari perbuatan jahat lho. Kenapa saya bilang gitu mba?, coba deh mba perhatikan , tidak pernah ditemui orang yang membunuh, mencuri dan berkelahi sambil merokok kan ?.” Sambungnya sambil tersenyum.

Hmm aku mulai terusik dengan analisa sembarangan pria di sampingku ini.

“Disamping itu mba, merokok bisa mengurangi resiko kematian, coba cek deh dalam berita tidak pernah ditemui orang yang meninggal dalam posisi merokok. Bener ga mba ?”, lanjutnya sambil tertawa.

Diam-diam aku tersenyum juga dalam hati. Meski agak sedikit nyeleneh, nih orang bener juga pikirku.

“Lagi pula mba, bagi kami pria, rokok itu baik untuk basa-basi
,kalau ketemu orang misalnya di Halte kita bisa tawarkan rokok. Kalau basa-basinya nawarin uang kan boros, hahahaha”
Trus ya mba, rokok itu juga bisa menjadi indikator kesehatan, biasanya orang yang sakit pasti dilarang dulu merokok. Jadi yang merokok itu pasti orang sehat."

“ orang aneh”

“Tambahan lagi, perokok itu membantu shooting film keji, biasanya rokok digunakan penjahat buat nyundut jagoan yg terikat di kursi… "hahaha penderitaan itu pedih Jendral..!!!"

Aaaarghhh, semakin ngaco aja nih orang. Tampaknya dia masih punya seribu satu alasan yang membenarkan para perokok. Tidak bisa dibiarkan nih.

“Wah, bener juga ya mas, kalau boleh saya tambahkan nih ya,
merokok itu juga membantu program KB dan mengurangi penyelewengan karena konon katanya merokok bisa menyebabkan impoten, bener ga mas?” tanyaku sembari tersenyum manis.

“Uhuk.. uhuk…, ehmm bener juga sih mba”

Tampaknya ia tidak siap dengan serangan balikku.

“Trus ya mas, setahu saya merokok bisa membuat awet muda, karena konon orang yang merokok berat belum sampai tua udah mati duluan kena kanker paru-paru. Fakta lain …sekitar 30% orang meninggal di dunia adalah perokok. 70%-nya bukan perokok..!! Maka merokoklah agar masuk ke golongan yg lebih sedikit itu, setuju mas?”

Ia melongo menatapku.
Hahaha , akhirnya aku tak tahan juga untuk tidak terbahak.
………………………………………………………………………….


“ Indonesian is crazy. Look at them , xixixixi “

Sekonyong-konyong aku mendengar cekikikan asing di sebelah kananku. Sontak kulihat. Dan guess what?,
dua bule sedang menenteng kameranya sambil tertawa-tawa geli merekam orang-orang yang merokok dengan santainya tepat di depan tulisan “NO SMOKING”. “tepok jidat, tutup muka ,pura-pura gak lihat”.

Oh bangsaku, bagaimana mungkin kita mau bermartabat di mata dunia, untuk urusan kecil saja sudah dilanggar, gimana lagi peraturan-peraturan besar lainnya.
Jadi jangan terlalu cepat telunjuk-telunjuk kita arahkan ke pejabat negeri ini, ke pemerintahan negeri ini. Jangan-jangan kita punya andil dalam kekacauan yang ada.

Saya jadi teringat dengan kisah di sebuah kerajaan antah berantah.

Tersebutlah sebuah kerajaan yang rakyatnya hidup dengan makmur, karena begitu berlimpah sumber daya alam yang mereka miliki. Kerajaan tersebut subur, dengan udara segar yang bisa dihirup setiap harinya. Namun karena rakyatnya tidak menghargai apa yang mereka miliki,senang merusak alam, beberapa puluh tahun kemudian, kerajaan tersebut mengalami krisis energy, udara tercemar dimana-mana, sehingga untuk bernafas pun mereka harus berhemat.

Menyadari keadaan yang semakin memburuk, para ilmuwan pun membuat alat berupa kubah raksasa yang mampu menutupi seluruh wilayah kerajaan. Kubah raksasa ini dilengkapi dengan mesin-mesin canggih yang bisa mengeluarkan udara bersih untk menyuplai kebutuhan oksigen rakyatnya. Mesin –mesin ini membutuhkan bahan bakar minyak untuk beroperasi.

Maka keluarlah titah raja, agar setiap keluarga menyumbangkan bahan bakar minyak yang ada di rumah mereka. Maka ditentukanlah hari dimana mereka harus mengumpulkan minyak yang ada. Minyak tersebut akan dituang ke dalam corong raksasa.

Salah seorang rakyat, sebutlah namanya Abdul berfikir, “ kalau kuserahkan minyak yang ada di rumahku. Besok-besok keluargaku masak pakai apa”. Akhirnya ia punya ide untuk mengisi cangkir tempat minyak dengan air biasa. “ Ah kalau hanya satu cangkir air pasti tidak akan ketahuan” pikirnya.

Maka pada hari yang telah ditentukan, berbondong-bondonglah rakyat di kerajaan itu menyerahkan persedian minyak mereka. Beruntung bagi Abdul, dia berhasil lolos dari pemeriksaan penjaga sehingga air di cangkir yang dibawanya ikut bercampur ke dalam corong raksasa.

Setelah semua minyak terkumpul di dalam corong, maka raja memerintahkan untuk mulai menghidupkan mesin pembuat oksigen itu. Semua orang menahan nafas, antusias menunggu saatnya mereka bisa menghirup udara bersih lagi. Saat dinyalakan tiba-tiba terdengar suara gemuruh dari mesin tersebut krosak krosak grhhhh , nnggenng shhhh. Alih-alih menyala, mesin raksasa itu malah rusak dan mati. Raja sangat marah, rakyat kecewa, ilmuwan terheran-heran.

APA YANG TERJADI??? APA YANG SALAH???.

Tahukah kalian ??.
Ternyata bukan hanya Abdul yang menukar minyak di cangkirnya dengan air. Hampir seluruh rakyat di kerajaan itu melakukan hal yang sama dengan Abdul.

Can you imagine that ?

Hal kecil yang dilakukan berjamaah, maka dampaknya pun akan universal.

Nah kembali ke masalah diatas. Aku rasa mungkin hal ini lah yang sedang melanda negeri ini. Dimana setiap orang tidak peduli, merasa apa yang dilakukannya hanya hal kecil yang tidak akan berpengaruh. Bisa kita bayangkan bagaimana kalo 200 juta penduduk Indonesia merokok di sembarang tempat, apa yang terjadi?. Atau 100 juta saja dari kita membuang sampah sembarangan. Bisa dibayangkan berapa ton sampah yang akan menumpuk.
Seberapa pun kecilnya andil kita dalam melakukan kebaikan, itu akan berpengaruh besar terhadap kesehatan negeri yang sedang sakit ini. Bisa kita analogikan , kalau satu orang saja menyisihkan uang jajannya sebesar Rp 2000 sehari untuk fakir miskin, dikali 100 juta orang ( anggap 100 juta sisanya orang miskin tersebut), maka dalam sebulan terkumpul RP 6 trilyun rupiah. Dan jika hal tersebut dilakukan secara terus-menerus, tidak mustahil dapat menciptakan lapangan-lapangan kerja yang nantinya bisa menjadi sumber penghasilan bagi mereka. Kemiskinan pun bisa kita usir jauh-jauh dari negeri ini.

Nah lho, tiba-tiba saja aku sudah menjelma seperti politikus yang sedang berorasi berusaha memenangkan hati calon pemilih.

*******************

Ting nong ning nong

“Perhatian perhatian, para penumpang pesawat udara dengan nomor penerbangan JT 323 tujuan Denpasar, silahkan masuk ke pesawat udara”

Kembali terdengar suara merdu itu memenuhi udara yang telah sesak dengan gas karbon dioksida bercampur nikotin.

Wah tak terasa ternyata aku sudah berceloteh panjang lebar, sudah saatnya berangkat. Kurapikan laptop miniku yang dengan setia menjadi tumpahan uneg-unegku. Hegggh dengan berat kulangkahkan kaki mengikuti antrean penumpang lain. Tapi hei dimana suamiku dari tadi ya. Hmm kelihatannya harus kutambahkan satu lagi daftar pengaruh rokok dalam listku, dapat menyebabkan seorang istri lupa akan keberadaan suaminya, hahaha.

But seriously, where is he ? . Ku tolehkan kepalaku kanan kiri mengitari seluruh ruangan ini mencari-cari sosoknya.

Ibarat kata pepatah, “ Kuman di seberang lautan tampak di depan mata, Gajah di pelupuk tidak terlihat”.

Di kejauhan kulihat seorang pria yang dengan santai sedang bersandar di dalam ruangan bertuliskan;


,sambil menghisap entah sudah batang yang ke berapa.
Ooooh suamiku, ampuuun deh.


Cat: Beberapa kalimat bersumber dari joke2 di internet cuma ga tau siapa yang nulis

Custom Post Signature